Kualitas Kompos Sampah Daun Palem Raja (Roystonea regia)  dengan Metode Lubang Resapan Biopori Jumbo

Lintang Aurelia Syahri; Winarsih Winarsih

doi:10.26740/lenterabio.v11n1.p1-7

Authors

Lintang Aurelia Syahri Universitas Negeri Surabaya
Winarsih Winarsih Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v11n1.p1-7

Keywords:

R. regia, lumpur limbah cair rumah tangga, pengomposan, lubang resapan biopori, kualitas kompos

Abstract

Palem raja (Roystonea regia) merupakan salah satu anggota famili Arecaceae yang menghasilkan sampah terutama dari daun-daun keringnya. Pemanfaatan sampah tersebut selama ini hanya sebagai bahan bakar yang dapat menimbulkan emisi karbondioksida ke lingkungan. Sampah daun ini merupakan bahan organik yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai kompos. Saat ini belum ada informasi ilmiah tentang kualitas kompos daun kering jenis tanaman R. regia. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas kompos daun R. regia dengan menggunakan metode lubang resapan biopori jumbo yang berukuran 100 x 50 cm. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan empat perlakuan. Parameter yang diamati yaitu suhu, kelembaban, pH, perubahan warna, tekstur, kadar N, P, K, dan rasio C/N. Kompos daun kering tanaman R. regia dibuat dengan cara memotong daun menjadi 4-5 cm sebanyak ± 40 kg dan dicampur dengan total 30 liter lumpur limbah cair rumah tangga, kemudian dimasukkan kedalam lubang resapan biopori jumbo. Pengomposan dilakukan selama 8 minggu. Kualitas kompos dilakukan berdasarkan hasil uji kadar air, N, P, K, dan rasio C/N dengan metode Gravimetri, Kjeldahl, Spektrofotometri, dan AAS yang selanjutnya diverifikasi dengan standar SNI 19-7030-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan 10 L lumpur limbah cair rumah tanggamemenuhi standar SNI dengan nilai kadar air 62,1%, kadar N 0,38%, kadar P (P₂O₅) 0,04%, kadar K (K₂O) 0,38%, dan kadar rasio C/N 21,55, sedangkan data fisik dengan nilai suhu > 30ºC, kelembaban > 50%, pH < 6,80, warna coklat kehitaman, dan tekstur kasar.Palem raja (Roystonea regia) merupakan salah satu anggota famili Arecaceae yang menghasilkan sampah terutama dari daun-daun keringnya. Pemanfaatan sampah tersebut selama ini hanya sebagai bahan bakar yang dapat menimbulkan emisi karbondioksida ke lingkungan. Sampah daun ini merupakan bahan organik yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai kompos. Saat ini belum ada informasi ilmiah tentang kualitas kompos daun kering jenis tanaman R. regia. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas kompos daun R. regia dengan menggunakan metode lubang resapan biopori jumbo yang berukuran 100 x 50 cm. Jenis penelitian ini adalah observasi terkontrol dengan empat perlakuan (kontrol/air, 5 liter, 10 liter, dan 15 liter lumpur selokan). Parameter yang diamati yaitu suhu, kelembaban, pH, perubahan warna, tekstur, kadar N, P, K, dan rasio C/N. Kompos daun kering tanaman R. regia dibuat dengan cara memotong daun menjadi 4-5 cm sebanyak ± 40 kg dan dicampur lumpur limbah cair rumah tangga(lumpur selokan) sesuai perlakuan masing-masing, kemudian dimasukkan kedalam lubang resapan biopori jumbo. Pengomposan dilakukan selama 8 minggu. Kualitas kompos dilakukan berdasarkan hasil uji kadar air, N, P, K, dan rasio C/N dengan metode Gravimetri, Kjeldahl, Spektrofotometri, dan AAS yang selanjutnya diverifikasi dengan standar SNI 19-7030-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan 10 L lumpur limbah cair rumah tangga (lumpur selokan) memenuhi standar SNI dengan nilai kadar air 62,1%, kadar N 0,38%, kadar P (P₂O₅) 0,04%, kadar K (K₂O) 0,38%, dan kadar rasio C/N 21,55, sedangkan data fisik dengan nilai suhu > 30ºC, kelembaban > 50%, pH < 6,80, warna coklat kehitaman, dan tekstur kasar.

