PEMETAAN TOPOGRAFI, GEOFISIKA DAN GEOLOGI KOTA SURABAYA

Authors

  • Syaeful Bahri Physics Department, Faculty Mathematics and Science of ITS
  • M Madlazim Physics Department, Faculty Mathematics and Science of the State University of Surabaya (UNESA)

DOI:

https://doi.org/10.26740/jpfa.v2n2.p23-28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya suatu informasi tentang kondisi geologi, geofisika dan hidrogeologi di wilayah Kota Surabaya, diperolehnya kerangka acuan dalam pengambilan kebijakan perkotaan terkait mitigasi bencana maupun pembangunan kota berdasarkan potensi kebumian dan diperolehnya manfaat hasil-hasil penelitian bidang geologi dan geofisika bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya. melalui tahap inventarisasi yang Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode deskriptif melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data sekunder dan studi literature yang meliputi; inventarisasi data geofisika, inventarisasi data geologi dan inventarisasi data seismologi yang meliputi pengumpulan data kegempaan dari tahun ke tahun yang merusak dan dirasakan penduduk Surabaya, data seismotektonik Surabaya. Tahap selanjutnya adalah kajian dan analisa data peta topografi dan geologi. Pada tahap ini yang dilakukan analisa/interpretasikan data dari peta dasar citra satelit resolusi tinggi, studi literatur dan kebijakan yang terkait. Pada tahap evaluasi dan pemetaan hasil, yang dilakukan adalah kompilasi, evaluasi dan interpretasi data geologi, geofisika dan hidrogeologi. Tahap akhir adalah merumuskan secara makro tentang arahan kebijakan mitigasi bencana dan pembangunan bawah bumi yang dapat dilakukan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah titik pertama lokasi di sebelah barat kampus Stikom Surabaya di Sebelah barat Kampus Stikom Surabaya. Di dapatkan pada kedalaman (0,445,48 dan 0,445,48) lapisan atas didominasi oleh selang seling lapisan aquiver asin dan payau.Aquiver produktif rendah  sampai sedang (aquiver tawar) berupa pasir sisipan lempung, pasir, pasir sisipan kerikil. Diperkirakan aquiver ini berada di kedalaman mulai 25 hingga 100 meter. Titik kedua lokasi di Jl. Kenjeran - Mulyorejo Surabaya. Di dapatkan lapisan atas didominasi oleh selang seling lapisan aquiver asin, payau dan tawar. Akuifer produktif rendah sampai sedang berupa pasir sisipan lempung, pasir, pasir sisipan kerikil. Diperkirakan aquiver ini berada di kedalaman mulai 40 hingga 100 meter. Titik Ketiga Lokasi Jl. Raya Tandes Margomulyo Surabaya. Di dapatkan bahwa lapisan atas didominasi oleh lapisan aquiver asin. Berdasarkan gambar penampang tersebut terlihat bahwa terdapat dua batas antara lapisan aluvium dan formasi Kabuh, dan juga terlihat adanya fenomena dorongan pengisian siklus hidrologi yang menyusup melewati formasi Kabuh, mengingat formasi ini didominasi oleh lapisan lempung, pasir, kerikil dengan tingkat porositas sedang hingga tinggi. Aquiver tawar diduga berada di kedalaman mulai 40 hingga 100 meter.Titik Keempat di Timur Kampus UWK Surabaya. Di dapatkan bahwa lapisan atas didominasi oleh lapisan aquiver asin. Berdasarkan gambar penampang tersebut terlihat bahwa terdapat dua batas antara lapisan aluvium dan formasi Kabuh, dan juga terlihat adanya fenomena dorongan pengisian siklus hidrologi yang menyusup melewati formasi Kabuh.

References

BAPPEKO Surabaya, 2010, Pemetaan Penurunan Permukaan Tanah Kota Surabaya.

Badan Lingkungan Hidup, 2010, Status Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

Daryono dkk, 2009, Efek Tapak Lokal (Local Site effect) di Graben Bantul Berdasarkan Pengukuran Mikrotremor. International Conference Earth Science And Technology. Yogyakarta 6-7 August 2009.

Jeng, Y., Lin, M.-J., Chen, C.-S., Wang, Y.-H. (2007). Noise reduction and data recovery for a very low frequency electromagnetic survey using the nonlinear decomposition method. Geophysics 72, F223F235.

Masyur Irsam, 2012 Revisi Peta Gempa Indonesia 2010 2011 Untuk Perencanangan Gedung dan Infrastruktur Tahan Gempa, , ITB.

Mazzini, A. (2009). Mud volcanism: Processes and implications. Marine and Petroleum Geology, Vol:26.pp:16771680.

Nakamura, Y., E. D. Gurler, J. Saita, A. Rovelli and S. Donati 2000, Vulnerability Investigation of Roman Colosseum using Microtremor, Proceedings of 12 th WCEE, New Zealand, #2660.

Soehaimi, A, 2008, Seismotektonik dan Potensi Kegempaan Wilayah Jawa, Jurnal Geologi Indonesia.

Soekardi, 1992, Geologi Lembar Pacitan,Jawa,Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Indonesia.

Tuladhar, R., Yamazaki, F., Warnitchai, P., Saita, J., 2004. Seismic microzonation of the greater Bangkok area using microtremor observations. Earthquake Engineering and Structural Dynamics 33.(2), 211225.

Sawolo, N.,E. Sutriono, B.P. Istadi, B.D. Agung. 2009. The LUSI mud volcano triggering controversy: Was it caused by drilling?. Marine and Petroleum Geology, Vol:26, pp:17661784.

Satyana, 2008, 60 Basin Status of Indonesia.Laporan BP Migas

Downloads

Published

2012-12-14

How to Cite

Bahri, S. and Madlazim, M. (2012) “PEMETAAN TOPOGRAFI, GEOFISIKA DAN GEOLOGI KOTA SURABAYA”, Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2(2), pp. 23–28. doi: 10.26740/jpfa.v2n2.p23-28.

Issue

Section

Articles
Abstract views: 9622 , PDF Downloads: 22873