Beyond Humanity: Quo Vadis the Politics of Robot Citizenship
DOI:
https://doi.org/10.26740/jcms.v10n2.p48-56Kata Kunci:
Robotic Citizenship, Legal and Ethical Challenges, Artificial Intelligence (AI)Abstrak
Penelitian ini mengeksplorasi konsep kewarganegaraan yang terus berkembang di era kecerdasan buatan (AI) dan robot. Dengan semakin meningkatnya integrasi otonomi robot dalam masyarakat, pemahaman tradisional tentang keanggotaan, status hukum, hak-hak, dan partisipasi sipil perlu ditinjau ulang. Studi ini berfokus pada tantangan hukum dan etika dalam mengakui robot sebagai warga negara, menggunakan kerangka empat dimensi kewarganegaraan Stokke: keanggotaan, status hukum, hak-hak, dan partisipasi. Melalui analisis perkembangan wacana robot humanoid seperti Sophia, penelitian ini mempertanyakan bagaimana dan dalam kondisi apa robot dapat memperoleh kewarganegaraan. Pendekatan kualitatif digunakan, dengan mengumpulkan berbagai sumber untuk menilai secara kritis implikasi kewarganegaraan robot terhadap struktur sosial, pemerintahan, dan kerangka hukum. Temuan ini bertujuan untuk berkontribusi pada perdebatan yang sedang berlangsung tentang peran entitas non-manusia di masyarakat masa depan, sekaligus menekankan perlunya regulasi yang komprehensif serta pertimbangan etika.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Journal of Civics and Moral Studies

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Abstract views: 7
,
PDF Downloads: 26