WAYANG KULIT WONG LAKON MENJUNJUNG LANGIT MENCIUM BUMI: TEKS PERTUNJUKAN DALAM SEMIOTIKA TEATER

Main Article Content

Prasena Arisyanto

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis makna pertunjukan Wayang Kulit Wong dalam lakon Menjunjung Langit Mencium Bumi. Sebagai analisis adalah konsep semiotika teater Tadeus Kowzan yang di fokuskan pada analisis teks pertunjukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan semiotika teater. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Wayang Kulit Wong lakon menjunjung langit mencium bumi yang ditampilkan dalam acara peringatan sumpah pemuda mempunyai makna pada pertunjukannya yang dianalisis dari 13 sistem tanda Tadeus Kowzan, yaitu tanda kata, nada, mimik, gerak isyarat, gerakan-gerakan, tata rias, gaya rambut, kostum, properti, seting, tata cahaya, musik, dan pengaruh bunyi. Inti makna pertunjukan Wayang Kulit Wong pada lakon menjunjung langit mencium bumi sesuai dengan makna sumpah pemuda yaitu agar para pemuda harus menghargai berbagai perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai kekayaan bangsa dan memanfaatkan berbagai perbedaan tersebut untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.

Article Details

How to Cite
Arisyanto, P. (2019). WAYANG KULIT WONG LAKON MENJUNJUNG LANGIT MENCIUM BUMI: TEKS PERTUNJUKAN DALAM SEMIOTIKA TEATER. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 2(2), 62–73. https://doi.org/10.26740/geter.v2n2.p62-73
Section
Articles

References

Cahyono, Agus. Bintang Hanggoro Putro, Muhammad Hasan Bisri. 2016. œTanda dan Makna Teks Pertunjukan Barongsai. Jurnal Seni Budaya Mudra. vol. 31 no.1 Februari 2016. Hal: 22-36.
Jazuli, Muhammad. 2007. Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1998. œSemiotika: Teori, Metode, dan Penerapannya. Jurnal Budaya, Sastra, dan Bahasa Humaniora. No.7 Januari-Maret 1998. Hal: 42-48.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sahid, Nur. 2016. Semiotika untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, dan Film. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2014. œLandasan Teori dan Refleksi Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan (Gonjang-ganjing Pendidikan Indonesia Masa Kini: Bagaimana Wajah Manusia Indonesia Masa Depan?). dalam Bungaran Antonius Simanjuntak (ed), Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hal: 1-53.
Soedarsono. 1997. Wayang Wong Drama Tari Ritual Kenegaraan di Keraton Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.
Supendi, Eko. 2007. œWayang Orang Sebagai Pertunjukan Teater Tradisional Dalam Tinjauan Semiotika (Sebuah Tinjauan Awal). Jurnal Seni Budaya Gelar. vol. 5 no. 1 Juli 2007. Hal: 54-72.
Triwikromo, Triyanto. œDari Gunung Menggerakkan Renaisans Jawa. Suara Merdeka. 21 Desember 2015. Hal: 1-2.

Narasumber
Sih Agung Prasetya, S.Pd. (29 tahun. Wawancara di SMA Kristen Indonesia, Magelang. 28 Oktober 2016)