Efektivitas Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Ampas Tebu dan Air Cucian Beras terhadap Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.)

Penulis

  • Haikal Taufiqurrohman Universitas Negeri Surabaya
  • Sari Kusuma Dewi

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n1.p184-190

Kata Kunci:

konsentrasi pupuk , pertumbuhan tanaman bayam, pupuk organik cair, unsur hara

Abstrak

Ampas tebu serta air cucian beras mengandung unsur organik yang banyak ditemukan di masyarakat dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sayuran yang mengandung zat besi Fe adalah bayam yang dapat berguna sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan unsur hara pupuk organik cair ampas tebu dan air cucian beras serta menganalisis efektivitas dan konsentrasi optimum terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L.). Penelitian ini menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor perlakuan yaitu pengaplikasian pupuk organik cair berbahan dasar ampas tebu dan air cucian beras pada tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L) dengan 4 perlakuan bersamaan 6 ulangan, alhasil didapati 24 unit percobaan yang akan dilakukan. Konsentrasi POC yang digunakan yaitu 50ml/L, 75 ml/L, dan 100 ml/L. Data kandungan unsur hara pupuk organik cair dianalisis melalui uji laboratorium, sedangkan data pertumbuhan tanaman bayam hijau di analisis menggunakan uji F (ANOVA). Data yang menunjukkan perbedaan nyata hasil adanya perlakuan dianalisis lanjutan menggunakan uji Duncan pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC pada perlakuan C dengan konsentrasi 75 ml/L dan perlakuan D dengan konsentrasi 100 ml/L air merupakan perlakuan optimal dan efektif terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau.

Referensi

Ariyanti M, Suherman C, Rosniawaty S, & Franscyscus A, 2018. Pengaruh Volume dan Frekuensi Pemberian Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell.) klon GT 1. Jurnal Ilmiah Pertanian Paspalum 6 (2): 114-122.

Badan Pusat Statistik, 2012. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia. Jakarta : Biro Pusat Statistik, Buku 1.

Balai Penelitian Tanaman Pangan Kalimantan Timur, 2015. Manfaat Unsur N, P, dan K Bagi Tanaman. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id. Diakses tanggal : 20 April 2022.

Dewi E, Rahmi A, dan Nuzulina, 2021. Potensi Limbah Air Cucian Beras Sebagi Pupuk Organik Cair (POC) pada Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Jurnal Agroristek 4 (2): 40-46.

Evita NS, 2022. Pemanfaatan Kompos Ampas Tebu pada Tanaman Sorgum (Shorgum Bicolor (L.) Moench) di Lahan Kering: Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kering di Provinsi Jambi. Biospecies 15 (1): 23-30.

Hardjowigeno S, 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademi Pressindo.

Hugar GM., Sorganvi V, and Hiremath GM, 2012. Effect of Organic Carbon on Soil Moisture. Natural Sciences 3 (15) : 1191-1235.

Hairuddin R dan Asdar A, 2015. Uji Efektivitas Penggunaan Pupuk Organik Cair (Karunia, Tablet Plus dan Bokashi) terhadap Perkembangan Tanaman Kakao (Theobroma cacao Linneaus). Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan. 4(1): 117-125.

Istiqomah M, 2012. Efektivitas Pemberian Air Cucian Beras Coklat terhadap Produktivitas Tanaman Kacang Hijau (Phasealus radiates L) pada Lahan Rawa Lebak. Jurnal Amunta 33(1): 99-108 .

Iskandar, MI dan Achmad S, 2013. Pengaruh Kadar Perekat terhadap Sifat Papan Partikel Ampas Tebu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 31(1): 20-27.

Mahayani AA, Putu S, Gatot S, dan Syamsul A, 2014. Pengaruh Penambahan Bayam terhadap Kualitas Mi Basah. Jurnal Agroknow 2(1): 25-38.

Meizal, 2011. Pengaruh Kompos Ampas Tebu dengan Pemberian Berbagai Kedalaman terhadap Sifat Fisik Tanah pada Lahan Tembakau Deli. Jurnal Abdi Ilmu 1(1): 70-79.

Nurhasanah YS, 2011. Air Cucian Beras dapat Suburkan Tanaman. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Purba T, Hardian N, Purwaningsih AS, Bambang GJ, Refa F, dan Arsi, 2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Medan : Yayasan Kita Menulis.

Purniawati DI., Sampurno, dan Armaini, 2015. Pemberian Air Kelapa Muda dan Air Cucian Beras pada Bibit Karet (Hevea brasiliensis) Stum Mata Tidur. JOM Faperta 7(2), 493– 510.

Rahman A, 2014. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Pemberian Mikroorganisme Lokal (Mol) dan Pupuk Kandang Ayam. Jurnal Agrisistem 10 (1): 40-46.

Sundari E, dan Nuryanto, 2016. Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi, dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Z-Score Tb/U Pada Balita. Journal of Nutrition Collagen 5(4) : 520-529.

Syarief S, 1984. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Guara Bandung.

Trivana L, Pradhana AY, dan Manambangtua AP, 2017. Optimalisasi Waktu Pengomposan Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator EM4. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 9(1) : 16-24.

Wardiah S, dan Irmas CM, 2015. Efektivitas Pupuk Cair Ampas Tebu (Saccharum officinarum) terhadap Perbintilan dan Pertumbuhan Vegetatif Kedelai (Glycine max (L) Merrill). Prosiding Seminar Nasional Biotik 2016 4(1): 203-210.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-01-29

Cara Mengutip

Taufiqurrohman, H., & Dewi, S. K. (2024). Efektivitas Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Ampas Tebu dan Air Cucian Beras terhadap Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.). LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 13(1), 184–190. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n1.p184-190
Abstract views: 241 , PDF Downloads: 484