Dominasi Atas Perempuan-Alam dalam Cerpen Sumur Karya Muna Masyari (Kajian Ekofeminisme)

Isi Artikel Utama

Endah Imawati
Putri Retnosari

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dekonstruksi terhadap pemanfaatan alam dan lingkungan hidup yang berlebih-lebihan dan melupakan nilai kearifan lokal. Penelitian kualitatif ini menggunakan pemikiran ekofeminisme dengan sumber data cerpen "Sumur" karya Muna Masyari. Hasil penelitian ini menunjukkan perjuangan perempuan mempertahankan alam dan lingkungan yang telah memberikan kearifan lokal ketika kemarau panjang melanda. Perjuangan perempuan itu sejalan dengan pemikiran ekofeminisme sekaligus menolak pemanfaatan alam dan lingkungan yang tidak sesuai dengan kearifan lokal.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Imawati, E., & Retnosari, P. (2025). Dominasi Atas Perempuan-Alam dalam Cerpen Sumur Karya Muna Masyari (Kajian Ekofeminisme). Jurnal Pena Indonesia, 11(1). Diambil dari https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/40787
Bagian
Articles

Referensi

Ahmadi, A. dan Ezlinda, R. (2024). Representasi alam dan identitas perempuan alam novel Gadis Pantai: Pendekatan ekofeminisme. MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Asing, 2(4), 39–51.

Arivia, G. (2006). Feminisme: Sebuah kata hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Aquarini Priyatna Prabasmoro. (2006). Kajian budaya feminis: Tubuh, sastra, dan budaya pop. Jalasutra.

Barbara Bennett. (2005). Through ecofeminist eyes: Le guin's "the ones who walk away from Omelas". English Journal, 94(64), 63–68.

Candraningrum, Dewi. (2014). Ekofeminisme II: Narasi iman, mitos, air dan tanah. Yogyakarta: Jalasutra.

Cusdiawan, O.S. & Abdoellah, F.M. (2022) Gerakan ekofeminisme melawan pembangunan perusahaan listrik tenaga uap 2 Indramayu (Tinjauan perspektif politik rekognisi). Jurnal Ilmiah Muqoddimah, 6(1), 143–152.

Faizi, M. (2011, Augst 18-21). Nalar tradisi sebagai strategi pengembangan budaya Madura ke depan. (Makalah) Semiloka Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (1–13).

Febriani, M., Setyaningsih, N.H. & Fernando, L. (2022). Konstruksi nilai perjuangan perempuan dalam novel Ibu Doa yang Hilang dan implikasinya sebagai konten pembelajaran sastra yang berperspektif gender. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 11(2), 96–105.

Fuadah, U. N., Sudikan, S. Y., dan Tjahjono, T. (2021). Relasi dan eksploitasi Tindakan para tokoh terhadap alam dalam novel-vovel karya Afifah Afra: Kajian ekofeminisme Vindana Shiva. Jurnal Education and Development, 9(1), 410–415.

Hakiki, D. R. dan Hudiyono, Y. (2023). Intimidari kekuasaan patriarki terhadap perempuan dan alam pada cerpen Jantur Mapan karya Korrie Layun Rampan (Analisis wacana kritis Sara Mills. Journal of Educational and Language Research, 2(2), 1.237–1.247.

Maulana, R. & Supriatna, N. (2022). Ekofeminisme: Permepuan, alam, perlawanan atas kuasa patriarki dan pembangunan dunia (Wangari Maathai dan Green Belt Movement 1990-2004). Factum, 8(2), 261–277.

Masyari, Muna. (2011). Sumur. Republika, 23 Oktober. https://ruangsastra.com/23261/sumur/

Mies, Maria and Vandana Shiva. (2014). Ecofeminism. London: Zed Books.

Muslikah. (2023). Feminisme radikal dan nilai moral dalam novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan. Jurnal Pena Indonesia (JPI), 9(2), 77—94.

Naziha, S.A. & Hartati, D. (2022). Kajian sastra bandingan cerpen gadis korek api dengan cerpenteresa: Pendekatan psikologi sastra. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 120–129.

Ni Nyoman Oktaria Asmarani. (2018). Ekofeminisme dalam antroposen: Relevankah? Balairung, 1(1), 128–143.

Ponda, Aurora. (2021). Ekofeminisme, budaya patriarki dan sejarah feminisasi alam. Yogyakarta: Cantrik.

Saadawi, N.E. (2011). Perempuan dalam budaya patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, A. (2023). Nilai Etika Lingkungan dalam Antologi Cerpen Kekasih yang Takut Cacing Karya Reni Erina Dkk serta Relevansinya terhadap Pembelajaran Sastra. Jurnal Pena Indonesia (JPI), 9 (2), 77—94.

Sudikan, Setya Yuwana. (2016). Ekologi sastra. Lamongan: Pustaka Ilalang Group.

Sudikan, Setya Yuwana. (2017). Pembelajaran bahasa dan apresiasi sastra berbasis budaya. Sidoarjo: Satukata.

Sugihastuti & Suharto. (2016). Kritik sastra feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumitro, E.A. & Ramadhan, S. (2022). Karakteristik budaya Madura dalam antologi puisi "Bantalku Ombak Selimutku Angin karya D. Zawawi Imron. Jurnal Pendidikan Bahasa, 11(2), 361–371.

Syahputra, H. (2022). Awal puncak kemarau, 63 desa di Sampang Madura berstatus kering kritis, tersebar di 10 kecamatan. https://jatim.tribunnews.com/2022/09/01/awal-puncak-kemarau-63-desa-di-sampang-madura-berstatus-kering-kritis-tersebar-di-10-kecamatan

Tong, R.M. (20026). Feminist thought: Pengantar paling komprehensif kepada arus utama pemikiran feminis. Yogyakarta: Jalasutra.

Wiyatmi, Sari, E.S., & Liliani, E. (2021). Para raja dan pahlawan perempuan, serta bidadari dalam folklor Indonesia. Yogyakarta: Cantrik.

Wiyatmi, Maman Suryaman, & Esti Swatikasari. (2016). Dekonstruksi terhadap kuasa patriarki atas alam, lingkungan hidup, dan perempuan dalam novel-novel karya Ayu Utami. Litera, 15(2), 281–281. https://doi.org/10.21831/ltr.v15i2.11829

Wiyatmi, Suryaman, M., dan Swastikasari, E. (2017). Ekofeminisme: Kritik Sastra Berwawasan Ekologis dan Feminis. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.