Keanekaragaman Plankton yang Toleran di Perairan Kawasan Pulau Lusi Kabupaten Sidoarjo

Penulis

  • Devita Rahmadani Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Sunu Kuntjoro Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n3.p258-266

Kata Kunci:

keanekaragaman plankton, toleran, Pulau Lusi

Abstrak

Pulau Lusi ialah pulau buatan terbentuk akibat dari hasil pengerukan endapan sedimen lumpur lapindo menuju Sungai Porong dan berakhir di ujung Sungai Porong serta mengakibatkan endapan hamparan lumpur yang yang telah kering cukup luas. Adanya bahan unsur organik dan unsur anorganik yang terbawa aliran arus akibat dari pembuangan lumpur lapindo yang kurang baik dapat mengurangi potensi pada Sungai Porong. Plankton adalah biota akuatik yang cara geraknya dipengaruhi arus air serta berukuran mikroskopis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman plankton yang toleran di perairan kawasan Pulau Lusi Kabupaten Sidoarjo dan mengetahui kualitas air di perairan kawasan Pulau Lusi Kabupaten Sidoarjo berdasarkan indeks keanekaragaman plankton. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, yaitu dengan pengambilan sampel pada 5 stasiun di perairan kawasan Pulau Lusi. Pengambilan sampel plankton menggunakan planktonet, selanjutnya diamati, diidentifikasi, dihitung, dan dianalisis indeks keanekaragaman plankton. Parameter fisika kimia yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan aliran arus, salinitas, kekeruhan, DO, BOD, CO2, pH. Indeks keanekaragaman plankton dihitung menggunakan rumus Shannon-Weaner selanjutnya dibandingkan dengan penggolongan tingkat pencemaran perairan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton terdiri atas 10 divisi, 12 kelas, 37 famili, 42 genus, 53 spesies serta zooplankton terdiri atas 5 divisi, 7 kelas, 9 famili, 9 genus, 13 spesies. Spesies fitoplankton yang dominan ialah Striatella unipunctata yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceaea, serta spesies zooplankton yang dominan ialah Tintinnopsis hemiperalis, Nebela collaris, Notholca sp, dan Rotaria neptunia. Indeks keanekaragaman plankton di Pulau Lusi adalah 4,08 termasuk dalam kriteria sedang dan perairan kawasan Pulau Lusi termasuk kriteria baik.

Referensi

Aayun NQ, Perdana TA, Pramono PA dan Laily AN, 2015. Identifikasi Fitoplankton di Perairan yang Tercemar Lumpur Lapindo, Porong Sidoarjo. Bioedukasi. Vol. 8 (1): hal. 48-51.

Abida IW, 2010. Struktur Komunitas dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Porong Sidoarjo. Jurnal Kelautan. Vol. 3: hal. 3640.

Akronomi dan Subroto, 2002. Pengantar Limnologi. Jakarta: Gramedia.

Ana DL, Endrawati H dan Santoso GW, 2013. Struktur Komunitas Zooplankton di Perairan Desa Mangunharjo Kecamatan Tugu Semarang. Journal of Marine Research. Vol. 2 (3): hal. 197-204.

Asriyana dan Yuliana, 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, 2015. Rencana Pengelolaan Hasil Reklamasi/ Pulau Buatan di Muara Kali Porong Kabupaten Sidoarjo. Sidoarjo: BAPEL-BPLS.

Dahuri R, Rais J, Ginting SP dan Sitepu MJ, 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.

Damotharan P, Perumal NV, Arumugam M, Perumal P, Vijayalakshmi S and Balasubramanian T, 2010. Studies on zooplankton ecology from Kodiakkarai (Point Calimere) Coastal waters (South east coast of India). Research Journal of Biological Science. Vol 5(2): hal. 187- 198.

Durmus T, Balci M and Balkis N, 2011. Spesies of Tintinnopsis Stein, 1967 in Tirkis Coastal Waters and New Record of Tintinnopsis Corniger Hada, 1964. Journal Pakistan Zool. Vol. 44 (2): hal. 383-388.

