Potensi Makroalga sebagai Zat Antifungi, Antibakteri, dan Antioksidan dalam Mendukung Pemanfaatan Sumber Daya Laut

Penulis

  • Rizal Koen Asharo Universitas Negeri Jakarta
  • Nurul Assyifa Wardana Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
  • Ade La Yusup Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
  • Novia Lis Cahyati Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
  • Fauzan Adi Pratama Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
  • Hanna Luthfiyah Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n2.p270-278

Kata Kunci:

difusi cakram, DPPH, medis, nilai IC50, suhu penyimpanan

Abstrak

Makroalga dikenal sebagai salah satu sumber daya laut yang jumlahnya cukup melimpah di Indonesia yang masih belum dimaksimalkan pemanfaatannya. Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, beberapa makroalga seperti Gracillaria sp., Halimeda sp., Padina sp., Sargassum sp., dan Turbinaria sp. memiliki potensi sebagai sumber zat antifungi, antibakteri, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas antibakteri, antijamur dan antioksidan dari makroalga. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi peluang untuk memperluas pemanfaatan makroalga sesuai tujuan keempat belas SDGs, khususnya pada bidang medis. Metode pengujian antibakteri dan antifungi yang digunakan adalah metode difusi cakram. Sedangkan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl) digunakan sebagai metode pengujian antioksidan. Metode analisis data penelitian berupa metode analsisis deskriptif. Berdasarkan penelitian terdahulu, didapatkan hasil berupa kelima jenis makroalga yang digunakan memiliki diameter zona hambat di atas 2 mm. Jenis makroalga  yang paling efektif menghambat bakteri S. aureus adalah Turbinaria sp., sedangkan Gracillaria sp. paling efektif menghambat bakteri E. coli. Berdasarkan uji antioksidan,  diketahui bahwa Gracillaria sp. memiliki nilai IC50  sebesar 20,21±0,78 μg/L. Berdasarkan pengujian antifungi, didapatkan hasil bahwa Turbinaria sp. dengan perlakuan suhu penyimpanan 20oC memiliki zat antifungi  yang paling baik dari jenis C. albicans dengan diameter zona hambat sejumlah 14,30±0,50 mm.

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-16

Cara Mengutip

Asharo, R. K., Wardana, N. A. ., Yusup, A. L. ., Cahyati, N. L. ., Pratama, F. A. ., & Luthfiyah, H. . (2024). Potensi Makroalga sebagai Zat Antifungi, Antibakteri, dan Antioksidan dalam Mendukung Pemanfaatan Sumber Daya Laut. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 13(2), 270–278. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n2.p270-278
Abstract views: 322 , PDF Downloads: 934

Artikel Serupa

> >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.