Pengaruh Penambahan Filtrat Biji Kelor Dalam Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Brahman

Abstrak

Peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) selama pembekuan dalam nitrogen cair bersuhu -196^oC mengakibatkan membran plasma spermatozoa mengalami peroksidasi lipid sehingga perlu dilakukan penambahan sumber antioksidan alami, salah satunya yaitu Filtrat Biji Kelor (FBK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan FBK yang optimal dalam pengencer Tris Kuning Telur Sitrat (TKTS) dalam mempertahankan kualitas spermatozoa Sapi Brahman sebelum dan sesudah pembekuan. Desain penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 pengulangan yaitu P0 (Tanpa Penambahan FBK); P1 (Penambahan 1,5% FBK); P2 (Penambahan 3,0% FBK); P3 (Penambahan 4,5% FBK); dan P4 (Penambahan 6,0% FBK). Parameter yang diukur yaitu motilitas spermatozoa berdasarkan gerakan individu, viabilitas berdasarkan jumlah spermatozoa hidup dengan pewarnaan eosin-negrosin, dan integritas membran berdasarkan jumlah spermatozoa yang memiliki membran utuh (ekor lurus) dengan Hypoosmotic Swelling Test. Data diuji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov, uji Anava satu arah, dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata pemberian FBK dalam pengencer TKTS terhadap kualitas spermatozoa sapi Brahman (P<0,01). Penambahan 4,5% FBK yang merupakan dosis optimal menghasilkan persentase rata-rata motilitas sesudah pembekuan sebesar 35,75 ± 3,27%, pesentase rata-rata viabilitas 57,75±0,43%; dan persentase rata-rata integritas membran sebesar 53,75±0,43%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan 4,5% FBK dalam pengencer TKTS merupakan dosis yang optimal