SISINGAAN: EKSPRESI PEMBERONTAKAN MELALUI SENI
Main Article Content
Abstract
Kesenian sisingaan dalam konteks budaya merupakan bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Jawa barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesenian sisingaan dan menganalisis ekspresi pemberontakan dalam kesenian sisingaan. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif, dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan, wawancara dan telaah dokumen atau dokumentasi. Tahapan analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Bentuk visual sisingaan yaitu boneka singa yang diusung oleh empat orang, boneka singa dinaiki oleh satu atau dua orang anak, boneka sisingaan yang telah diduduki kemudian diangkat oleh pemain sambil diiringi musik dan bergoyang sesuai irama musiknya. Kesenian sisingaan merupakan wujud ekspresi rasa benci, kekecewaan dan upaya pemberontakan terhadap penjajah. Ekspresi rasa benci diwujudkan dalam bentuk sisingaan. Sisingaan disimbolkan sebagai penjajah Belanda dan Inggris. Kedua penjajah ini telah menindas rakyat yang dianggap bodoh dan miskin. Masyarakat berharap agar suatu saat nanti generasi muda harus bangkit berjuang untuk mengusir penjajah dari tanah air agar masyarakat bisa menikmati kehidupan yang damai dan sejahtera. Sisingaan merupakan salah satu sarana perjuangan untuk melepaskan diri dari cengkeraman penjajah. Melalui bentuk perlawanan seperti ini, meminimalisir jatuhnya korban jiwa di kalangan masyarakat. Para penjajah tidak tersinggung ataupun terusik namun merasa bangga menyaksikan sisingaan, dikarenakan simbol kebesaran mereka (singa) elah dijadikan sebagai salah satu bentuk kesenian rakyat.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
kepemilikan artikel milik AutorReferences
Andri. (2018). Budaya dan Seni: Sisingaan. Subang: Pemerintah Kabupaten Subang.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih Diantara Lima Pendekatan, Cetakan Ke-1. Terjemahan Ahmad Lintang Lazuardi (Cetakan Ke). Pustaka Pelajar.
Darmawan, C., Alia A., M. N, & Saraswati N., A (2016). Perubahan Unsur-Unsur Seni Pertunjukan Rakyat Sisingaan Di Kabupaten Subang. Sosietas, 6(1). https://doi.org/10.17509/sosietas.v6i1.2866
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2005). Handbook of Qualitative Research, . Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc. (Y. S. Denzin, N. K. & Lincoln (ed.); Third Edit). Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc.
Dewi, J. N., Sumarno, & Sumarjono. (2015). Perkembangan Kesenian Sisingaan Di Kabupaten Subang Tahun 1955-2013. Artikel Ilmiah Mahasiswa, I(1), 1–12. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63617/JILLY NUARI DEWI.pdf?sequence=1
Hellman, J. (2006). Entertainment and Circumcisions: Sisingaan Dancing in West Java. Anpere, 1–11.
Junaedi, A. A., Lubis, N. H., & Sofianto, K. (2017). Kesenian Sisingaan Subang: Suatu Tinjauan Historis. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 9(2), 181–196. https://doi.org/10.30959/patanjala.v9i2.6
Junita, & Sidiq, S. S. (2017). Komunitas Orang Sunda di Desa Seresam Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. , 4(2), 1–14. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 4(2), 1–14. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/13808
Khaeni, I. G., Nugraheni, T., & Taryana, T. (2023). Kesenian Sisingaan Pada Grup “Sadulur” Lembang Kabupaten Bandung Barat. Ringkang: Jurnal Seni Tari Dan Pendidikan Seni Tari, 3(1), 34–40. https://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_TARI_UPI/article/download/55586/21841
Kumalasari, D., & Marzam, M. (2020). Bentuk Penyajian Kesenian Singa Depok Di Desa Lingga Kuamang Dalam Acara Khitanan. Jurnal Sendratasik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Pertunjukan, 9(3), 1–7. https://doi.org/10.24036/jsu.v9i1.109393
Lestaluhu, L., Wasta, A., & Dharma, B. (2022). Analisis Bentuk Penyajian Kesenian Sisingaan Di Sanggar Sinar Saluyu Kampung Ngenol Desa Puspamukti Kecamatan Cigalontang. Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, 5(2), 243–250. https://doi.org/https://doi.org/10.35568/magelaran.v5i2.3660
Mardiansyah, E., & Precillia, M. (2021). Pasia Maimbau (Sebuah Ekspresi Tentang Kepunahan Ikan Bilih): Visualisasi Keresahan Anak Nagari. Jurnal Malakanganmalakangan, 8(2), 24–80. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v8i2.1795
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis (Second Edi). California: Sage Publications.
Nurazizah, G. R., & Darsiharjo. (2018). Nurazizah, G. R., & Darsiharjo, D. Jurnal Geografi Gea, 18(2), 103. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/gea.v18i2.13524
Nurqaidah, A., Jaeni, & Precillia, M. (2022). Analisis Seni Pertunjukan Singa Depok di Buah Batu. Jurnal Prabung Seni: Pengkajian Dan Penciptaan Seni Pertunjukan, 1(2), 44–56. https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/23619
P, S. A. (2015). Sisingaan: Kesenian Tradisional Kabupaten Subang. Indonesiana, Platform Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/sisingaan-kesenian-tradisional-kabupaten-subang/
Putri, L. R., Nugraheni, T., & Masunah, J. (2021). Art Perform in Saung Angklung Udjo as Memorable Tourism Experience. Proceedings of the 3rd International Conference on Arts and Design Education (ICADE 2020), 519, 43–48. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210203.009
Rachmawaty, E. I. (2013). Nilai Estetika Dalam Sisingaan Di Kabupaten Subang. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(3), 489–501. https://doi.org/10.30959/patanjala.v5i3.114
Setiawan, I. (2013). Strategi Kolaborasi dalam Seni Pertunjukan Tradisional di Kabupaten Subang. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(2), 294–310. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v5i2.146
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumaryanto F., T. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Seni. Semarang: UNNES Press.
Witriani, R., F., T. S., & Malarsih. (2019). Form of Performance and Creativity of the Sisingaan Art in Wanareja Group in Subang Regency, West Java. Catharsis, 8(2), 127–134. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/catharsis.v8i2.31390
Wulan, R. R., Bajari, A., & Sjafirah, N. A. (2016). “Sisingaan”: A Local Resistance Efforts Of Colonial Identity. International Conference on Transformation in Communication (ICOTIC), 1–13. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=fkIMrAkAAAAJ&cstart=100&pagesize=100&citation_for_view=fkIMrAkAAAAJ:kRWSkSYxWN8C