Hubungan Kepadatan Cacing Tanah dengan Logam Berat Timbal (Pb) pada Lahan Tercemar di Surabaya Timur

Penulis

  • Lala Nabila Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Widowati Budijastuti Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p6-11

Kata Kunci:

cacing tanah, kepadatan, logam timbal (Pb), Surabaya Timur

Abstrak

Wilayah Surabaya Timur merupakan kawasan yang saat ini menjadi pusat urbanisasi. Kota Surabaya dengan tingkat pencemaran yang tinggi akibat padatnya aktivitas kendaraan bermotor yang diketahui sebagai penyumbang logam berat timbal (Pb) di alam. Dampak pencemaran Pb dalam tanah berimbas kepada organisme yang hidup di dalamnya seperti cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan kepadatan cacing tanah dengan adanya kandungan logam berat Pb dalam tanah di Surabaya Timur. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dengan pengambilan sampel pada tiga stasiun di Surabaya Timur. Pengambilan sampel cacing tanah menggunakan metode hand sorting kemudian diidentifikasi sampai tingkatan spesies. Parameter fisik dan kimia yang diamati yaitu pH, suhu, kelembapan, dan kandungan Pb dalam tanah. Perhitungan kepadatan cacing tanah menggunakan rumus kepadatan, kemudian hubungan antara kepadatan dan kandungan Pb dalam tanah dianalisis menggunakan analisis korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis cacing tanah yang ditemukan di lahan tercemar Surabaya Timur yaitu, Metaphire javanica, Metaphire posthuma, dan Amynthas robustus. Kandungan logam berat Pb pada lahan tercemar Surabaya Timur berkisar antara 3,24 ± 3,83 mg/kg - 61,68 ± 32,91 mg/kg. Terdapat hubungan antara kepadatan cacing tanah dengan kandungan logam berat Pb, yaitu semakin tinggi kadar logam Pb maka semakin tinggi pula kepadatan cacing tanah. Diketahui bahwa cacing tanah resisten terhadap logam berat Pb dan memiliki potensi sebagai bioindikator lingkungan yang tercemar oleh logam berat.

Referensi

Akbarirahman SN, 2017. Hubungan Jenis, Kepadatan, dan Morfometri Tubuh Cacing Tanah dengan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) di Kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Budijastuti W, Haryanto S and Soegianto A, 2016. Earthworms Morphometric of Banana trees in Contaminated Area with Pb, Cr, Zn and Fe. International Journal of Ecology & Development. Vol. 31 (3): 84-98.

Blakemore, R, 2010. Cosmopolitan Earthworms an Eco Taxonomic Guide to the Peregrine Species of the World. 4th edition. Canberra: VermEcology.

Brulle F, Mitta G, Coquerelle C, Vieau D, Lemière S, Leprêtre A and Vandenbulcke F, 2006. Cloning and real-time PCR testing of 14 potential biomarkers in Eisenia fetida following cadmium exposure. Journal of Environmental Science and Technology. Vol. 40: 28442850.

Darmawan A, Setyawati TR and Yanti AH, 2014. Keanekaragaman Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara. Jurnal Protobiont. Vol. 3 (2): 171 176.

Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI-Press.

Dinas Perhubungan Kota Surabaya, 2015. Laporan Survey Kinerja Lalu Lintas Tahun 2015 Tahap 2. Pemerintah Kota Surabaya.

Fahrul FM, 2008. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Gestel CAM, Josee EK, Hamers T, Hoppe MV, Roovert MV, Korsman C and Reinecke SA, 2009. Effects of metal pollution on earthworm communities in a contamined floodplain area: linking biomarker, community and functional responses. Environmental Pollution. Vol. 157: 895-903.

Hanafiah KA, Napoleon A and Ghofar N, 2010. Biologi Tanah. Jakarta: Rajawali Press.

Herman ZD, 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 1 (1): 31-36.

Indrowati, Meti, Purwoko T, Retnaningtyas S, Yulianti RI, Nurjanah S, Purnomo D and Wibowo PH, 2012. Identifikasi Jenis, Kerapatan dan Diversitas Plankton Bentos sebagai Bioindikator Perairan Sungai Pepe Surakarta. Bioedukasi. Vol. 5 (2): 81-91.

Jayanthi S, Widhiastuti R and Jumilawaty E, 2014. Komposisi Komunitas Cacing Tanah pada Lahan Pertanian Organik dan Anorganik di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Jurnal Biotik. Vol. 2 (1): 1-76.

John AH, 2007. Sistematika Hewan I (Invertebrata). Medan; Departemen Biologi. FMIPA USU.

Kun W, Qiao Y, Zhang H, Yue S, Li H, Ji X and Liu L, 2018. Bioaccumulation of heavy metals in earthworms from field contaminated soil in a subtropical area of China. Ecotoxicology and Eviromental Safety. Vol. 148: 876-883.

Ningrum, Iva Stya, Rachmadiarti F and Budijastuti W, 2014. Kepadatan Cacing Tanah Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan Hubungannya Dengan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Tanah. Lentera Bio/ Vol. 3 (2): 122128.

Richardson JB, Gorres JH, Jackson BP and Friedland AJ, 2015. Trace Metals and Metalloids in Forest Soils and Exotic Earthworms in Northern New England, USA. Soil Biology & Biochemistry. Vol. 85: 190-198.

Saeni, 1997. Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat Dengan Anilisis Rambut. Orasi Ilmiah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor.

Setyoningrum HM, Hadisusanto S and Yunianto T, 2014. Kandungan kadmium (Cd) pada tanah dan cacing tanah di TPAS Piyungan, bantul, daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkunga. Vol. 21 (2): 149-155.

Sizmur T and Hodson ME, 2009. Do earthworms impact metal mobility and availability in soil?.Environmental Pollution. Vol. 157: 1981-1989.

Sturzenbaum SR, Kille P and Morgan AJ, 1998. The identification, cloning, and characterization earthworm metallothionein. FEBS Letter. Vol. 431:437-442.

Zhang ZS, Zheng DM, Wang QC and Guo XL, 2009. Bioaccumulation of total and methyl mercury in three earthworm species (Drawida sp., Allolobophora sp. and Limnodrillus sp.). Bulletin of Environment and Contamination Toxicology. Vol. 83:937-942.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-05-31

Cara Mengutip

Nabila, L., & Budijastuti, W. (2021). Hubungan Kepadatan Cacing Tanah dengan Logam Berat Timbal (Pb) pada Lahan Tercemar di Surabaya Timur. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(1), 6–11. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p6-11
Abstract views: 977 , PDF Downloads: 1029