Solidaritas Petani dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi di Desa Kutu Kulon Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.26740/jcms.v7n2.p112-126Kata Kunci:
Pertanian, Solidaritas Petani, Kemandirian EkonomiAbstrak
Kemandirian ekonomi di masyarakat desa dapat terwujud apabila adanya peran serta anggota masyarakat dan solidaritas yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari, salah satu masyarakat yang memiliki solidaritas yang tinggi adalah masyarakat Desa Kutu Kulon Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bentuk kemandirian petani di Desa Kutu Kulon dalam bidang tenaga kerja, pupuk dan irigasi. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dengan tujuan agar penelitian lebih terarah karena informan dipilih bedasarkan jabatan yang diemban dan keterlibatanya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi petani. Fokus penelitian ini adalah solidaritas petani dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dalam bidang tenaga kerja, irigasi dan pupuk. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian menggunakan Teori Solidaritas Sosial Emile Durkheim yaitu Solidaritas Organik dan Mekanik. Data yang didapat melalui wawancara mendalam selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa petani di Desa Kutu Kulon memiliki usaha dalam mewujdkan kemandirian ekonomi dalam bidang tenaga kerja para petani berusaha untuk merekrut para pemuda yang tertarik menjadi petani untuk diberikan pemahaman dasar tentang pertanian, kemudian untuk irgiasi para petani juga berupaya untuk mengadakan iuran dan meminta bantuan berupa sibel atau mesin pompa untuk membantu permasalahan irigasi, dan dalam bidang pupuk, para petani berusaha untuk secara mandiri mengembangkan pupuk organik NPK yang digunakan sebagai pupuk cadangan apabila suplai pupuk bersubsidi sedang terlambat dan pupuk non subsidi harganya tidak bisa dijangkau petani.
Referensi
Bacthiar, Wardi. 2006. Sosiologi Klasik Dari Comte Hingga Parsons. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Effendi. 2013. Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No.1
Narwoko, J. D., & Suyanto, B. (2004). Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: Prenada Media.
Nuraini, N., Riadi, A., Umanailo, M. C. B., Rusdi, M., Badu, T. K., Suryani, S., ... & Hentihu, V. R. (2019). Political Policy for the development of Education. International Journal of Scientific & Technology Research, 8(10).
Rahim, A. Rahman. 2011. Nilai-Nilai Utama Kebudayaan Bugis, Yogyakarta: Hasanuddin University Press.
Rusdi, M., Wabula, A. L., Goa, I., & Ismail, I. (2020). Solidaritas Sosial Masyarakat Petani Di Desa Wanareja Kabupaten Buru. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(2).
Setiadi, Elly M. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Faklutas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suriyani. (2013). Sosiologi Pedesaan. Makassar: Alauddin University Pers
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Journal of Civics and Moral Studies

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