Effendi H, 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Elayaraj B and Selvaraju M, 2014. Studies on Some Physico-chemical Parameters of Cyanophycean Members and Correlation Coefficient of Eutrophic Ponds in Chidambaram, Tamil Nadu, India. International Letters of Natural Sciences. Vol. 11 (2): hal. 145-156.

Fachrul MF, 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Gallardo T, 2015. Marine Algae: General Aspect (Biology, Systematics, Field and Laboratory Techniques). In L. Pereira & J. M. Neto (Eds.), Marine Algae: Biodiversity, Taxonomy, Environmental Asessment, and Biotechnology. (pp. 1-67). Boca Raton, FL : CRC Press.

Kurniawan A, 2013. Studi Pendugaan Status Pencemaran Air dengan Plankton di Pantai Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal Rekayasa. Vol. 6 (2): hal. 77-81.

Lee CD, Wang SB and Kuo CL, 1978. Benthic Macroinvertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Quality, With Reference of Community Diversity Index. International Conference on Water Pollution Control in Development Countries. Bangkok. Thailand.

Mason CF, 1981. Biology of Fresh Water Pollution. New York: Longman.

Munthe YV, Aryawati R, dan Isnaini, 2012. Struktur Komunitas dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal. Vol. 4 (1): hal. 122-130.

Nugraha MF dan Hismayasari IB, 2011. Copepoda: Sumbu Kelangsungan Biota Akuatik dan Kontribusinya untuk Akuakultur. Jurnal Media Akuakultur. Vol. 6(1): hal. 13-20.

Oktavia N, Purnomo T dan Lisdiana L, 2015. Keanekaragaman Plankton dan Kualitas Air Kali Surabaya. Jurnal Lentera Bio. Vol. 4(1): hal. 103-107.

Rozirwan, 2010. Identifikasi Morfologi Dinoflagelata dari fenomena Ledakan Populasi Alga di Pantai Lido, Johor Bahru Malaysia. Jurnal Penelitian Sains. Vol. 13: hal. 5356.

Subekti S, Kismiyati, Rosmanida, Sapto A dan Kustiawan TP, 2016. Buku Ajar Avertebrata Air Edisi Revisi-3. Surabaya: Global Persada Press.

Suryani SAM, and Arya IW, 2017. Analysis of productivity plankton and trophic status Beratan Lake ecosystem Tabanan Regency, Bali Province. International Research Journal of Engineering, IT & Scientific Research. Vol. 3(5): hal. 76-85.

Suryanti S, Rudiyanti S, dan Sumartini, 2013. Kualitas Perairan Sungai Seketak Semarang Berdasarkan Komposisi da Kelimpahan Fitoplankton. Journal of Management of Aquatic Resources. Vol. 2 (2): hal. 38-45.

Thirunavukkarasu K, Soundarapandian P, Varadharajan B and Gunalan, 2013. Zooplankton Composition and Community Structure of Kottakudi and Nari Backwaters, South East of Tamil Nadu. Journal Environmental Analytical Toxicol. Vol. 4 (1): hal. 200.

Welch PS, 1980. Ecological Effects of Waste Water. Cambridge: Cambridge University Press.

Wilhm JL, 1975. Biological Indicator of Pollution in River Ecological. London: Blackwell Scientific Publication.

Yuliana F dan Ahmad, 2017. Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Buli, Halmahera Timur. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. Vol. 10 (2): hal.44-50.

##submission.downloads##

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2021-07-24

Cara Mengutip

Rahmadani, D., & Kuntjoro, S. (2021). Keanekaragaman Plankton yang Toleran di Perairan Kawasan Pulau Lusi Kabupaten Sidoarjo. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(3), 258–266. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n3.p258-266
Abstract views: 989 , PDF Downloads: 561 , PDF Downloads: 0