Potensi Cordyline fructicosa dan Sanseviera trifasciata Sebagai Agen Penyerapan Logam Berat Cd Pada Tanah

Alfi Nur Khoiri Rohmaniyah Hadi; Tarzan  Purnomo

doi:10.26740/lenterabio.v11n3.p359-368

Penulis

Alfi Nur Khoiri Rohmaniyah Hadi Universitas Negeri Surabaya
Tarzan Purnomo Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v11n3.p359-368

Kata Kunci:

potensi fitoremediasi, Cordyline fructicosa, Sanseviera trifasciata, kadar Cd, perbaikan kualitas tanah

Abstrak

Penelitian fitoremediasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman Cordyline fructicosa dan Sanseviera trifasciata sebagai tanaman restorasi dalam menyerap logam berat kadmium (Cd) pada tanah tercemar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi Cd yang berbeda dengan faktor perlakuan, yaitu: 0,003 ppm, 0,530 ppm, 0,626 ppm, 0,742 ppm. Penelitian dilakukan selama 21 hari di Green House Jurusan Biologi FMIPA UNESA. Parameter penelitian yang diukur meliputi kandungan Cd tanah, Cd tanaman, pertumbuhan tanaman, dan faktor fisik-kimia tanah (suhu, pH). Kandungan Cd tanah dan akar tanaman diukur dengan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy), pH tanah diukur dengan soil tester, suhu tanah diukur dengan termometer, dan pertumbuhan tanaman diukur dengan meteran. Data dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dan dilanjutkan uji BNT pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi Cd mempengaruhi daya serap akar dan kandungan Cd pada Cordyline fructicosa dan Sanseviera trifasciata. Biokonsentrasi (BCF < 1). Nilai bioakumulasi tertinggi adalah tanah pada konsentrasi 0,626 ppm, yaitu 0,008 ppm Sanseviera trivasciata dan 0,011 ppm pada Cordyline fructicosa. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan tanaman Cordyline fructicosa dan Sanseviera trifasciata merupakan fitoremediator yang memiliki kemampuan menyerap Cd di dalam tanah sehingga dapat memperbaiki kualitas tanah.

Referensi

Dewi KSP, 2010. Tingkat Pencemaran Logam Berat (Hg, Pb, Cd) di dalam Sauran, Air Minum dan Rambut di Denpasar, Gianyar dan Tabanan. Bali: Universitas Udayana.

Djumali dan Mulyaningsih S, 2014. Pengaruh Kelembaban Tanah Terhadap Karakter Agronomu, Hasil Ranjangan Kering dan Kadar Nikotin Tembakau (Nicotiana tabacum L; Solanaceae) Temanggung Pada Tiga Jenis Tanah. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Malang: Berita Biologi.

Estuningsih, Pertiwi, Hidayati dan Syarif, 2013. Potensi Tanaman Rumput Sebagai Agen Fitoremediasi Tanag Terkontaminasi Limbah Minyak Bumi. (1), 360-370.

Ghosh M, dan Singh SP, 2005. A Review on Phytoremediation of Heavy Metals and Utilization of its By products. Applied Ecology and Environmental Research; 3(1), 1-18.

Hamzah A, Kusuma Z, Utomo WH, dan Guritno B, 2012. Siam Weed (Chromolaena odorata L.) for Phytoremediation of Artisanal Gold Mine Tailing. Journal Tropical of Agriculture; 50 (1-2).

Haryanti D, D Budianta, Salni, 2013. Potensi Beberapa Jenis Tanaman Hias Sebagai Fitoremediasi Logam Timbal (Pb) Dalam Tanah. Jurnal Penelitian Sains; 16 (2), 52-58.

Heriyanto NM & Endro S, 2011. Penyerapan Polutan Logam Berat (Hg, Pb dan Cu) oleh Jenis-Jenis Mangrove. Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi.

Hotmaria, 2017. Karakter dan Efektivitas Fitoremediasi Trembesi (Albizia Samari (Jacq.) Merr.) Terinfeksi Fungi Mikoriza Arbuskula Terhadap Timbal Pada Media Kultur Cair. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Nusa Bangsa, Bogor.

Juhriah J, dan Alam M, 2016. Fitoremediasi Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Tanah Dengan Tanaman Celosia plumose (Voss) Burv. Bioma: Jurnal Biologi Makassar, 1 (1), Article 1. https://doi.org/10.20956/bioma.v1i1.1349

Kabata-Pendias A, 2011. Trace Elements in Soil and Plants. 4th.Ed. CRC Press, USA.

Kaya G, Ozcan C, dan Yaman M, 2010. Flame atomic absorption spectrometric determination of Pb, Cd, and Cu in Pinus nigra L. and Eriobotrya japonica leaves used as biomonitors in environmental pollution. Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology, 84 (2), 191-196.

Lin YF, dan MG Aarts, 2012. The Molecular Mechanism of Zinc and Cadmium Stress Response in Plants. Cellular and Molecular Life Sciences, 69 (19), 3187-3206.

Ma Y, Prasad MNV, Rajkumar M, dan Freitas H, 2011. Plant Growth Promoting Rhizobacteria and Endophytes Accelerate Phytoremediation of Metalliferous Soil. Biotechnology Advances, 29 (2), 248-258.

Mangkoedihardjo S, dan Samudro G, 2010. Fitoteknologi Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mawardi, Ikhwanuddin, dan Sudaryono, 2008. Jurnal Hidrosfir Indonesia, 3 (1),41-49.

Mc Grath SP, J Zhao, dan E Lombi, 2002. Phytoremediation of Metals, Metalloids, and Radionucliides. Adv Agron, 75, 1-56.

Nur F, 2013. Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd). Biogenesisi Jurnal Ilmu Biologi, 1 (1), 74-83.

Palar H, 2008. Pencernaan dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta

Priyanto B, dan Prayitno J, 2012. Fitoremediasi Sebagai Sebuat Teknologi Pemulihan. (https://ltl.bppt.tripod.com/sublab/lfloral.htm, diakses 20 Desember 2021).

Sari EM, A Hanifah, dan FK Ganis, 2017. Potensi Tanaman Azolla (Azolla pinnata) Sebagai Fitoremediator Ion Timbal (II), Ion Kadmium (II) Dan Ion Kromium (II). Jurnal Biologi Riau. Riau: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Riau.

Siswanto, D. (2009). Respon Pertumbuhan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Jagung (Zea mays L.) dan Kacang Tolo (Vigna sinensis L.) terhadap Pencemar Timbal (Pb). Malang: Universitas Brawijaya.

Sudarmaji J, Mukono, dan Corie, 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2 (2), 129-142.

Widowati W, A Sastiana, dan J Raymond, 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wulandari, Resmaya, Purnomo, T. , dan Winarsih, 2014. Kemampuan Tanaman Kangkung Air (Ipomea aquatic) Dalam Menyerap Logam Berat Kadmium (Cd) Berdasarkan Konsentrasi dan Waktu Pemaparan yang Berbeda. Lentera Bio, 3 (1), 83-89.

Yusuf M, 2014. Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Pb dan Cd Dengan Menggunakan Tanaman Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata).