MELINTASI ERA GLOBALISASI : EKSPLORASI STRATEGI PELESTARIAN SENI KETHOPRAK WAHYU MANGGOLO DI KABUPATEN PATI Adaptasi Inovasi, Eksistensi Kethoprak Wahyu Manggolo, dan Globalisasi

Main Article Content

Wasis Wijayanto
Nur Fajrie
Nabila Fatimatuz Zahro

Abstract

Kesenian kethoprak di Indonesia menghadapi tantangan serius di era globalisasi, di mana adaptasi terhadap perubahan zaman menjadi kunci kelangsungan. Penelitian ini membahas eksistensi dan strategi pelestarian kethoprak Wahyu Manggolo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai contoh sukses dalam menjawab dinamika globalisasi. Globalisasi berdampak pada menurunnya antusiasme masyarakat terhadap kesenian tradisional, terutama di kalangan generasi muda yang lebih cenderung menyukai seni kontemporer global. Kethoprak Wahyu Manggolo, berdiri sejak tahun 2007 berhasil mempertahankan eksistensinya dengan berinovasi pada kostum, adegan, dan media sosial. Jadwal pementasan yang padat, ditambah adegan favorit penonton seperti tari Gambyong, Tamansari dan Wayang kepruk, menjadi kunci kesuksesan mereka. Strategi publikasi melalui YouTube, Facebook, Instagram, dan TikTok membantu memperluas jangkauan penonton serta meningkatkan popularitas kethoprak. Dengan menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi, mereka membuktikan bahwa seni tradisional dapat tetap bersinar di era globalisasi. Kesuksesan Kethoprak Wahyu Manggolo dapat menjadi inspirasi, menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan adaptasi, seni tradisional tetap relevan dan diminati oleh berbagai generasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif naratif dengan wawancara dan observasi langsung. Hasilnya menunjukkan bahwa kethoprak ini berhasil memadukan nilai-nilai tradisional dengan dinamika modern. Keberlanjutan kesenian ini di era globalisasi bergantung pada kemampuan seniman untuk terus beradaptasi, memahami tren seni global, dan mempertahankan daya tarik bagi penonton masa kini.

Article Details

How to Cite
Wijayanto, W., Fajrie, N. ., & Zahro, N. F. (2024). MELINTASI ERA GLOBALISASI : EKSPLORASI STRATEGI PELESTARIAN SENI KETHOPRAK WAHYU MANGGOLO DI KABUPATEN PATI: Adaptasi Inovasi, Eksistensi Kethoprak Wahyu Manggolo, dan Globalisasi. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 6(2), 71–79. https://doi.org/10.26740/geter.v6n2.p71-79
Section
Articles
Author Biographies

Nur Fajrie, Universitas Muria Kudus, Indonesia

lecture

Nabila Fatimatuz Zahro, Universitas Muria Kudus, Indonesia

dosen

References

Ajif, P. (2013). Pola Jaringan Sosial pada Industri Kecil Rambut Palsu di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. Jurnal Penelitian, 31–40.

Darmanita, Z., & Yusri, M. (2020). Pengoperasian Penelitian Naratif dan Etnografi; Pengertian, Prinsip-Prinsip, Prosedur, Analisis, Interpretasi, dan Pelaporan Temuan. As-Shaff: Jurnal Manajemen Dan Dakwah, 1(1), 24–34.

Dede, M. V., Indrihastuti, P., & Sulistyowaty, Y. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap Potensi Pajak Hiburan dan Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Batu (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Batu). Jurnal Akuntansi, 13(2), 344–351. https://doi.org/10.28932/jam.v13i2.3886

Estuningtyas, R. D. (2018). Dampak globalisasi pada politik, ekonomi, cara berfikir dan ideologi serta tantangan dakwahnya. Al-Munzir. https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-munzir/article/view/1118%0Ahttps://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-munzir/article/download/1118/882

Iskhaq, A., Oktaviyanti, I., & Fajrie, N. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Budaya Genteng Desa Mayongkidul Jepara. Jurnal Prasasti Ilmu, 1(2). https://doi.org/10.24176/jpi.v1i2.6200

