Relasi Mahabharata dengan Praktik Poligami yang Berkembang pada Masyarakat Jawa
PDF (English)

Cara Mengutip

Damayanti, V. V. W. (2018). Relasi Mahabharata dengan Praktik Poligami yang Berkembang pada Masyarakat Jawa. Jurnal Pena Indonesia, 4(1), 24–39. https://doi.org/10.26740/jpi.v4n1.p24 - 39

Abstrak

Sastra mempunyai multiplisitas fungsi dalam masyarakat yang tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk stabilitas masyarakat dan memperkaya kebudayaan, melainkan juga merepresentasikan suatu penggantian sekuler, mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai yang bersifat alternatif bagi nilai-nilai yang sedang berlaku, dan menjadi nilai yang penting bagi kehidupan sosial. Berdasarkan pandangan ini, teks Mahabharata yang telah berabad-abad ada dan dinikmati masyarakat Jawa, dianggap memiliki keterikatan dan telah telah memengaruhi kehidupan, kebudayaan, pola pikir, bahkan berbagai bentuk nilai, termasuk di dalamnya nilai perkawinan yang dianut masyarakat Jawa. Namun dermikian, tidak semua nilai yang ada pada kisah Mahabharata dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

https://doi.org/10.26740/jpi.v4n1.p24%20-%2039
PDF (English)

Referensi

Djaya, A. K., & Asmara, K. G. (2004). Asmaragama Wanita Jawa: Spiritualitas dan Pesona Seksualitas dalam Kearifan Tradisional. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Handayani, C. S., & Novianto, A. (2011). Kuasa Wanita Jawa (Cetakan ketiga). Yogyakarta: LKiS

Haq, M. Z. (2010). Tasawuf Pandawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hariwijaya. (2004). Seks Jawa Klasik. Yogyakarta: Niagara

Haveman, E., & Lehtinen, M. (1986). Marriages and Families. New Jersey: prentice Hall

Hikmah, S. (2012). Fakta Poligami Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan. SAWWA, 7 (2), 1-20

Kripendorff, K. (2004). Content Analysis: An Introductions to Its Methodology (Second Edition). California: Sage Publication

Nurnaningsih. (2016). Metafora Teks Seksual Dalam Serat œCenthini Sebagai Cerminan Ideologi Masyarakat Jawa. Dalam Farikah & Baihaqi, I (Eds), Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya dalam Perspektif Ideologi, Ekologi, dan Multikulturalisme. Yogyakarta: Graha Cendekia

Pandey, P. (2016). Element of Political Science in Ancient India: Reflection on Mahabharata and Manusmriti. International Journal of Advances Research, 4 (1), 1657-1662

Pelu, I. E. A. S. (2016). The Poligamy and the Economics Power (Study Poligamy in Surabaya, East Java, Indonesia). IOSR Journal of Humanities and Social Science (IOSR-JHSS), 21 (9), 68-77

Pendit, N. S. (2003). Mahabharata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Pikatan, I. (2012). Ajaran Berumah Tangga Dalam Serat œCandrarini Karya Ranggawarsita. Jurnal Penelitian Humaniora, 13 (1), 42-48

Purwadi . (2012). Pengkajian Sastra Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka

Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Ras, J. J. (2014). Masyarakat dan Kesusastraan di Jawa. (Terjemahan Achadiatin Ikram judul asli œMaatschappij en Letterkunde op Java). Jakarta: IKAPI DKI Jaya

Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang RI Nomor, 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan

Rohman, A. (2013). Reinterpret Poligamy in Islam: A Case Study in Indonesia. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 2 (10), 68-74

Suartaya, K. (2016). Dinamika Sendratari Mahabharata di Tengah Perjalanan Pesta Kesenian Bali. Disertasi doktor, tidak diterbitkan, Universitas Udayana, Bali

Suprapto, B. (1990). Liku-liku Poligami. Yogjakarta: Al Kauzzar

Tim Penulis Sena Wangi. (1999). Ensiklopedi wayang Indonesia (Jilid 1-6). Jakarta: Sena Wangi

Wahjono, P. (2004). Sastra Wulung Dari Abad XIX: Serat Candrarini (Suatu Kajian Budaya). MAKARA, Sosial Humaniora, 8 (2), 71-82