ANALOGI POLITIS MONOLOG NON REALIS DI JAWA

Main Article Content

Welly Suryandoko

Abstract

Pertumbuhan Teater di Jawa mengikuti perjalanan genre teater barat yang dipolitisir, termasuk salah satunya yang mengisi ruang teater di Jawa adalah monolog, mengedepankan pada kekuatan aktor secara individu, dalam hal ini seorang aktor monolog bermain sendiri didukung dengan unsur-unsur pendukung yang menguatkan pertunjukan monolog, dalam monolog kemasan pertunjukan memiliki bentuk yang serupa dengan drama non realis dan realis juga terdapat dalam monolog, pada perkembangannya non realis atau bentuk yang ingin lepas dari nalar dan menolah konvensi-konvensi realis, kebebasan bentuk aktor monolog dapat terjadi pada bentuk monolog non realis ini. Perkembangan monolog non realis ini pun mengikuti perjalanan kesungguhan dalam berproses dan ketidak sungguh-sungguhan dalam berproses. Maka,  pelaku akan memilih non realis sebagai teater kaya namun miskin, atau realis sebagi teater miskin namun kaya. Fenomena itu terjadi mulai saat ini hingga kesungguhan berteater aktor monolog  muncul.

Article Details

How to Cite
Suryandoko, W. (2020). ANALOGI POLITIS MONOLOG NON REALIS DI JAWA. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(1), 78–92. https://doi.org/10.26740/geter.v3n1.p78-92
Section
Articles
Author Biography

Welly Suryandoko, Jurusan Sendratasik, FBS, UNESA

lecturer

References

Anirun, Suyatna.1998, Menjadi Aktor. Bandung : Studi Teater Bandung bekerjasama dengan Taman Budaya Jawa Barat dan PT Rekamedia Multiprakarsa
El saptaria, Rikrik, 2006, Paduan Praktis acting untuk Film dan Teater Actng handbook, rekayasa sains, Bandung.
Yudiarini, M.A Drs; 2002,Panggung Teater Dunia. Pustaka Gendho Suli. Jogjakarta.
J. Waluyo Herman, Prof, Dr; 2001, Drama (Teori dan Pengajarannya). PT. Manindita Graha Widya. Yogyakarta.
Mitter, Shomit, 2002, Stanislavsky Brecht, Grotowski, Brook, MSPI dan arti, Yogjakarta,
Sumardjo,Jakob, 1986, Ikhtisar Sejarah Teater Barat, Angkasa, Bandung.
Santosa, Eko, 2000, Dasar-dasar Penyutradaraan, SMKN 9 Surabaya.