SISINGAAN: EKSPRESI PEMBERONTAKAN MELALUI SENI

Main Article Content

Samsul Alam
Alia Putri Samara
Muhammad Andhara Ezra Adhisafiddy
Muhammad Luthfi
Regina Salma Nabiela

Abstract

Kesenian sisingaan dalam konteks budaya merupakan bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Jawa barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesenian sisingaan dan menganalisis ekspresi pemberontakan dalam kesenian sisingaan. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif, dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan, wawancara dan telaah dokumen atau dokumentasi. Tahapan analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Bentuk visual sisingaan yaitu boneka singa yang diusung oleh empat orang, boneka singa dinaiki oleh satu atau dua orang anak, boneka sisingaan yang telah diduduki kemudian diangkat oleh pemain sambil diiringi musik dan bergoyang sesuai irama musiknya. Kesenian sisingaan merupakan wujud ekspresi rasa benci, kekecewaan dan upaya pemberontakan terhadap penjajah. Ekspresi rasa benci diwujudkan dalam bentuk sisingaan. Sisingaan disimbolkan sebagai penjajah Belanda dan Inggris. Kedua penjajah ini telah menindas rakyat yang dianggap bodoh dan miskin. Masyarakat berharap agar suatu saat nanti generasi muda harus bangkit berjuang untuk mengusir penjajah dari tanah air agar masyarakat bisa menikmati kehidupan yang damai dan sejahtera. Sisingaan merupakan salah satu sarana perjuangan untuk melepaskan diri dari cengkeraman penjajah. Melalui bentuk perlawanan seperti ini, meminimalisir jatuhnya korban jiwa di kalangan masyarakat. Para penjajah tidak tersinggung ataupun terusik namun merasa bangga menyaksikan sisingaan, dikarenakan simbol kebesaran mereka (singa) elah dijadikan sebagai salah satu bentuk kesenian rakyat.

Article Details

How to Cite
Alam, S., Samara, A. P. ., Adhisafiddy, M. A. E. ., Luthfi, M. ., & Nabiela, R. S. . (2023). SISINGAAN: EKSPRESI PEMBERONTAKAN MELALUI SENI. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 6(2), 29–36. https://doi.org/10.26740/geter.v6n2.p29-36
Section
Articles

References

Andri. (2018). Budaya dan Seni: Sisingaan. Subang: Pemerintah Kabupaten Subang.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih Diantara Lima Pendekatan, Cetakan Ke-1. Terjemahan Ahmad Lintang Lazuardi (Cetakan Ke). Pustaka Pelajar.

Darmawan, C., Alia A., M. N, & Saraswati N., A (2016). Perubahan Unsur-Unsur Seni Pertunjukan Rakyat Sisingaan Di Kabupaten Subang. Sosietas, 6(1). https://doi.org/10.17509/sosietas.v6i1.2866

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2005). Handbook of Qualitative Research, . Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc. (Y. S. Denzin, N. K. & Lincoln (ed.); Third Edit). Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis (Second Edi). California: Sage Publications.

Nurazizah, G. R., & Darsiharjo. (2018). Nurazizah, G. R., & Darsiharjo, D. Jurnal Geografi Gea, 18(2), 103. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/gea.v18i2.13524

P, S. A. (2015). Sisingaan: Kesenian Tradisional Kabupaten Subang. Indonesiana, Platform Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/sisingaan-kesenian-tradisional-kabupaten-subang/

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumaryanto F., T. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Seni. Semarang: UNNES Press.

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.