Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah AKM Numerasi Bangun Ruang Sisi Lengkung Berdasarkan Teori Dual-Process

Authors

  • Mustika Manik Tri Candrama Universitas Negeri Malang
  • Puguh Darmawan Universitas Negeri Malang
  • Hasan Basri Universitas Madura

DOI:

https://doi.org/10.26740/jrpipm.v7n1.p1-25

Keywords:

AKM numerasi, pemecahan masalah, teori dual-process, bangun ruang sisi lengkung

Abstract

AKM numerasi merupakan salah satu program peningkatan kemampuan numerasi yang dilakukan terhadap siswa kelas 5, 8 dan 11. AKM numerasi memuat permasalahan matematika salah satunya materi bangun ruang sisi lengkung yang menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam proses pemecahan masalahnya, siswa akan bernalar untuk menghasilkan solusi. Berdasarkan teori Dual-Process, bernalar digolongkan menjadi dua jenis yaitu sistem 1 dan sistem 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelibatan sistem 1 dan sistem 2 siswa SMA dalam memecahkan masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus jamak. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelas 11 SMA yang melibatkan sistem 1 dan sistem 2 dalam memecahkan masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung. Instrumen penelitian ini adalah Peneliti, masalah AKM numerasi bangun ruang sisi lengkung, alat rekam audio-visual, catatan peneliti dan pedoman wawancara. Data penelitian ini adalah jawaban tertulis subjek dan rekaman wawancara subjek. Data penelitian dianalisa menggunakan rubrik karakteristik sistem 1 dan sistem 2 subjek. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dengan karakteristik berpikir dominan sistem 1 tanpa melibatkan sistem 2 untuk mengevaluasi jawabannya, menghasilkan solusi masalah yang salah. Di sisi lain, siswa dengan karakteristik berpikir melibatkan sistem 1 dan diiringi aktifnya sistem 2 sebagai evaluator, menghasilkan solusi masalah yang benar. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem 2 sangat diperlukan dalam proses pemecahan masalah karena dapat digunakan sebagai pengendali jawaban yang dihasilkan oleh sistem 1.

References

OECD, PISA for Development Assessment and Analytical Framework. 2018. [Online]. Available: https://www.oecd-ilibrary.org/education/pisa-for-development-assessment-and-analytical-framework_9789264305274-en

E. A. Nurkamilah, P., & Afriansyah, “Analisis Miskonsepsi Siswa pada Bilangan Berpangkat,” Mosharafa J. Pendidik. Mat., vol. 10, no. 1, pp. 49–60, 2021, doi: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v10i1.818.

Pusmenjar, “AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran,” Pus. Asesmen Dan Pembelajaran Badan Penelit. Dan Pengemb. Dan Perbukuan Kementeri. Pendidik. Dan KebudayaanPembelajaran Badan Penelit. Dan Pengemb. Dan Perbukuan Kementeri. Pendidik. Dan Kebud., pp. 1–37, 2020.

M. R. Baharuddin, S. Sukmawati, and C. Christy, “Deskripsi Kemampuan Numerasi Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Pecahan,” Pedagog. J. Pendidik. Mat., vol. 6, no. 2, pp. 90–101, 2021.

N. Z. Salvia, F. P. Sabrina, and I. Maula, “Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik Ditinjau Dari Kecemasan Matematika,” ProSANDIKA UNIKAL …, vol. 3, no. 2019, pp. 352–360, 2022, [Online]. Available: https://www.proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/view/890

J. R. R and Ratnasari, “Student Numerical Literacy in Solving Quadrilateral and Trapezoidal Problems [In Bahasa],” AKSIOMA J. Progr. Stud. Pendidik. Mat., vol. 11, no. 3, pp. 2533–2544, 2022.

N. Ayuningtyas and D. Sukriyah, “Analisis pengetahuan numerasi mahasiswa matematika calon guru,” Delta-Pi J. Mat. dan Pendidik. Mat., vol. 9, no. 2, pp. 237–247, 2020, doi: 10.33387/dpi.v9i2.2299.

Kemdikbud, “Tahun 2021, Ujian Nasional Diganti Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter,” kemdikbud.go.id, 2019. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/tahun-2021-ujian-nasional-diganti-asesmen-kompetensi-dan-survei-karakter (accessed Jun. 24, 2023).

A. Wijaya, “Framework Asesmen Kompetensi Minimum ( Akm ),” Kementeri. Pendidik. dan Kebud., pp. 1–107, 2021.

E. Hoosain, “What are Mathematical Problems?,” Humanist. Math. Netw. J., vol. 27, pp. 1–8, 2004.

I. Darmawan, P., Purwanto, P., Parta and S. N., & Susiswo, “Interaksi Dual Proses dalam Menyelesaikan Masalah Segibanyak Siswa Sekolah Dasar,” Universitas Negeri Malang.

