Perbedaan Resiliensi Pada Tuna Daksa Ditinjau Dari Perbedaan Usia

Authors

  • Nurul Qomariyah Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya
  • Desi Nurwidawati Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jptt.v7n2.p130-135

Keywords:

Resiliensi, tuna daksa, usia dewasa

Abstract

This research was purposed to examine the differences in the resilience of people with physical impairment in term of age differences. A quantitative method used in this research. The subjects for this research were 75 people with disability who are the members of Motorcycle Indonesia motor club in the area of Surabaya and Sidoarjo, East Java, Indonesia. Data were collected using a resilience questionnaire and analyzed using mann whitney test. The result shows the significant value of 0,021 (p<0,05). This means there is a significant differences in the resilience of people with physical impairment in term of age differences. The highest resilience is shown among middle adulthood participants. It can be concluded from the result that the hypothesis of this study is accepted that œthere is differences resilience among people with physical impairment in term of their age differences.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan resiliensi pada tuna daksa ditinjau dari perbedaan usia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 75 orang anggota klub motor Disable Motorcycle Indonesia yang berada di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Data diperoleh dengan menggunakan skala resiliensi. Penelitian ini menggunakan analisis data uji mann whitney. Hasil uji perbedaan yang dilakukan dengan menggunakan teknik mann whitney  menunjukkan  nilai signifikansi p<0,05 yakni sebesar 0,021. Artinya terdapat perbedaan resiliensi pada tuna daksa ditinjau dari perbedaan usia. Resiliensi yang lebih tinggi pada penelitian ini ditunjukkan pada usia dewasa madya. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa hipotesis œperbedaan resiliensi pada tuna daksa ditinjau dari perbedaan usia diterima.

References

Anggraeni, R. (2008). Resiliensi Pada Penyandang Tuna Daksa Pasca Kecelakaan. (Online). http://www.gunadarma.ac.id. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alriksson-Schmidt, Ann I, dkk. (2007). Quality of Life and Resilience in Adolescents with a Mobility Disability. http://jpepsy.oxfordjour nals.org. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2015.

Benard, B. (1991). Fostering Resiliency in Kids: Protective Factors in the Family, School, and Community. San Fancisco : Far West Laboratory for Educational Research.

Danieli,Y. (1996). International Responses to Traumatic Stress. New York: Baywood Publishing Company,Inc.

Dariyo, A. (2008). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Grotberg. (2000). Resilience for today : Gaining strength from adversity. Canada : Greenwood Publishing Group, Inc.

Gupta, L., Rajbir, S. (2011).Impact of Family Type on Resilience. (Online).https://www.researchgate.net. Diakses pada tanggal 24 februari 2017.

Hallahan, D. P. & Kauffman, J. M. (2006). Exceptional learners: An introduction to special education. 10th edition. Boston: Pearson.

Hurlock, E. B. (1968). Developmental Psychology. 5th edition. New York : McGraw-Hill.

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Misbach. (2012). Seluk Beluk Tunadaksa dan Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera.

Nuryetty, M. T. (2011). Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. (Online).https://www.kemsos.go.id. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015.

Papalia. (2009). Human Development. 10th edition. New York : McGraw-Hill

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor : 7 Skills For Overcoming Lifes inevitable obstacles. New York : Random House,Inc.

Sisca, H & Clara, M. (2008). Resiliensi Perempuan Dewasa Muda yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual di Masa Kanak-kanak. Jurnal Psikologi, 2(1). http://ejournal.gunadarma.ac.id. Diakses pada tanggal 30 April 2015.

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Khusus. Jakarta: PT. Refika Aditama.

Sudaryono. (2007). Resiliensi dan Locus of Control Guru dan Staf Sekolah Pasca Gempa. Jurnal Psikologi Perkembangan.(Online). http://jurnal.pdii.lipi.go.id. Diakses pada tanggal 8 April 2015.

Sulistyaningsih, W. (2009). Pengaruh pelatihan resiliensi dan penyuluhan untuk menurunkan trauma psikologis dan meningkatkan empati pada uru di kabupaten aceh selatan. Disertasi (tidak dipublikasikan). Yogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Tentama, F. (2010). Berpikir Positif dan Penerimaan Diri pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Akibat Kecelakaan. (Online). http://download.portalgaruda.org. Diakses pada tanggal 7 Mei 2015.

Downloads

Published

2017-03-03

How to Cite

Qomariyah, N., & Nurwidawati, D. (2017). Perbedaan Resiliensi Pada Tuna Daksa Ditinjau Dari Perbedaan Usia. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 7(2), 130–135. https://doi.org/10.26740/jptt.v7n2.p130-135
Abstract views: 1415 , PDF Downloads: 1698