Model Pengelolaan Kelas Di Sekolah Dasar Inklusi Kabupaten Bojonegoro
DOI:
https://doi.org/10.26740/gkjsen.v2i1.16235Abstract
Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka di sekolah. Bagi anak tunanetra dampak dari tidak dilakukannya pembelajaran secara tatap muka menyebabkan anak harus beradaptasi dengan kondisi pembelajaran yang baru. Salah satu strategi yang diterapkan untuk menghadapi adaptasi kondidi ini adalah dengan dilakukannya pembelajaran melalui blended learning. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti akan mengkaji secara mendalam mengenai implementasi pembelajaran blended learning di SLBA YPAB Surabaya, sehingga dapat menemukan faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran serta menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknis pemeriksaan data dilakukan melalui triangulasi data. Teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen blended learning di SLB YPAB Surabaya efektif dengan langkah-langkah perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengontrolan. Temuan menunjukkan bahwa terdapat faktor pendukung dan faktor penunjang pelaksanaan pembelajaran melalui blended learning di di SLB YPAB Surabaya.
Kata kunci : Blended Learning, Manajemen, Tunanetra.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

