The Isolasi dan Evaluasi Aktivitas Antifungi Bakteri Simbion Teripang Pasir (Holothuria scabra) dari Taman Nasional Wakatobi terhadap Malassezia furfur
DOI:
https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n2.p318-326Kata Kunci:
Bakteri simbion, Holothuria scabra, Metode sumuran, Pityriasis vesicolorAbstrak
Malassezia furfur merupakan fungi penyebab penyakit panu yang membutuhkan senyawa antifungi untuk pengobatannya. Senyawa antifungi dapat diperoleh dari bakteri yang bersimbiosis dengan organisme laut. Salah satu kandidat bakteri penghasil senyawa antifungi adalah bakteri Simbion Teripang pasir (Holothuria scabra). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri yang mampu menghambat pertumbuhan fungi Malassezia furfur penyebab penyakit panu (Pityriasis versicolor). Isolasi bakteri simbion teripang dilakukan menggunakan metode tuang (pour plate). Aktivitas antifungi bakteri simbion dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian diperoleh 5 isolat bakteri simbion teripang pasir yang memiliki aktivitas antifungi M.furfur. Tiga isolat bakteri yaitu isolat DT1, DT4 dan isolat DT5, menghasilkan senyawa antifungi yang mampu menghambat pertumbuhan M. furfur dengan zona hambat berkisar 8,60 mm-11,30 mm dalam waktu 24 jam. Berdasarkan hasil identifikasi dengan metode profile matching diketahui bahwa Isolat bakteri DT1 dan DT5 termasuk genus Pseudomonas sedangkan isolat bakteri DT4 termasuk genus Bacillus. Dengan demikian, Ketiga isolat bakteri simbion teripang pasir dapat dikembangkan dan diaplikasikan sebagai penghasil bahan obat untuk penyakit kulit panu.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Hak Cipta (c) LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0.
Pemberitahuan Hak Cipta.
Hak cipta dari artikel yang diterima untuk diterbitkan akan diberikan kepada jurnal sebagai penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Jurnal mempertahankan hak penerbitan atas artikel yang diterbitkan.

