PERAN AKTOR DI BALIK PENGGUNG TERHADAP TANDHAK TAYUB DI MALANG JAWA TIMUR

Main Article Content

Robby - Hidajat

Abstract

Tandhak atau teledek di Malang Jawa Timur masih tergantung pada peran aktor di balik panggung,yaitu pelandang, Pengendang atau ketua Paguyuban. Peran yang dimainkan oleh para aktor di balik penggung  itu memiliki dampak tersendiri bagi tandhak. Penelitian ini mengkaji peran aktor di balik panggung dalam penyelenggaraan pementasan tayub. Metode penelitian menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan terdiri dari teknik wawancara, observasi, dan penumpulan dokumentasi. Data yang telah melalui seleksi, tabulasi, dan dilakukan uji trianggulasi untuk menentukan kebasahanan. Metode analisis dipergunakan diskriptif interpertatif. Hasil penelitian menunjukan (1) peran pelandang yang memiliki peringkat sangat dominan terhadap tandhak, (2) peranan pengendang bersifat melindungi tandhak, dan (3) ketua paguyuban tayub yang bersifat moderat. Karena ketua paguyuban mempertimbangkan kelangsungan para penggembar tayub.

Article Details

How to Cite
Hidajat, R. .-. (2020). PERAN AKTOR DI BALIK PENGGUNG TERHADAP TANDHAK TAYUB DI MALANG JAWA TIMUR. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(1), 1–16. https://doi.org/10.26740/geter.v3n1.p1-16
Section
Articles
Author Biography

Robby - Hidajat, Program Studi Pendidikan Seni Tari Dan Musik Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

lacture

References

Arivia, Gadis. 1993. œ Feminisme Arivia, Gadis. 1993. œ Feminisme pascamodernis publikasi jurnal: Prisma. No. 1 Tahun XXII, 1993.
Bhasin, Kamlam & Said Khan, Nighat. 1999 (cetakan ke 2). Persoalan pokok Mengenai feminisme dan Relefansinya. Diterjemahkan: B. Heerlina. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.
Cllennburger, Jane C. & & Moore, Hellen A. 1996. Sosiologi Wanita. Diterjemahkan: Budi Sucahyono & Yan sumaryana. Jakarta; Rineka cipta.
Faisal, sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asih, Asah, Asuh Malang.
George Ritzer. 2002 (cetakan ke 3) Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigmas Ganda. Jakarta: rajaGrafindo Persada.
Gertz., Cliford 1989. (cetakan ke 3). Abangan, Santri, priyayi; dalam Masyarakat Jawa. (diterjemahkan: Aswab Mahasin). Jakarta: Midas surya- Grafindo.
Herusatoto, Budiono. 1984. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: hanindita.
Hidajat, Robby dkk. 1996. Bentuk gaya tari Remo pada pertunjukan Tayub Malang; Studi tentang bentuk dan Gaya tari remo yang dibawakan oleh Waranggono dari Malang. Laporan Penelitian kelompok- tidak titerbitkan. Malang; Departemen pendidikan dan kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Penditikan Malang- Lembaga Penelitian.
Mosse, Julia Cleves. 1996 (cetakan ke 1) Gender & Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Peacock, James L. 1968. Ritus of Modernization. Chicago & London: The University of Chicago Press.
Raffles, Thomans Stamford. 1978. The History of Java. Kualaa Lumpur: Oxford University Press.
Ritzer, George & Goodman, Douglas J. (2004).[cetakan 4]. Teori Sosial Modern. Terj. Triwibowo Budi Santoso. Prenada Media, Jakarta.
Sedyawati, Edi. 1984. Tari; Tinjauan Dari Berbagai Segi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Suharto, Ben. 1999. Tayub; Pertunjukan & Ritus Kesuburan. Bandung: MSPI.
Surjo, Djoko. (dkk) 1985. Gaya Hidup Masyarakt Jawa Di Pedesdaan Pola Kehidupan Sosial Ekonomi Dan Budaya. Yogyakarta: Proyek Penelitian Dan Pengkajian Kebudayaan Nusasntara (Javanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Wadjman, Judi. 2001. (cetakan ke 1). Feminisme Versus teknologi. (diterjemahkan dari buku: Feminisme Confronts technology; oleh Ina Susilowati). Yogyakarta: SBPY dan OXFAM UK-I. Hal. L
Vredenbregt, J. 1981. Metode dan Teknik penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Zamroni. 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta; Tiara wacana