Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous

Authors

  • Ermina Istiqomah Program Studi Psikologi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
  • Sudjatmiko Setyobudihono Program Studi Keperawatan STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.26740/jptt.v5n1.p1-6

Keywords:

Nilai lokal, masyarakat Banjar, kajian indigeneous

Abstract

This study was aimed to identify local values of Banjar society, South Kalimantan. Phenomenological method was used to reveal how participants understanding of the local values. In-depth interviews were employed to collect data from three participants who were recruited by using purposive and  snowball sampling. The three participants consist of a Banjar culture expert, a Banjar society informal leader, dan a researcher on Banjar issues. This study found that Banjar values can be categorized in four levels namely Banjar values in human and God, human and nature, interpersonal, and intrapersonal relations. In the context of human and God relation, the primary concept of Banjar value identified is berelaan which means sincerity and gratitude. Concerning human and nature relation, there is a Banjar prominent value bisa-bisa maandak awak that means adaptive to environment. At interpersonal level, the values identified are bubuhan (discussion to reach agreement), bedingsanakan (fraternity), betutulungan (mutual assistance), and bakalah bamanang (self-adjustment). The Banjar eminent values at intrapersonal level cover gawi manuntung (self-independent) and dalas balangsar dada (responsible).

Abstrak: Penelitian ini untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya lokal pada masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Metode kualitatif fenomenologis untuk mengembangkan pemahaman mengenai nilai-nilai budaya lokal. Teknik snowball digunakan dalam menggali data melalui wawancara dari satu informan ke informan lainnya. Subjek penelitian berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu ahli budaya, akademisi  dan tokoh masyarakat. Hasil menunjukkan nilai budaya Banjar; dalam hubungan manusia dengan Tuhan meliputi ikhlas dan syukur dengan konsep  nilai berelaan. Manusia dengan alam, nilai konsepsi bisa-bisa maandak awak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hubungan manusia dengan manusia meliputi nilai musyawarah, persaudaraan, gotong royong atau tolong menolong, penyesuaian diri, dengan konsep nilai bubuhan, bedingsanakan, betutulungan,  dan bakalah bamanang. Manusia dengan diri sendiri, meliputi kerja keras, disiplin, koreksi diri, mengikuti perkembangan jaman, percaya pada diri sendiri, dan bertanggungjawab dengan konsep nilai gawi manuntung, dalas balangsar dada.

References

Azwar, S. (2007).Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Daud, A. (1997). Islam dalam masyarakat Banjar(deskripsi dan analisisa kebudayaan Banjar). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gladwell., M. (2008). Outliers : The Story of Success. New York : Little, Brown and Company.

Ho, D. F. (1998). Indigenous psychology: Asian perspectres. Journal of Cross-Cultural Psychology.

Kim, U. (2000).Indigenous, culture, and cross-cultural psychology : Theoretical, philosophical, and epistemological analysis. Asian Journal of Social Psychology, 3, 265-287.

Kim, U., & Barry, J. W. (1993).Indigenous Psychologies: Experience and research in cultureal context. Newbury Park, CA:sage

Koentjaraningrat. (2008). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Makkie & Seman. (1996). Peribahasa dan Ungkapan Tradisional Bahasa Banjar. Banjarmasin: Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Selatan.

Moleong., L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Migeni, Yayuk, dan Mahrita. (2004). Ungkapan Bahasa Banjar.Banjarbaru : Balai Bahasa Banjar.

Syarifuddin, & Amka (1995).Pembidaan Budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Kalimantan selatan.

Yang, K.S. (2000). Monocultural and cross-cultural indigenous approaches : The royal road to development of balance global psychology. Asian Journal of Social Psychology, 3241-263.

Zulkifli (2008). Nilai Budaya Banjar dalam Cerita si Palui. Kandil. Edisi 7. Agustus Oktober. Banjarmasin

Downloads

Published

2017-10-09

How to Cite

Istiqomah, E., & Setyobudihono, S. (2017). Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.26740/jptt.v5n1.p1-6
Abstract views: 7954 , PDF Downloads: 31976