References

Adha N, Munir A, Darlian L, 2018. Identifikasi Tumbuhan Palem di Kawasan Hutan Lindung Wolasi Kabupaten Konawe Selatan. Ampibi: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi, 2(1), 42-48.Aleshinloye A, Orodele K, Adaramola B, Onigbinde A, 2017. Nutritional and Phytochemical Analysis of Ripe and Unripe Roystonea regia Fruit Pericarp. Int. J. of Multidisciplinary and Current research, 5.Bakri I, Thaha AR, Isrun I, 2016. Status Beberapa Sifat Kimia Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Das Poboya Kecamatan Palu Selatan. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 4(5), 512-520.Cahyadhi D, 2016. Pemanfaatan Limbah Lumpur (Sludge) Wastewater Treatment Plant Pt. X sebagai Bahan Baku Kompos. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana. 5(1) : pp. 31-36.Daryono D, Alkas TR, 2017. Pemanfaatan Limbah Pelepah dan Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) sebagai Pupuk Kompos Utilization Of Waste District and Palm Oil Leaves (Elaeis guineensis Jacq) as Composted Fertilizers. Jurnal Hutan Tropis, 5(3), 188-195.Dwicania E, 2019. Biodegradasi Limbah Plastik oleh Mikroorganisme. Online. <a href="https://osf.io/preprints/inarxiv/j842v/">https://osf.io/preprints/inarxiv/j842v/</a>. Diunduh pada tanggal 05 Januari 2021.Epstein E, 2017. The Science Of Composting. CRC Press. Online. <a href="https://books.google.co.id/books?id=1EoPEAAAQBAJ">https://books.google.co.id/books?id=1EoPEAAAQBAJ</a>. Diakses pada tanggal 26 Desember 2020.Eskander S, Saleh HED, 2017. Biodegradation: Process Mechanism. Environ. Sci. & Eng, 8(8) : pp. 1-31.Fauziyah F, Winarsih W, Fitrihidajati H, 2017. Pemanfaatan Sampah Daun Trembesi (Samanea Saman) dan Daun Angsana (Pterocarpus Indicus) sebagai Bahan Baku Kompos. Lenterabio: Berkala Ilmiah Biologi. Vol 6(3).Harahap RT, Sabrina T, Marbun P, 2015. Penggunaan Beberapa Sumber dan Dosis Aktivator Organik untuk Meningkatkan Laju Dekomposisi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara. Vol 3(2) : 581-589.Hastuti SM, Samudro G, Sumiyati S, 2017. Pengaruh Kadar Air terhadap Hasil Pengomposan Sampah Organik dengan Metode Komposter Tub. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 6(2).Indrawan IMO, Widana GAB, Oviantari MV, 2017. Analisis Kadar N, P, K dalam Pupuk Kompos Produksi TPA Jagaraga, Buleleng. Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya, 9(2), 25-31.Jayanti DS, Mulia I, Sitorus A, 2019. Model of Surface Runoff Estimation On Oil Palm Plantation with or without Biopore Infiltration Hole Using SCS-CN and ANN Methods. In IOP Conference Series: Earth And Environmental Science (Vol. 365, No. 1, P. 012065). IOP Publishing.Kesumaningwati R, 2015. Penggunaan Mol Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Dekomposer untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 40(1), 40-45.Nurhayati C, Andayani O, 2016. Pengaruh Lumpur limbah cair rumah tangga Cair dari Pabrik Crumb Rubber sebagai Dekomposer Pupuk Organik dari Kotoran Ayam dan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. Vol 27(1) : 19-29.Ong VZ, Wu TY, Lee CBTL, Cheong NWR, Shak KPY, 2019. Sequential Ultrasonication and Deep Eutectic Solvent Pretreatment to Remove Lignin and Recover Xylose from Oil Palm Fronds. Ultrasonics Sonochemistry, 58, 104598.Pohan GA, Sugiarto T, Arianto DCG, 2018. Utilization of Palm Fiber King as a Strengthening Material on Biocomposite. Journal Of Science And Applied Engineering, 1, 41-47.Priyambada G, Yenie E, Andesgur I, 2015. Studi Pemanfaatan Lumpur, Abu Boiler, dan Serat (Fiber) Kelapa Sawit sebagai Kompos Menggunakan Variasi Effective Microorganisme (EM-4). Dipublikasikan. Doctoral Dissertation. Riau: Universitas Riau.Saraswati R, Santosa E, Yuniarti E, 2006. Organisme Perombak Bahan Organik. pp 211-230 dalam Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA, Saraswati R, Setyorini D, Hartatik W (eds) Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.Sari MN, Sudarsono S, Darmawan D, 2017. Pengaruh Bahan Organik terhadap Ketersediaan Fosfor pada Tanah-Tanah Kaya Al dan Fe. Buletin Tanah dan Lahan, 1(1), 65-71.Setyorini D, Saraswati R, Anwar EK, 2006. Kompos. pp 11-40 dalam Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA, Saraswati R, Setyorini D, Hartatik W (eds) Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.Sukasih R, 2016. Pengaruh Aktivator Pengomposan Hayati dan Anorganik serta Komposisi Bahan Baku terhadap Lama dan Mutu Kompos Kulit Kopi. Tesis. Dipublikasikan. Jember: Universitas Jember.Surati S, 2018. Konsentrasi S. cerev1ceae dan Lama Fermentasi terhadap Kadar Etanol Limbah Jerami. Fikratuna: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Vol 7(2).Susianingsih E, Nurbaya N, 2011. Jenis dan Dosis Aktivator pada Pembuatan Kompos Berbahan Baku Makroalga. Media Akuakultur. Vol 6(1) : 25-31.Triyadi C, Rahman Y, Trisakti B, 2015. Pengaruh Tinggi Tumpukan pada Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit di Dalam Komposter Menara Drum. Jurnal Teknik Kimia Usu, 4(4), 25-31.Vives Y, MartÃnez M, Alberto M, HernÃ¡ndez Y, 2020. Pancreatic Lipase Enzymatic Activity in Broilers Fed with Roystonea regia Fruit Meal Included in The Ration. Technical Note. Cuban Journal of Agricultural Science, 54(1).Walling E, TrÃ©mier A, Vaneeckhaute C, 2020. A Review Of Mathematical Models for Composting. Waste Management. pp. 113, 379-394.Widarti BN, Wardhini WK, Sarwono E, 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses, 5(2).Zona S, 1996. Roystonea (Arecaceae: Arecoideae). Flora Neotropica, 71, 1-35. Online. <a href="http://www.jstor.org/stable/4393871">http://www.jstor.org/stable/4393871</a> . Diakses pada tanggal 29 Januari 2021.