KREATIVITAS WAHYU JATMIKO DALAM TARI BEDHAYA MEDANG KAMULAN DI SANGGAR KRIDHA RASA TUNGGAL KABUPATEN NGANJUK

Main Article Content

Agus Prasetyo
Mukhlas Alkaf

Abstract

Tari Bedhaya Medang Kamulan merupakan tari bedhaya peringatan kemenangan Mpu Sindok. Penelitian ini mengungkap masalah yang berkaitan dengan tari Bedhaya Medang Kamulan karya Wahyu Jatmiko di Sanggar Kridha Rasa Tunggal Kabupaten Nganjuk, yakni meliputi: (1) bagaimana bentuk tari Bedhaya Medang Kamulan yang diciptakan oleh Wahyu Jatmiko di Sanggar Kridha Rasa Tunggal Kabupaten Nganjuk; dan (2) bagaimana kreativitas Wahyu Jatmiko dalam menciptakan tari Bedhaya Medang Kamulan di Sanggar Kridha Rasa Tunggal Kabupaten Nganjuk? Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif ialah pengumpulan data, menganalisis data, dan simpulan. Untuk mengungkap bentuk tari Bedhaya Medang Kamulan yaitu mengacu pada pemikiran Y. Sumandiyo Hadi yang menyatakan bahwa elemen-elemen tari terdiri atas judul tari, tema tari, jenis tari, jumlah penari dan jenis kelamin, gerak tari, musik tari, rias dan busana tari, properti tari, ruang tari, tata cahaya tari, serta mode penyajian sedangkan untuk mengungkap kreativitas Wahyu Jatmiko dalam tari Bedhaya Medang Kamulan menggunakan konsep Rhodes yakni mengatakan bahwa, pada umumnya kreativitas dapat dirumuskan menjadi pribadi, proses, dan hasil serta mendorong. Hasil penelitian menujukkan, bentuk tari Bedhaya Medang Kamulan yang tidak lepas dari gaya Jawa Timur yang dikembangkan serta kreativitas Wahyu Jatmiko dalam menciptakan tari Bedhaya Medang Kamulan melalui tahapan-tahapan eksplorasi, improvisasi serta komposisi.

Article Details

How to Cite
Prasetyo, A., & Alkaf, M. . (2023). KREATIVITAS WAHYU JATMIKO DALAM TARI BEDHAYA MEDANG KAMULAN DI SANGGAR KRIDHA RASA TUNGGAL KABUPATEN NGANJUK. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 6(1), 74–85. https://doi.org/10.26740/geter.v6n1.p74-85
Section
Articles

References

Adela, Susi. (2022). “Bentuk Gerak Tari Kipas Chandani Di Sanggar Sastra Mataya Sungai Pinang Kecamatan Rambutan.” Jurnal Geter 5(2):18–24.

Agustin, Nana Dwi, and Dra Dewi Lutfiati. (2020). “Kajian Bentuk Dan Makna Tata Rias Tari Bedhaya Bedhah Madiun Di Pura Mangkunegaran Surakarta.” E-Journal 09(1):84–91.

Bahari, Nooryan. (2008). Kritik Seni: Wacana, Apresiasi Dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Diahing Sari, Windi Ika, and Anjar Mukti Wibowo. (2017). “Prasasti Anjuk Ladang Di Nganjuk Jawa Timur (Sejarah Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 7(01):82–103. doi: 10.25273/ajsp.v7i01.1062.

Drs. Hermintadji dkk. n.d. Nganjuk Dan Sejarahnya. edited by Keluarga. Nganjuk

Hadi, Y. Sumandiyo. (2003). Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi (Lembaga Kajian Pendidikan dan Humaniora Indonesia).

Hayat, Edi. (2005). Perempuan Multikultural. Jakarta: Desantara.

Jarwanto, Eko. (2021). Ngandjoek Dalam Lintasan Sejarah Nusantara. Lamongan: Pangan Press.

Moleong, Prof. Dr. Lexy J. M. A. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Doni Prasetyo dan. (2015). Sejarah Pemindahan Ibukota Kabupaten Nganjuk Jawa Timur Dari Berbek Ke Nganjuk Tahun 1880. Surabaya.

Munandar, S. C. Utami. (2016). Kreativitas Dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif Dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nurdin, Nurdin. (2019). “Tata Rias Dan Busana Tari Serasan Seandanan Di Kabupaten Oku Selatan.” Jurnal Sitakara 3(2):42–49. doi: 10.31851/sitakara.v3i2.2342.

Ongkara, Sapta. (2019). “Benutuk Sajian Bedhaya Saptongkara Karya I Nyoman Cahya Bersama Sulistyo Haryanti.” Jurnal Greget 21(2):149–57.

Pramesti, Rory Nur. (2019). “Kreativitas Yolanda Putri Probosekar Dalam Karya Tari Ledhek Di Sanggar Guntur Kota Kediri.” Jurnal Greget 21(2):180–92.

Rahayu, Fitriani. (2022). “Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Startegi 4P (Person, Press, Process, Product).” Jurnal Ilmiah Mandala Education 8(3):2406–14. doi: 10.58258/jime.v8i3.3779.

Soedarsono, R. M. (1976). Pengantar Pengetahuan Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Soedarsono, R. M. (1978). Pengantar Pengetahuan Dan Komposisi. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Soemaryatmi, Soemaryatmi, Mukhlas Alkaf Mukhlas Alkaf, Suharji Suharji, and Supriyanto Supriyanto. (2021). “Angguk Warga Setuju Sebagai Tari Ritual Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.” Gelar : Jurnal Seni Budaya 18(2):61–71. doi: 10.33153/glr.v18i2.3028.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.

Suharto, Ben. (1983). Tari Analisis Bentuk Gaya Dan Isi Sebagai Penunjang Proses Kreatif.

Sunaryadi, Sunaryadi. (2013). “Aksiologi Tari Bedhaya Kraton Yogyakarta.” Jurnal Kawistara 3(3):263–76. doi: 10.22146/kawistara.5221.

Supriyanto, Eko. (2019). “Eksistensi Tari Bedhaya Ketawang.” Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya 10(2). doi: 10.33153/acy.v10i2.2280.

Utami, Ayuni Sri, and Akbar Al Masjid. (2021). “Kesenian Tari Bedhaya Ketawang Sebagai Kesenian Tradisional Indonesia.” Dinamika Sosial Budaya 23(2):190–201.