Efek Ekstrak Daun Kedondong pada Kadar Gula Darah, Diameter Pulau Langerhans, dan Hepatosomatic Index Mencit Diabetes Melitus Tipe 2
DOI:
https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n1.p150-159Kata Kunci:
Spondias dulcis, kadar gula darah, hepatosomatic index, pulau Langerhans, diabetesAbstrak
Penyebab diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah obesitas dan tingginya kadar ROS yang memicu hiperglikemia. Daun kedondong memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi dijadikan obat DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kedondong terhadap kadar gula darah, diameter pulau Langerhans, dan hepatosomatic index (HSI) mencit DM tipe 2. Studi ini menggunakan 6 kelompok perlakuan meliputi kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), dosis ekstrak 250 mg/kg BB (KA), dosis ekstrak 350 mg/kg BB (KB), dosis ekstrak 450 mg/kg BB (KC) dan metformin 1,3 mg/20gr BB (KM). Kadar gula darah puasa diukur menggunakan glukometer. Diameter pulau Langerhans diukur menggunakan software imageJ pada hasil pengamatan preparat H-E pankreas. Hepatosomatic index dihitung berdasarkan rasio berat hepar terhadap berat badan mencit. Data dianalisis secara statistik menggunakan Anova dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak daun kedondong berpengaruh terhadap kadar gula darah (p>0,05), diameter pulau Langerhans (p<0,05) dan HSI (p<0,05). Dosis terbaik adalah 450 mg/kg BB (KC) yang menunjukkan hasil kadar gula darah 100,75±3,40 mg/dL, diameter pulau Langerhans 101,46±15,42 µm, dan nilai HSI 4,41±0,31. Kesimpulannya, ekstrak daun kedondong berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah, perbaikan diameter pulau Langerhans, dan perbaikan HSI mencit DM tipe tipe 2.
Referensi
Arisman, 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, dan Dislipidemia. Jakarta: EGC.
BPOM., 2015. Pedoman Umum Diabetes. Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses pada 21 Oktober 2022 https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/612-antidiabetik-oral/6122-biguanida
Butar-Butar TN, Ferbriani H, Rasyidah R dan Syukriah S, 2022. Histopatologi Pankreas Tikus (Rattus norvegicus) Diabetes Melitus yang Diberi Ekstrak Etanol Bawang Batak (Allium chinense G.Don). KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan; 6(1): 5.
Furman BL, 2021. Streptozotocin?Induced Diabetic Models in Mice and Rats. Current Protocols; 1(4).
Khaleyla F, Ducha N dan Bashri A, 2021. Metode Parafin untuk Sediaan Irisan Jaringan Hewan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Kumar S dan Pandey AK, 2013. Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An Overview. The Scientific World Journal; 2013(1): 16.
Parwata IMO, 2015. Bahan Ajar Uji Bioaktivitas : Antioksidan. Bandung: Universitas Udayana.
Rahmania FL, 2020. Perbandingan Tingkat Kerusakan dan Diameter Pulau Langerhans Pankreas Tikus Diabetes Melitus Dengan Pemberian Ekstrak Daun Binahong dan Sambiloto. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Shofiati N, Mardiati SM, Sitasiwi AJ, and Isdadiyanto S, 2021. Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap Struktur Histologis Pankreas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Hiperglikemia. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 6(2): 115-123.
Triyandi R, Nopiyansyah N dan Pratama RW, 2019. Pengaruh Fraksi Air Daun Kedondong Bangkok (Spondias dulcis) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Mencit Putih Jantan. JFL : Jurnal Farmasi Lampung; 7(2).
Wells B., Dipiro J, Schwinghammer T dan Dipiro C, 2015. Pharmacoterapy A Phatophysiologic Approach AIAA Guidance, Navigation, and Control Conference. New York: McGraw-Hill Education.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Hak Cipta (c) LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0.
Pemberitahuan Hak Cipta.
Hak cipta dari artikel yang diterima untuk diterbitkan akan diberikan kepada jurnal sebagai penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Jurnal mempertahankan hak penerbitan atas artikel yang diterbitkan.

