FENOMENA BODY DISSATISFACTION PADA PEREMPUAN ANGGOTA FITNESS CENTRE

Authors

  • Happy Yuanita Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
  • Monique Elizabeth Sukamto Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jptt.v4n1.p12-23

Keywords:

Body dissatisfaction, fitness centre, perempuan, tahapan perkembangan, tingkat kegemukan

Abstract

Body dissatisfaction is a negative evaluation of the body that occurs due to the difference between the real body size and shape and the ideal one. Many women are dissatisfied with their body shape, which can be caused by the physical changes in each developmental stages and the prevailing beauty standard. One criteria of a beautiful woman is slim body. Body Mass Index (BMI) is the most common standard to evaluate ones body weight. One effort many women do to achieve the ideal body shape and weight is to exercise in fitness centre. This study was aimed to evaluate the differences in body dissatisfaction among women who were members of fitness centre in terms of the developmental stages and level of obesity. Subjects were 150 women who became a member of fitness centre "X". Researchers used Body Shape Questionnaire (BSQ) to measure the level of body dissatisfaction. The results of this study showed that there was a difference of body dissatisfaction among women who were members of fitness centre œX in terms of developmental stages (chi square= 34.799, sig.= .000 (< .05)) and level of obesity (chi square= 32.134, sig.= .000 (< .05)). Highest level of body dissatisfaction was experienced by adolescent subjects, whereas the lowest one by middle adulthood subjects. Moreover, it was also found that subjects with obesity I and overweight experienced the highest level of body dissatisfaction.

Abstrak: Body dissatisfaction adalah evaluasi negatif terhadap tubuh yang terjadi karena adanya perbedaan antara ukuran dan bentuk tubuh yang dimiliki saat ini dengan ukuran dan bentuk tubuh yang ideal. Banyak perempuan yang merasa tidak puas terhadap bentuk tubuh yang mereka miliki yang dapat disebabkan oleh perubahan fisik pada setiap tahap perkembangan dan standar kecantikan yang berlaku. Salah satu kriteria dari perempuan yang dianggap cantik adalah perempuan yang langsing. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan standar yang paling umum untuk menilai berat badan seseorang. Salah satu usaha yang dilakukan banyak perempuan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan yang ideal adalah berolahraga di fitness centre. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan body dissatisfaction pada perempuan anggota fitness centre ditinjau dari tingkat kegemukan dan tahapan perkembangan. Subjek penelitian adalah 150 perempuan yang menjadi anggota di pusat kebugaran X. Peneliti menggunakan Body Shape Questionnaire (BSQ) untuk mengukur tingkat body dissatisfaction. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan body dissatisfaction pada perempuan anggota fitness centre ditinjau dari tahapan perkembangan (chi square= 34.799, sig.= .000 (< .05)) dan tingkat kegemukan (chi square= 32.134, sig.= .000 (< .05)). Body dissatisfaction tertinggi dialami oleh subjek penelitian remaja dan terendah oleh dewasa madya. Selain itu, ditemukan juga bahwa body dissatisfaction tertinggi dialami oleh subjek dengan tingkat kegemukan obesitas I dan overweight. 

References

Carrol, L. (2003). Choosing a health club. Diakses dari: http://www.msncb.msn.com/id/3687868/ pada 2 Juli 2013.

Grogan, S. (2007). Body image: Understanding body dissatisfaction in men, women, and children (2nd ed.). London and New York: Routledge Taylor & Francis Group

Hall, M. (2009). Predictors of body dissatisfaction among adolescent females. Retrieved from www.counselingoutfitters.com

Handayani, A. (2004). Jurnal Online. Pengaruh tingkat partisipasi wanita di fitness centre Bandung dengan penurunan kadar lemak. Diakses dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bentuk%20olahraga%20di%20pusat%20kebugaran.&source=web&cd=6&ved=0CFcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fwww.taspen.com%2Ffiles%2Fproposal.doc&ei=9f64T-bQE8XwrQen_4DXBw&usg=AFQjCNG2ughKXFF1bDINPnC1eH_AjfZSTg diunduh pada 16 Mei 2012.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan anak: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Hutapea, A. (1996). Gaya hidup sehat: Kiat praktis untuk setiap orang sibuk yang ingin sehat dan fit. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ibrahim. (2002). Psikologi wanita. Bandung: Pustaka Hidayah

Lips, H. M. (2006). A new psychology of women: Gender, culture, and ethnicity (3th ed.).New York: The McGraw Hill Companies.

Marchiella, A. (2009). Hubungan antara big five personality dengan body dissatisfaction pada remaja akhir (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Surabaya, Surabaya

Misnadiarly. (2007). Obesitas sebagai faktor risiko beberapa penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer.

Mumford, D. B., & Choudry, I. Y. (2000). Body dissatisfaction and eating in slimming and fitness gyms in London and Lahore: A cross-cultural study. European Eating Disorders Review. 8, 217-224

Niide, T.K., Davis, J., Tse, A. M., Derauf, C., Harrigan, R. C., & Yates, A. (2011). Body ideals and body dissatisfaction among a community sample of ethnically diverse adolescents on Kauai, Hawai. Hawaii Journal of Medicine & Public Health, 3(1), 1-7

Olmsted, M. P. & McFarlane, T. (2004). Body weight and body image. Women Health Surveilance Report

Prichard, I., & Tiggemann, M. (2005). Objectification in fitness centers: Self-objectification, body dissatisfaction, and disordered eating in aerobic instructors and aerobic participants. Sex Roles, 53, (1-2), 19-28

Paxton, S. J., Eisenberg, M. E., &. Sztainer, D. N., (2006). Prospective predictor of body dissatisfaction in adolescent girl and boys: A five longitudinal study. Developmental Psychology, 42(5), 888-899

Retno, I. S. T (1996). Kiat apik menjadi sehat dan cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Sivert, S. S. & Sinanovic, O. (2008). Body dissatisfaction Is age factor. Philosophy, Sociology, Psychology and History, 7, 55-61

Santrock, J. W. (2007). Adolescence (11th ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga

Santrock, J. W. (2002). Life-span development (5th ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga

Sharkey, J. B. (2003). Kebugaran dan kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Stice, E. & Whitenton, K. (2002). Risk factors for body dissatisfaction in adolescent girls: A longitudinal investigation. Developmental Psychology, 38(5), 669-678

Suprapto, M. H. & Aditomo, A. (2007). Aku dan dia, cantik mana? Perbandingan sosial, body dissatisfaction dan objektivikasi diri. Anima: Indonesian Psychological Journal, 22(2), 188-193

Sarwer, D. B., Thompson, J. K., & Cash, T. F. (2005). Obesity and body image in adulthood. Psychiatric Clinics of North America, 28, 69-87

Siahaan, R. (2003, Oktober). Simpanan lemak di tubuh anda. Human Health, 2(10), 21-22.

Downloads

Published

2013-08-19

How to Cite

Yuanita, H., & Sukamto, M. E. (2013). FENOMENA BODY DISSATISFACTION PADA PEREMPUAN ANGGOTA FITNESS CENTRE. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 4(1), 12–23. https://doi.org/10.26740/jptt.v4n1.p12-23
Abstract views: 5755 , PDF Downloads: 3001