POLITIK IDENTITAS MAHASISWA ISLAM FUNDAMENTALIS

Authors

  • Muhammad Syafiq Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jptt.v1n1.p46-54

Keywords:

Politik Identitas, mahasiswa Islam, fundamentalisme

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang politik identitas mahasiswa Islam fundamentalis. Politik identitas dalam tulisan ini diartikan sebagai strategi yang ditempuh oleh sekelompok orang untuk membentuk dan menegaskan identitasnya yang otentik di tengah berbagai serangan yang mengancam musnahnya identitas tersebut. Sementara mahasiswa Islam fundamentalis merujuk pada kelompok-kelompok aktivis dakwah di kampus perguruan tinggi. Sesuai dengan strategi berbagai gerakan fundamentalis lain, para aktivis dakwah membentuk dan menegaskan identitasnya melalui strategi pemisahan simbolik dan kognitif tapi tidak secara fisik. Namun strategi pemisahan ini tidak lepas dari ambivalensi karena sekalipun berjuang untuk memurnikan identitas Islam melalui pembentukan kelompok eksklusif, para aktivis dakwah juga berambisi untuk mengajak sebanyak mungkin mahasiswa Islam bergabung dalam kelompoknya sehingga harus tetap menjalin pergaulan secara luas.

References

Antoun, Richard, T. (2003). Memahami Fundamentalisme: Gerakan Islam, Kristen, Yahudi. Surabaya: Pustaka Eureka.

Anwar, Zainah. (1990). Kebangkitan Islam di Malaysia, jakarta: LP3ES
Azra, Azyumardi.(2002). Kelompok œSempalan di Kalangan PTU: Anatomi Sosio-Historis. dalam Fuaduddin & Basri (ed.). Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi. cet. 2. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Eickelman, D, F., & Piscatori, J., (1998), Politik Muslim: Wacana Kekuasaan dan Hegemoni dalam Masyarakat Islam, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Fromm, Erich. (1997). Lari Dari Kebebasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Giddens, Anthony. (2001). Dunia Yang Lepas Kendali. Jakarta: PT. Gramedia.

Hall, Calvin, S., & Lindzey, G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis), Yogyakarta: Kanisius.

Heyes, Cressida. (2002). Identity Politics, [on-line], (http://plato.stanford.edu/entries/identity-politics/html, diakses 13 Mei 2004)

Kearney, M., C. (1998). œDont Need You: Rethinking Identity Politics and Separatism from A GRRRL Perspective. dalam Eipstein, J., S. (ed). Youth Culture: Identity in A Postmodern World. Oxford: Blackwell Publishers. Hlm. 148-188.

Liddle, William, R., (1997), Islam, Politik Dan Modernisme, Jakarta: Sinar Harapan.

Masud, Muhammad, K. (2001). Religious Identity and Mass Education. dalam Meuleman, J. (ed). Islam in the Era of Globalization: Muslim Attitude towards Modernity and Identity, Jakarta: INIS.

Meuleman, J. (1998). Sikap Islam Terhadap Perkembangan Kontemporer. dalam Ali, Mukti, (ed.). Agama Dalam Pergumulan Masyarakat Dunia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Meyer, Thomas, (2000), Politik Identitas: Tantangan Fundamentalisme Modern, [on-line], (www.sosialista.org/101302_24_politik.html, diakses 13 Mei 2004).

Monroe, K., R., & Kreidie, L., D. (1997). The Perspective of Islamic Fundamentalists and the Limits of Rational Choice Theory. Political Psychology. 18, 1, 19-43.

Syukur, Abdul. (2003). Gerakan Usroh di Indonesia: Peristiwa Lampung 1989. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Downloads

Published

2010-08-31

How to Cite

Syafiq, M. (2010). POLITIK IDENTITAS MAHASISWA ISLAM FUNDAMENTALIS. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 1(1), 46–54. https://doi.org/10.26740/jptt.v1n1.p46-54
Abstract views: 1075 , PDF Downloads: 542

Most read articles by the same author(s)

> >>