PEWARISAN TARI TANGGAI MELALUI PENDIDIKAN: STUDI KASUS SANGGAR PUTRI BATANG HARI SEMBILAN

Main Article Content

Halimah Agustina
Treny Hera
Mukhsin Ilhaq

Abstract

Tari Tanggai merupakan tari tradisi khas kota Palembang yang ditarikan pada acara-acara pernikahan, tetapi dengan seiring berjalannya waktu tari Tanggai lambat laun mengalami suatu kemunduran dalam keberadaannya di masnyarakat setempat, sehingga perlu adanya upaya pewarisan, pelestarian di masyarakat setempat. Dalam konsep pewarisan Cavalli-Sforza and Feldman membagikan 3 konsep pewarisan yaitu pewarisan tegak, pewarisan datar dan pewarisan miring, dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu konsep dari pewarisan ini yaitu pewarisan miring melalui pendidikan nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan. Berdasarkan hal tersebut  masalah dalam penelitian adalah bagaimana proses pewarisan tari Tanggai melalui pendidikan di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan, sehingga dari proses pembelajaran dan nilainilai yang diberikan pelatih kepada siswa, adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan meneruskan tari Tanggai sebagai suatu kekayaan budaya tradisi melalui pendidikan secara nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan sebagai bentuk wadah upaya dalam meneruskan kesenian tari tradisi terkhusus tari Tanggai di kota Palembang.

Article Details

How to Cite
Agustina, H., Hera, T., & Ilhaq, M. (2021). PEWARISAN TARI TANGGAI MELALUI PENDIDIKAN: STUDI KASUS SANGGAR PUTRI BATANG HARI SEMBILAN. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 4(1), 23–33. https://doi.org/10.26740/geter.v4n1.p23-33
Section
Articles
Author Biographies

Halimah Agustina, Program studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FKIP, Universitas PGRI Palembang

Dosis

Treny Hera, Program studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FKIP, Universitas PGRI Palembang

dosen

Mukhsin Ilhaq, Program studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FKIP, Universitas PGRI Palembang

dosen