GAMBARAN TEKANAN (STRESSORS) YANG DIHADAPI PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DAN STRATEGI COPING

Authors

  • Sakti Susilawati Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya
  • Muhammad Syafiq Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jptt.v5n2.p119-134

Keywords:

Skizofrenia, Stressor, strategi coping

Abstract

The aim of this study was to explore stressors faced by schizophrenic patients who have on-going treatments in Surabaya and to reveal strategies they employ to cope with the stressors. This was a qualitative research with a case study method. The participants of this study were two schizophrenic patients who have diagnosed by the expert as having paranoid and hebephrenic and schizophrenia have on going treatment. Data were collected through semi-structure interviews from main participants and their significant others and analyzed using thematic analysis. The results showed that the participants have experienced some stressors during on-going treatment process. Some of those stressors are: negative reaction from society, less attention from others, and loneliness. That stressors can become obstacles for schizophrenic patients to recover. To cope with the stressors, participants of this study employ two coping strategies, namely problem and emotion focused copings. The problem focused coping strategy helps participants to be directly active in solving the stressors. While, emotion focused coping strategy helps to control emotion and built their positive perspectives. In general, this study concludes that the participants use emotion focused coping when they are unable to solve stressors directly. Emotion focused coping helps participants to maintain their positive emotions. The participants coping ability indicates that they have opportunity to decrease the possibility of relapse risk and engage in normal life.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stressor yang dialami oleh penderita skizofrenia rawat jalan atau sudah pada tahap remisi di Surabaya serta strategi yang digunakan untuk menghadapi stressor tersebut. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan. Partisipan utama adalah tiga orang yang telah diagnosis oleh ahli sebagai penderita skizofrenia paranoid dan hebrefenik dalam tahap remisi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam semiterstruktur dengan kedua partisipan dan significant others mereka. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua partisipan mengalami beberapa stressor antara lain mendapatkan tanggapan negatif dari masyarakat, kurangnya perhatian dari orang terdekat, dan mengalami kesepian. Untuk menghadapi berbagai stressor tersebut, kedua partisipan menggunakan strategi berfokus pada masalah dan strategi berfokus pada emosi.  Strategi coping berfokus pada masalah membantu partisipan untuk bertindak aktif secara langsung menyelesaikan masalah, sedangkan strategi coping berfokus pada emosi digunakan untuk membantu mengelolah emosi secara positif. Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipan penelitian ini lebih sering menggunakan strategi coping yang berfokus pada emosi. Coping berfokus emosi membantu partisipan untuk mengatur dan mengendalikan emosi mereka. Kemampuan ketiga partisipan dalam melakukan coping terhadap berbagai stressor yang dialaminya menunjukkan peluang yang besar bagi mereka untuk mengurangi risiko kekambuhan dan hidup secara normal.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari http://www.litbang.depkes.go.id/bl_riskesdas2007/ pada 12 Januari 2013.

Badan Pusat Statistik. (2010). Penduduk Indonesia Menurut Kota/Kabupaten dan kecamatan: Sensus Penduduk Tahun 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Diakses dari http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/pop%20indo_kab_kota_kec_rev20101224/index.html. pada 12 Januari 2013.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative Research in Psychology, 3, 77-101.

Cross, L. E., & Rudnick, A. (2010). Coping with Comorbid Cancer and Schizophrenia: A Case Series Analysis. Diakses dari http://www.psychosiscoal.com/IJPR_15/ Coping_with_Comorbid_Cancer_and_MI_Cross.html. pada 01 Mei 2013

Daryanto. (2008). Hubungan karakteristik Klien, Keluarga dan Stigma dengan Dukungan Keluarga pada Klien Harga Diri Rendah [skripsi]. Jambi: Universitas Batanghari.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1993). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Drake, R. E., McHugo, G. J., Xie, H., Fox, M., Packard, J. & Helmstetter, B. (2006). Ten-Year Recovey Outcomes for Clients With Co-Occurring Schizophrenia and Substance Ise Disorders. Schizophrenia Bulletin, 32(3), 464-473.

Drapeau, A., Marchand, A., & Beaulieu-Prévost, D. (2006). Epidemiology of Psychological Distress. In Luciano LAbate (Ed.). Mental Illnesses -Understanding, Prediction and Control.(pp. 105-134). Diakses dari http://www.intechopen.com/books/mental-illnesses-understanding-prediction-and-control/epidemiology-of-psychological-distress pada 30 Juni 2013.

Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2006). Psikologi Abnormal. Edisi ke 9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Elliot, R., Fiscer, C. Y., & Rennie, D. L. (1999). Evolving Guidelines for Publication of Qualitative Research Studies In Psychology and Related Fields. British Journal of Clinical Psychology 38, 215-229.

