Kemampuan Tapak Dara Air (Ludwigia adscendens) sebagai Agen Fitoremediasi LAS Detergen

Authors

  • Jauzaa Dyah Imtiyaz Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Fida Rachmadiarti Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p51-57

Keywords:

Fitoremediasi, Ludwigia adscendens, LAS detergen

Abstract

LAS (Linier Alkylbenzene Sulfonate) merupakan polutan terbesar yang menyebabkan penurunan oksigen dan eutrofikasi di perairan yang dapat diminimalisir dengan metode fitoremediasi dengan memanfaatkan tumbuhan L. adscendens. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh berbagai konsentrasi LAS terhadap penurunan kadar LAS dan pertumbuhan L. adscendens, mendeskripsikan pengaruh lama waktu kontak terhadap penurunan kadar LAS dan pertumbuhan L. adscendens, serta mendeskripsikan pengaruh interaksi antara berbagai konsentrasi LAS dan lama waktu kontak terhadap penurunan kadar LAS dan pertumbuhan L. adscendens. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi LAS sebesar 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm, dengan lama waktu kontak tumbuhan L. adscendens selama 5 hari dan 10 hari. Uji hipotesis menggunakan ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Data pendukung yaitu pH dan suhu yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh berbagai konsentrasi LAS terhadap penurunan kadar LAS detergen pada media tanam dan peningkatan biomassa L. adscendens; terdapat pengaruh lama waktu kontak terhadap penurunan kadar LAS pada media tanam dan peningkatan biomassa L. adscendens. Terdapat pengaruh interaksi antar keduanya terhadap penurunan kadar LAS pada media tanam dan tidak terdapat pengaruh interaksi terhadap peningkatan biomassa L. adscendens. Hasil paling optimal pada perlakuan interaksi pemberian konsentrasi LAS 30 ppm dengan lama waktu kontak 10 hari yaitu penurunan LAS dari konsentrasi 30 ppm menjadi 3,26 ppm, dan peningkatan biomassa basah L. adscendens dengan rerata sebesar 120 gram. Hasil penelitian membuktikan bahwa tumbuhan L. adscendens memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar LAS di perairan.

References

Anam M, 2013. Penurunan Kandungan Logam Pb dan Cr Leachate Melalui Fitoremediasi Bambu Air (Equisetum hyemale) dan Zeolit. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem. Vol. 1(2): 4359.

Budiawan, Fatisa Y and Khairani N, 2009. Optimasi Biodegradabilitas Dan Uji Toksisitas Hasil Degradasi Surfaktan Linear Alkilbenzen Sulfonat (LAS) Sebagai Bahan Deterjen Pembersih. Jurnal Makara Sains. Vol. 13: 125130.

Cholik FA, Wiyono and Arifudin R, 1991. Pengelolaan Kualitas Air Kolam Ikan. INFISMANUALSEN. Vol. 16: 19.

Dandelot S, Verlaque R, Dutartre A and Cazaubon A, 2005. Ecologial, Dynamic And Taxonomic Problems Due To Ludwigia (Onagraceae) In France. Hydrobiologia. 551: 131-136.

Gubernur Jawa Timur, 2013. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72.

Harsono NH, 2016. Analisis Residu Detergen Anionik Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) Di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara. Skripsi. Sulawesi Tenggara: Universitas Halu Oleo.

Hartanti PI, Sutanhaji AT and Wirosoedarmo R, 2014. Pengaruh Kerapatan Tanaman Eceng Gondok Terhadap Penurunan Logam Chromium Pada Limbah Cair Penyamakan Kulit. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. Vol. 1(2): 3137.

Herlambang P and Hendriyanto O, 2015. Fitoremediasi Limbah Deterjen Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Dan Genjer (Limnocharis flava L.). Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol. 7(2): 100114.

Nandra L, 2017. Potensi Tapak Dara Air (Ludwigia adscendens (L.) H. Hara) Dalam Menurunkan Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Perairan Yang Tercemar Lumpur Lapindo, Sidoarjo. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Nima N, Widyorini N and Ruswahyuni, 2014. Kemampuan Apu-apu (Pistia sp.) Sebagai Bioremediator Limbah Pabrik Pengolahan Hasil Perikanan (Skala Laboratorium). Management of Aquatic Resources. Vol. 3(4): 257264.

Oh K, Tiehua C, Tao L and Hongyan C, 2014. Study On Application Of Phytoremediation Technology In Management And Remidiation Of Contaminated Soils. Journal of Clean Energy Technologies. Vol. 2(3): 216-220.

Rachmawati A, 2018. Uji Efektivitas Duckweed (Lemna sp.) Sebagai Agen Fitoremediasi Larutan Mengandung Surfaktan. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Raissa DG and Tanghau BO, 2017. Fitoremediasi Air yang Tercemar Limbah Laundry dengan Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes). Jurnal Teknik ITS. Vol. 6(2): 232236.

Risky N, Budiyono and Setiani O, 2017. Pengaruh Variasi Lama Kontak Tanaman Azolla microphylla Terhadap Penurunan Kadar Fosfat dan COD Pada Limbah Laundry. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 5(1): 465472.

Rochman F, 2009. Pembuatan Ipal Mini Untuk Limbah Deterjen Domestik. Jurnal Penelitian Media Eksakta. Vol. 8(2): 134142.

Sharma SK and Sanghi R, 2012. Advances in Water Treatment and Pollution Prevention. Springer Dordrecht Heielberg New York London.

Sholikah M, 2018. Kemampuan Tumbuhan Ludwigia adscendens Dan Ludwigia grandiflora Dalam Menyerap Logam Berat Kadmium (Cd). Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Stefhany CA, Sutisna M and Pharmawati K, 2013. Fitoremediasi Phospat Dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian Pakaian (Laundry). Teknik Lingkungan Itenas. Vol. 1(1): 111.

Yuliani RL, Purwanti E and Pantiwati Y, 2015. Pengaruh Limbah Detergen Industri Laundry terhadap Mortalitasdan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS (pp. 822828). Malang.

Published

2021-05-31

How to Cite

Imtiyaz, J. D., & Rachmadiarti, F. (2021). Kemampuan Tapak Dara Air (Ludwigia adscendens) sebagai Agen Fitoremediasi LAS Detergen. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(1), 51–57. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p51-57
Abstract views: 1059 , PDF Downloads: 1121