NCTM, Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA 20191-9988: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc, 2000.

V. Ackerman, R., & Thompson, “Meta-Reasoning : Monitoring and Control of Thinking and Reasoning Acknowledgments,” Trends Cogn. e Sci., vol. 21, no. 8, pp. 607–617, 2017, doi: https://doi.org/10.1016/j.tics.2017.05.004.

NCTM, Reasoning and Sense Making. Reston, VA 20191-1502: National Council of Teachers of Mathematics, 2009.

J. Lithner, “Mathematical Reasoning in Task Solving,” Educ. Stud. Math., vol. 41, no. 2, pp. 165–190, 2016.

P. Darmawan, “Aplikasi Dual-Process Theory : Karakteristik Proses Mental Siswa dalam Memecahkan Masalah Segibanyak Aplikasi Dual-Process Theory : Karakteristik Proses Mental siswadalam Memecahkan,” no. March, 2020.

G. Gronchi and F. Giovannelli, “Dual process theory of thought and default mode network: A possible neural foundation of fast thinking,” Front. Psychol., vol. 9, no. JUL, pp. 2005–2008, 2018, doi: 10.3389/fpsyg.2018.01237.

J. S. B. T. Evans and K. E. Stanovich, “Dual-Process Theories of Higher Cognition: Advancing the Debate,” Perspect. Psychol. Sci., vol. 8, no. 3, pp. 223–241, 2013, doi: 10.1177/1745691612460685.

U. Leron and O. Hazzan, “Intuitive vs analytical thinking: Four perspectives,” Educ. Stud. Math., vol. 71, no. 3, pp. 263–278, 2009, doi: 10.1007/s10649-008-9175-8.

D. Kahneman, Thinking, fast and slow. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2011.

S. A. Sloman, “The Empirical Case for Two Systems of Reasoning,” Psychol. Bull., vol. 119, no. 1, 1996.

S. A. Sloman, “Two systems of reasoning, an update,” in Dual Process Theories of the Social Mind, J. Sherman. New York: NY: Guilford Press, 2014.

B. Gawronski, D. M. Luke, and L. A. Creighton, “DUAL-PROCESS THEORIES 1 Dual-Process Theories,” no. 1, pp. 1–27, 2016.

N. Shea and C. D. Frith, “Dual-process theories and consciousness: the case for ‘Type Zero’ cognition: Table 1.,” Neurosci. Conscious., vol. 2016, no. 1, p. niw005, 2016, doi: 10.1093/nc/niw005.

B. Talat, U., Chang, K., & Nguyen, “Decision and Intuition during Organizational Change : Evolutionary Critique of Dual Process Theory,” Bottom Line, vol. 30, no. 3, pp. 236–254, 2017, doi: https://doi.org/10.1108/BL-08-2017- 0016.

A. Borodin, “The Need for an Application of Dual-Process Theory to Mathematics Education,” Cambridge Open-Review Educ. Res. e-Journal, vol. 3, pp. 1–31, 2016.

F. R. Conrey, B. Gawronski, J. W. Sherman, K. Hugenberg, and C. J. Groom, “Separating multiple processes in implicit social cognition: The quad model of implicit task performance,” J. Pers. Soc. Psychol., vol. 89, no. 4, pp. 469–487, 2005, doi: 10.1037/0022-3514.89.4.469.

D. Kahneman, Maps Of Bounded Rationality : A Perspective On Intuitive Judgment. Princeton, NJ 08544: Princeton University, Department of Psychology, 2003.

P. Darmawan and F. I. Yusuf, “Teori Kognitivisme dan Penerapannya dalam Penelitian Pendidikan Matematika,” no. June 2022, 2022.

& P. Suratmi, L., Saidi, S., “PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DITINJAU DARI DUAL PROCCES THEORY,” Saintifik J. Pendidik. MIPA, vol. 7, no. 2, pp. 45–48, 2022.

J. S. B. T. Evans, “On the resolution of conflict in dual process theories of reasoning,” Think Reason, vol. 13, no. 4, pp. 321–39, 2007.

T. De Neys, W., & Gluminic, “Conflict monitoring in dual process theories of thinking,” vol. 106, pp. 1248–99, 2008.

R. Raya, “Keterkaitan Teori Dual-Process dengan Heuristik dan Bias pada Pemecahan Masalah Probabilitas,” 2016.

Downloads

Published

2023-10-20
Abstract views: 328 , PDF Downloads: 230