Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh terhadap Kadar Malondialdehid dan Waktu Koagulasi Mencit Diabetes
DOI:
https://doi.org/10.26740/lenterabio.v12n1.p1-8Kata Kunci:
Averrhoa bilimbi L, diabetes melitus, malondialdehid, koagulasiAbstrak
Peningkatan stres oksidatif pada penyakit dibetes melitus dapat menyebabkan peningkatan kadar malondialdehid dan gangguan koagulasi darah. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berpotensi menjadi antioksidan dan antikoagulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis ekstrak daun belimbing wuluh terhadap kadar malondialdehid dan waktu koagulasi mencit diabetes. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit jantan galur DDY diinduksi aloksan monohidrat 120 mg/kg BB, dibagi dalam enam kelompok perlakuan: kelompok normal (tanpa induksi aloksan), kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak dosis 225 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan 375 mg/kg BB dengan pemberian perlakuan 14 hari. Kadar malondialdehid serum mencit diuji menggunakan metode TBARS dan lama waktu koagulasi menggunakan metode pipa kapiler. Analisis data menggunakan SPSS uji Shapiro-Wilk dan uji Lavene (p>0,05), uji ANOVA (p<0,05) dilanjutkan uji Duncan (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak daun belimbing wuluh terhadap kadar malondialdehid dan waktu koagulasi darah pada mencit diabetes yang signifikan (p<0,05). Dosis ekstrak 300 mg/kg BB dan 375 mg/kg BB efektif dalam menurunkan kadar malondialdehid dan memperpanjang waktu koagulasi darah pada mencit diabetes.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Hak Cipta (c) LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0.
Pemberitahuan Hak Cipta.
Hak cipta dari artikel yang diterima untuk diterbitkan akan diberikan kepada jurnal sebagai penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Jurnal mempertahankan hak penerbitan atas artikel yang diterbitkan.