PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN HUBUNGAN SEDARAH PADA ANAK DI POLRESTABES SURABAYA

Abstract

Kekerasan hubungan sedarah merupakan termasuk dalam kekerasan seksual yang pelakunya merupakan orang terdekat dari korban yaitu ayah, ibu, kakak, paman, kakek (familial abuse). Penelitian ini berjudul “ Penegakan Hukum Terhadap Kekerasan Hubungan Sedarah Pada Anak Di Polrestabes Surabaya” yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar Surabayadalam menangani kasus kekerasan hubungan sedarah terhadap anak dan untuk mengetahui faktor penghambat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dalam menangani kasus kekerasan
hubungan sedarah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara, data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, dan
non hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh Kepolisian Unit PPA Polrestabes Surabaya dalam menangani kasus kekerasan hubungan sedarah pada anak, antara lain faktor penegak hukum, faktor Masyarakat, dan faktor kebudayaan. Faktor penegak hukum meliputi kurangnya kemampuan polisi laki – laki dalam memposisikan diri pada saat melakukan penyidikan deengan korban anak, faktor Masyarakat meliputi ibu korban yang seringkali menyembunyikan kronologi sebenarnya dan korban yang kesulitan menceritakan kronologi akibat trauma, faktor kebudayaan
dimana faktor ini menyebabkan kasus kekerasan hubungan sedarah seringkali tidak dilaporkan yaitu.kurangnya kepedulian masyarakat pada korban, budaya patriarki dalam keluarga menyebabkan korban takut untuk melapor karena ancaman pelaku, dan budaya keluarga dimana keluarga memilih untuk menjaga kehormatan dan aib keluarga dari pada membela korban yang menjadi korban kekerasan hubungan sedarah.