Pengaruh likuiditas, sales growth, firm size, arus kas operasi, CEO duality, dan intellectual capital terhadap financial distress pada perusahaan sektor healthcare di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022
DOI:
https://doi.org/10.26740/jim.v12n1.p15-31Kata Kunci:
CEO duality; company performance; financial distress; liquidity; operating cash flow.Abstrak
Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Kondisi ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, sales growth, firm size, arus kas operasi, CEO duality, dan intellectual capital terhadap financial distress pada perusahaan sektor healthcare di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor healthcare di Bursa Efek Indonesia periode 2018 - 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dan diperoleh 17 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dan dihitung dengan IBM SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap financial distress. Sedangkan sales growth, firm size, arus kas operasi, CEO duality, dan intellectual capital tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Perusahaan di sektor healthcare harus selalu memperhatikan peningkatan nilai likuiditas karena kenaikan likuiditas perusahaan berkontribusi pada pengurangan potensi terjadinya financial distress. Untuk menjaga stabilitas likuiditas, perusahaan dapat mengambil berbagai upaya proaktif, yaitu manajemen persediaan dapat dioptimalkan untuk mencegah akumulasi yang berlebihan atau kekurangan yang berpotensi mengganggu likuiditas. Pengelolaan piutang yang efisien juga menjadi kunci, dengan implementasi kebijakan kredit yang bijaksana dan pemantauan ketat terhadap piutang yang jatuh tempo untuk memastikan penerimaan kas yang tepat waktu.
Referensi
Cenciarelli, V. G., Greco, G., & Allegrini, M. (2018). Does intellectual capital help predict bankruptcy? In Journal of Intellectual Capital, 19(2), 321-337. https://doi.org/10.1108/JIC-03-2017-0047
Murhadi, W. R. (2009). Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11(1), 1-10. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/view/17739
Savitri, E. R., & Purwohandoko. (2021). Analisis Pengaruh Financial Indicators dan Ownership Structure untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress (Studi pada Sektor Industri Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2018). Jurnal Ilmu Manajemen, 9(2), 723-737. https://doi.org/10.26740/jim.v9n2.p723-737
Setiawati, S. (2023). Saham Kesehatan Turun Setelah Rilis Laporan Keuangan. CNBC Indonesia. (Retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230801102251-17-459018/saham-kesehatan-turun-setelah-rilis-laporan-keuangan, Accessed: 05 September 2023)
Sidik, S. (2021). Resmi, Mulai Hari Ini BEI Kelompokkan Emiten di 12 Sektor. CNBC Indonesia. (Retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20210125150721-17-218547/resmi-mulai-hari-ini-bei-kelompokkan-emiten-di-12-sektor, Accessed: 08 September 2023)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