Emzir . (2011). Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers

Fahanani, G, F. (2010). Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa dengan Dukungan Keluarga yang Mempunyai Anggota Skizofrenia di RSJD Surakarta. Surakarta: Universitas Muhamadiyah. [Skripsi]. [Online] Diakses dari etd.eprints.ums.ac.id/9479/. Pada tanggal 15 April 2013

Farhall J, Greenwood K. M, & Jackson H. J. (2007). Coping with hallucinated voices in schizophrenia: a review of self-initiated strategies and therapeitic intervention. Clinical Psychology Review, 27 (4), 476-493.

Jetha, M. K., Goldberg, J. O. & Schmidt. L. A. (2013). Temperament and its Relation to Social Functioning in Schizophrenia. International Journal of Social Psychiatry, 59 (3), 254-263.

Kar, N. (2009). Recovery From Schizophrenia: From Relentless Pessimism to Caution Optimism. Orissa Journal Psychiatry, 16, 6-12. Diakses dari : http://www.orissajp.com/pdf/09/2.pdf. pada 9 Maret 2012.

Kudo, J., Mori, H., & Gomibuchi, T. (2002). Loneliness as expressed by schizophrenic patients in the early remission phase. Nagoya J. Med. Sci, 65, 115-126.

Kompas Online. (11 Oktober 2011). Gangguan Jiwa Meningkat. Diakses dari: http://health.kompas.com/read/2011/10/11/03332452/Gangguan.Jiwa.Meningkat. pada 20 Februari 2012

Nevid, J.S., Rathus, S.A., Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi 5. Jilid 2 (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Moleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Poerwandari, K. E. (2001). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Sirait, A. (2008). Pengaruh Koping Keluarga terhadap Relaps pada Skizofrenia Remisi Sempurna di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara. [Thesis] : Universitas Sumatera Utara.

Siswanto, (2007). Kesehatan Mental: Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta: ANDI

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Yin, K. R. (2000). Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: Rajawali Pers

van Zelst, C. (2009). Stigmatization as an Environmental Risk in Schizophrenia: A User Perspective. Schizophrenia Bulletin, 35(2), 293296. Diakses dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2659317/. pada 9 Maret
2012.

Yanos, P. T., Roe, D., Markus, K.& Lysaker, P. H. (2008). Pathways Between Internalized Stigma and Outcomes Related to Recovery in Schizophrenia Spectrum Disorders. Psychiatric Services, 59(12), 1437-1442. Diakses dari: http://journals.psychiatryonline.org/data/Journals/PSS/3865/08ps1437.pdf . pada tanggal 9 Maret 2012.

Kartono, K (1990) Psikologi Umum, Bandung : Penerbit Mandar Maju

Kompasiana, 30 Mei (2010). Mengontrol Halusinasi. Diakses dari : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2010/05/30/mengontrol-halusinasi-153757.html pada 20 Mei 2013.
Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia diakses tanggal 10 Mei 2012 https://www.facebook.com/groups/skizofrenia/

Lazarus, R.S. (1979). Patterns of adjustment. Kogakusha: McGraw-Hill.
Mahdy, Hajid Al. (22 April 2013). A Beautiful Mind. (Artikel Online) http://ceritahajid.wordpress.com/2013/04/22/a-beautiful-mind/ diakes pada tanggal 20 Mei 2013.

Marpaung, V. R. B. (2010). Hubungan Ketidakpatuhan Pengobatan Dan Stigma Pada Keluarga Dengan Perawatan Kembali Pasien Skizofrenia Di RSJ Daerah Provinsi Sumatera Utara. Skripsi.Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara.

Pramadi, A. & Lasmono, H.K (2000). Coping stress pada etnis Bali, Jawa, dan Sunda. Anima: Indonesian Psychological Journal. 2 (4). 326-340.

Psikolove, (2012). Dinamika Psikologis Pasien Skizofrenia. (Artikel Online) http://shellasitiacil.blogspot.com/2012/05/dinamika-psikologis-pasien.html. diakses pada tanggal 7 Oktober 2012

Putri, K.P., Ambarini, K.T,. (2012). Makna Hidup Penderita Skizofrenia Pasca Rawat Inap. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1 (2).

Rubbyana, Urifah. (2012). Hubungan antara Strategi Koping dengan Kualitas Hidup pada Penderita Skizofrenia Remisi Simptom. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1 (2).

Downloads

Published

2015-02-19

How to Cite

Susilawati, S., & Syafiq, M. (2015). GAMBARAN TEKANAN (STRESSORS) YANG DIHADAPI PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DAN STRATEGI COPING. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 5(2), 119–134. https://doi.org/10.26740/jptt.v5n2.p119-134
Abstract views: 3159 , PDF Downloads: 2858

Most read articles by the same author(s)

> >>