Kualitas Nata De Siwalan dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Pengawet Ekstrak Kunyit (Curcuma longa)

Penulis

  • Ella Triana Apriliyanti Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Mahanani Tri Asri Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p58-66

Kata Kunci:

Borassus flabellifer L., nata de siwalan, ekstrak kunyit, Curcuma longa

Abstrak

Nata de siwalan merupakan nata yang terbuat dari nira siwalan (Borassus flabellifer L.) yang tidak laku jual, karena nira siwalan sudah terfermentasi menjadi limbah sehingga mengandung alkohol dan tidak disukai oleh konsumen. Nata de siwalan yang dibuat minuman memerlukan bahan pengawet untuk mempertahankan kualitas dari minuman nata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak kunyit sebagai bahan pengawet alami dari nata de siwalan dan mengetahui konsentrasi ekstrak kunyit yang paling efektif dalam mengawetkan nata de siwalan. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan berupa (kontrol (+) (nata + akuades, dan diautoklaf), kontrol () (nata + akuades), kunyit 0,04% (nata + akuades + ekstrak kunyit 0,04%), kunyit 0,08% (nata + akuades + ekstrak kunyit 0,08%) dan kunyit 0,12% (nata + akuades + ekstrak kunyit 0,12%). Parameter yang diuji untuk melihat kualitas nata de siwalan berupa jumlah total bakteri yang diuji dengan uji (TPC) Total Plate Count dan uji organoleptik (rasa, tekstur dan warna). Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dengan pembanding standar SNI 0143171996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kunyit berpengaruh terhadap pengawetan nata de siwalan. Konsentrasi ekstrak kunyit 0,04% terbukti paling optimal menghambat bakteri dan menjaga kualitas nata de siwalan dari segi organoleptik, rasa, tekstur, dan warna sampai
penyimpanan hari ke-5.

Referensi

Aggarwal BB and Harikumar KB, 2009. Potential Therapeutic Effects of Curcumin, The Anti-Inflammatory Agent, Against Neurodegenerative, Cardiovascular, Pulmonary, Metabolic, Autoimmune and Neoplastic Diseases. Journal of NCBI. Vol. 41(1): 40-59.

Anton W, 2008. Mikrobiologi Umum. Universitas Brawijaya: Malang.

Asri MT, Ducha N, Ratnasari E, dan Bashri A, 2018. Potential of Nata De Legen in Improving Local Wellness of Natural Resources and Human Resources in Dalegan Village, Gresik District. Jurnal Pengabdi.Vol. 1 (2): 63-76.

Bernawie N, 2006. Mengatasi Demam Berdarah Dengan Tanaman Obat. Jurnal Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol. 28(6): 6-8.

Cikrikci S, Mozioglu E, and Yilmaz H, 2008. Biological activity of curcuminoids isolated from Curcuma longa. Journal Records of Natural Products. Vol. 2(1): 1924.

Dewi ZY, Nur A, dan Hertriani T, 2015. Efek Antibakteri dan Penghambatan Biofilm Ekstrak Sereh (Cymbopogon nardus L) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Maj Ked Gi Ind, Vol. 1(2): 136-141.

Djajati S, Sarofa U, dan Syamsul A, 2012. Pembuatan Nata de Manggo (Kajian : Konsentrasi Sukrosa dan Lama Fermentasi. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan. FTI-UPN œVeteran Jawa Timur.

Gupta A, Mahajan S, and Sharma R, 2015. Evaluation of Antimicrobial Activity of Curcuma Longa Rhizome Extract Againts Sthapylococcus aureus. Biotechnology Reports. Vol. 6: 51-55.

Haryatni T, 2002. Mempelajari pengaruh komposisi bahan terhadap mutu fisik dan stabilitas warna nata de coco. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Iryandi dan Anhar F, 2014. Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Nata De Soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Vol. 1: 8-15.

Jalmo T, 2007. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Bandar Lampung: Unila.

Kartika B, Hastuti P, dan Supartono W, 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta: UGM.

Manoi F, 2007. Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran Pada Pembuatan Nata De Cashew. Jurnal Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Vol. 18(1): 107 116.

Matz SA, 1962. Food Texture. The AVI Publishing Co., Inc. Westport, Connecticut.

Montolalu S, 2013. Sifat Fisiko-Kimia Dan Mutu Organoleptik Bakso Broiler Dengan Menggunakan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L). Jurnal fakultas peternakan. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado.

Naguleswaran S, Vasanthan T, Hoover R, dan Liu Q, 2010. Structure and Physicochemical Properties of Palmyrah (Borassus flabellifer L.) Seed-shoot Starch Grown in Srilanka. Journal of Food Chemistry.Vol. 118(2): 634-640.

Nainggolan J, 2009. Kajian pertumbuhan Bakteri Acetobacter sp. dalam Kombucha-Rosela Merah (Hibiscus sabdariffa) pada Kadar Gula dan Lama Fermentasi yang Berbeda. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Nuroniah HS, 2010. Sintesa Hasil Penelitian Lontar sebagai Sumber Energi Bioetanol Potensial. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Pandey M., Muhammad MA, and Mohd CIA. 2014. Dissolution Study of Bacterial Cellulose (Nata De Coco) from Local Food Industry: Solubility Behavior and Structural Changes. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Vol 6. Issue 6.

Panigoro R, Surialaga S, and Dhianawaty D, 2013. Comparison of curcumin level in fresh and decoction of dried Curcuma xanthorrhiza Roxb. Rhizome. International Journal Research Pharmaceutical Sciences.Vol. 4 (2): 256-259.

Priyanka R, Vasundhara M, Ashwini J, Radhika B, and Thara BS, 2015. Screening Fresh, Dry and Processed Tumeric (Curcuma longa L) Essential Oil Against Pathogenic Bacteria. International Journal Pharm Sci.Vol. 30 (1): 49-52.

Simanjuntak P, 2012. Studi Kimia dan Farmakologi Tanaman kunyit (Curcuma longa L.) Sebagai Tumbuhan Obat Serbaguna. Agrium.Vol. 17 (2): 103-107.

Srinivasan KR, 1953. A Chromatographic Study of the Curcuminoids in Curcuma longa L. Journal Pharm Pharmacol. Vol. 5: 448-457.

Sutanto A, 2012. Pineapple Liquid Waste as Nata de Pina Raw Material. Jurnal Makara Teknologi. Vol. 16 (1): 63-67.
Sutarminingsih CH, 2004. Peluang Usaha Nata de Coco. Yogyakarta: Kanisius.

Tamam B, Suratiah, dan Dewi NNA, 2011. Potensi Ekstrak Kunyit dan Kencur Sebagai Antimikrob dan Antioksida. Jurnal Skala Husada. Vol. 8(2): 138-142.

Tambunan T, 2010. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Jakarta: UI Press.

Wahyuni, Hardjono, dan Yamrewav PH, 2004 Ekstraksi Kurkumin dari Kunyit. Yogyakarta: Jurusan Teknik Kimia, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.

Widjanarko S, 2008. Efek pengolahan terhadap komposisi kimia dan fisik ubi jalar ungu dan kuning. Jurnal Magistra. Vol. 22: 56.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-05-31

Cara Mengutip

Apriliyanti, E. T., & Asri, M. T. (2021). Kualitas Nata De Siwalan dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Pengawet Ekstrak Kunyit (Curcuma longa). LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(1), 58–66. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p58-66
Abstract views: 483 , PDF Downloads: 840