Penanda Karakter Varitas Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Berdasarkan Karakter Morfologi
DOI:
https://doi.org/10.26740/lenterabio.v11n2.p247-254Kata Kunci:
penanda karakter morfologi, Principal Component Analysis, varitas rambutanAbstrak
Abstrak. Rambutan merupakan buah eksotik yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Rambutan mudah melakukan penyerbukan silang sehingga mengakibatkan tingginya kemungkinan munculnya varitas baru dan semakin sulit untuk dibedakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk menentukan penanda karakter morfologi rambutan. Prosedur penelitian meliputi tahap eksplorasi dan koleksi, pengamatan dan pengukuran, serta analisis penanda karakter. Eksplorasi dan koleksi dilakukan di Kecamatan Cileungsi dan Desa Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sampel penelitian berupa ranting dengan daun dan buah dari tujuh varitas rambutan meliputi Sikoneng, Binjai, Aceh Lebak, Simacan, Sinyonya, Kerikil, dan Gula Batu. Bukti morfologi berupa 6 karakter kuantitatif dan 24 karakter kualitatif. Sebanyak 30 karakter yang dianalisis dengan Principal Component Analysis untuk menentukan karakter penanda tujuh varitas rambutan. Karakter penanda yang ditentukan digunakan sebagai kunci identifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakter yang dapat digunakan antara lain: permukaan tangkai daun, bentuk ujung lamina, banyak buah pertandan, bentuk buah, warna kulit buah, berat kulit buah, kerataan warna kulit buah, ketertarikan buah, kerapatan rambut buah, warna rambut buah, warna aril, tekstur aril, kandungan air aril, aroma aril, kelekatan aril dengan kulit ari biji, kelekatan kulit ari biji dengan biji dan bentuk biji.
Referensi
Anggraheni YGD, dan Mulyaningsih ES, 2018. Evaluasi Keragaman Genetik Sembilan Varietas Rambutan (Nephelium lappaceum) Dengan Marka RAPD. Biopropal Industri; 9(1): 1-8.
Arsyadmunir A dan Ghofur A, 2019. Produktivitas Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Lahan Pekarangan Kabupaten Bangkalan. Agrovigor; 12(1): 32-38.
Astuti MMN. dan Hamidah R, 2007. Studi Keanekaragaman dan Pengelompokan Beberapa Varietas Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Melalui Pendekatan Morfologi. Skripsi. Universitas Erlangga Surabaya..
Coleman JS, McConnaughay KDM, dan Ackerly DD, 1994. Interpreting phenotypic variation in plants. Tree; 9(5): 91-187.
Ellis B, Daly D, Hickey L, Johnson K, Mitchell J, Wilf P, dan Wing S, 2009. Manual of Leaf Architecture. USA: Cornell University Press.
Fauzan H, Wisanti, dan Bashri A, 2018. Variasi Karakter Agronomi Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.). Prosiding Seminar Nasional Biologi 2018; 616-621.
Fitriah Al F, Rachmadi M, dan Carsono N, 2019. Principal Component Analysis (PCA) Karakter-karakter Umbi Wortel (Daucus carota L.) Varietas Lokal Asal Sibayak. Zuriat; 29(2): 67-71.
Hair Jr J F, Black WC, Babin BJ, dan Anderson RE, 2019. Multivariate Data Analysis Eighth Edition. United Kingdom: Cengage Learning EMEA,.
IPGRI, 2003. Descriptors for Rambutan (Nephelium lappaceum). Itali: International Plant Genetic Resources Institute, Rome.
Kuswandi, Nofiarli, Sparta A, Andini M, Hadiarti S, Marta N, dan Yanda RP, 2016. Pengelompokan Plasma Nutfah Rambutan Berdasarkan Karakter Morfologi. Informatika Pertanian; 25(1): 81-88.
Kuswandi, Sobir, dan Suwarno WB, 2014. Keragaman genetik plasma nutfah rambutan di indonesia berdasarkan karakter morfologi. Jurnal Hortikultura; 24(4):289- 297.
Manggabarani M, Chikmawati T, dan Hartana A, 2018. Characterization of Rambutan Cultivars (Nephelium lappaceum L.) Based on Leaf Morphological and Genetic. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education; 10(2): 252-259.
Miswarti, Putra WE, dan Sugandi D, 2018. Analisis Keragaman Plasma Nutfah Durian di Provinsi Bengkulu Berdasarkan Karakter Morfologi. Buletin Plasma Nutfah; 23(1): 59-68.
Morton JF, 1987. Fruits of Warm Climates. Miami: Julia F Morton.
Najira, Mardudi, Latif DA, Ningrum RM, Subakti R, dan Husna IY, Cultural Characteristics Of Rambutan Plant (Nephelium lappaceum L.) Through Morphological Approaches In Aceh Province. Bioedukasi: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya; 18(2): 107-111.
Purbasari K, 2018. Variasi morfologi rambutan (Nephelium Lappaceum L.) berdasarkan ketinggian tempat di Kabupaten Ngawi. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun; XLII(02): 217-231.
Rahardi YHI dan Haryono. 1999. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Rahayu S, Roshetko J, Mitras K, Sabaruddin, dan Nurhayati D, 2012. Pemanfaatan Varietas Lokal dalam Meningkatkan Produksi Bibit Rambutan. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional; 271-280.
Setiawan D, 2003. Atlas Tumbuhan Obat Tradisional Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara.
Siebert B, 1991. Nephelium lappaceum, di dalam Verheij EWM dan Coronel RE (ed.): Sumber daya nabati Asia Tenggara 2 (buah-buahan yang dapat dimakan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama bekerja sama dengan Prosea Indonesia dan European Commission.
Stoskopf NC, Tomes DT, dan Christie BR, 1993. Plant Breeding Theory and Practice. Colorado: Westview Press, Inc.
Thitilertdecha N, Teerawutgulrag A, dan Rakariyatham N, 2008. Antioxidant and antibacterial activities of Nephelium lappaceum L. extracts. LWT - Food Science and Technology; 41: 2029-2035.
Tindall HD, 1994. Rambutan Cultivation. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
Watson BJ, 1984. Rambutan. di dalam Page PE (ed.): Tropical tree fruits for Australia. Queensland Department of Primary Industries. Horticulture Branch: 198-203.
Windarsih G dan Efendi M, 2019. Short communication: Morphological characteristics of flower and fruit in several rambutan (Nephelium lappaceum) cultivars in Serang City, Banten, Indonesia. Biodiversitas; 20(5): 1442-1449.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Hak Cipta (c) LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0.
Pemberitahuan Hak Cipta.
Hak cipta dari artikel yang diterima untuk diterbitkan akan diberikan kepada jurnal sebagai penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Jurnal mempertahankan hak penerbitan atas artikel yang diterbitkan.