Isnaini, Z. D., & Sabardilla, A. (2022). Bentuk, Fungsi dan Makna Ragam Bahasa dalam Jejaring Sosial Media Instagram @diskonsolo. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 9(1), 45. https://doi.org/10.33603/deiksis.v9i1.6347

Kurniawan, A. P., Budiarto, M. T., & Ekawati, R. (2022). Pengembangan Soal Numerasi Berbasis Konteks Nilai Budaya Primbon Jawa. JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika), 7(1), 20–34. https://doi.org/10.15642/jrpm.2022.7.1.20-34

Kustiawan, W., Efendi, E., Candra, W., & Zein, P. R. (2023). Dampak Korean Wave (Hallyu) Bagi Budaya Indonesia Sebagai Dampak Dari Globalisasi Media. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Februari, 9(4), 561–569. https://doi.org/10.5281/zenodo.7684718.

Lidyasari, D. E., Nur Fajrie, N. F., & Rondli, W. S. (2023). Kesenian Kethoprak Wahyu Budoyo Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya. Indonesian Journal of Education and Social Sciences, 2(2), 102–111. https://doi.org/10.56916/ijess.v2i2.494

Murdiyastomo, H. A. (2019). Revitalisasi Teater Tradisional “Ketoprak.” MOZAIK: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 10(1). https://doi.org/10.21831/moz.v10i1.28769

Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616

Ongko, E. S., Handayaningrum, W., & Rahayu, E. W. (2022). Proses Kreatif Komponis Kontemporer Slamet Abdul. 08(02), 132–146.

Paramita, S. (2018). Pergeseran Makna Budaya Ondel-Ondel Pada Masyarakat Betawi Modern. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1), 133–138. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160622164128-269-140160/ngamen-ondel-ondel-jadi-daya-tarik-

Pawestri, N., & Wongwattana, U. (2018). Ambiguity in Indonesian Jokes on the Instagram “dagelan.” Journal of Physics: Conference Series, 1028(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1028/1/012174

Persada, A. Y., Fajrie, N., & Ismaya, E. A. (2022). Respon Anak dalam Pelestarian Cagar Budaya Situs Patiayam Kudus. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 4(2), 46–51. https://doi.org/10.23887/jpmu.v4i2.38441

Ruswinarsih, S., Apriati, Y., & Malihah, E. (2023). Penguatan Karakter Melalui Seni Bela Diri Pencak Silat Kuntau Pada Masyarakat Kalimantan Selatan, Indonesia. PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 5(01), 50. https://doi.org/10.20527/pn.v5i01.7571

Safitri, A., & Suharno, S. (2020). Budaya Siri’ Na Pacce dan Sipakatau dalam Interaksi Sosial Masyarakat Sulawesi Selatan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 102. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p102-111.2020

Setyawan, B. W. (2019). Akulturasi Budaya Islam-Jawa dalam Pementasan Kesenian Ketoprak. Dance and Theatre Review, 2(1), 25–34. https://doi.org/10.24821/dtr.v2i1.3297

Theodoridis, T., & Kraemer, J. (2015). PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA JAWA (KETOPRAK). Jurnal Bahastra, 34(1), 1–18.

Wahyuningsih, D. P. (2008). Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo Di Karesidenan Pati. 2(5), 255.

Widodo, H. (2017). Manajemen Perubahan Budaya Sekolah. MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 287–306. https://doi.org/10.14421/manageria.2017.22-05

Widyastutiningrum, S. R. (2016). Nilai-Nilai Estetis Tari Gambyong. In Greget (Vol. 1, Issue 2). https://doi.org/10.33153/grt.v1i2.229

Yuwono, I. T., Kurnia, H. M., Nugroho, M. W. T., & Akbari, M. (2023). Strategi Ekonomi Seniman Kethoprak Balekambang di Masa Pandemi Covid-19 melalui Media Baru. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 7(2), 873. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v7i2.1115