Analisis In silico Potensi Senyawa Aktif Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Kandidat Obat Anti-inflamasi

Abstrak

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, namun jika tidak dikendalikan dapat menjadi patologis. Piper crocatum, yang biasa dikenal dengan sirih merah, telah lama dikenal manfaatnya bagi kesehatan, namun penelitian ilmiah mengenai senyawa aktifnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi anti inflamasi senyawa aktif daun sirih merah terhadap protein pro inflamasi. Dengan menggunakan pendekatan in silico molekuler docking, penelitian ini menargetkan TNF-? dan TACE sebagai makromolekul reseptor target. Proses eksplorasi, screening, docking, dan visualisasi dilakukan RCSB PDB, PubChem, ADME Calculator, AutoDock, dan Biovia Discovery Studio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun senyawa aktif dari daun sirih merah yang menunjukkan nilai afinitas pengikatan yang lebih rendah dibandingkan ligan asli untuk protein TNF-?. Namun, satu senyawa menunjukkan afinitas pengikatan yang lebih rendah dibandingkan dengan ligan asli untuk protein TACE dan menunjukkan kemampuan pengikatan terhadap asam amino HIS 415. Oleh karena itu, diperkirakan tidak ada senyawa daun sirih merah yang berpotensi menjadi agen anti-inflamasi dalam menghambat aktivitas TNF-?. Sebaliknya, satu senyawa aktif dari daun sirih merah, 2(2-isopropyl-5-methylphenoxy)-N2-(4-carboxybenzylidene), diperkirakan berpotensi menghambat aktivitas protein TACE.