Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two-Stay Two-Stray (TSTS) untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada Materi Ekosistem
DOI:
https://doi.org/10.26740/jipb.v4n2.p125-136Keywords:
berpikir kritis, ekosistem, two-stay two-strayAbstract
Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah merupakan salah satu tuntutan keterampilan 4c. Kemampuan kognitif berpikir kritis diperlukan untuk membuat penilaian dan menarik kesimpulan berdasarkan argumen yang logis dan faktual. Materi ekosistem memiliki cakupan yang sangat luas sehingga diperlukan suatu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaraan kooperatif tipe two-stay two-stray membuat siswa bekerja sama dan berkontribusi menyelesaikan permasalahan, sehingga melatih kemampuan berpikir kritisnya. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan korelasi antara kegiatan pembelajaran kooperatif TSTS dengan kemampuan berpikir kritis siswa, mendeskripsikan aktivitas siswa selama pembelajaran, dan mendeskripsikan respons siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan one group pre-test and post-test design. Sampel pada penelitian ini 72 siswa SMAN 1 Driyorejo yang dilaksanakan pada bulan Maret – April 2023. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata gain-score sebesar 0,78 dengan kategori tinggi. Pembelajaran TSTS dengan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem berkorelasi secara positif sebesar 0,251. Hasil keterlaksanaan pembelajaran adalah 96% dengan kategori sangat baik, serta respons siswa menunjukan kategori sangat positif sebesar 93,18%.
References
Ariq, M. I. (2021). Validitas E-LKPD "Ekosistem" Berbasis Saintifik Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA. Jurnal Bioedu. 10(3), 562-571.
Brown, G. (2017). Assessment of Student Achievement 1st Edition. New York: Routledge Taylor & Francis Group.
Dewi, D.P., Mediyani,D., Hidayat, W., Rohaeti, E.E., Wijaya, T. T. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Pada Materi Lingkaran dan Bangun Ruang Sisi Datar. JPMI. 2(6), 371.
Diah. (2016). Model Pembelajaran Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta.
Facione, P. A. (2013). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. California: The California Academic Press.
Facione, P.A. (1990). Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purpose of Educational Assessment and Instruction. California: California Academic Press.
Kemendikbudristek. (2022). Buku Saku: Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. Diperoleh dari ult.kemdikbud.go.id
Kemendikbud. (2021). 6 Ciri Pelajar Pancasila yang Cerdas dan Berkarakter. Kemendikbudristek. Diperoleh dari ditsmp.Kemendikbud.go.id
Nurhasanah, N., Hernawati, D., Ardiansyah, R. (2021). Hubungan Konsep Diri dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Konsep Ekosistem. Jurnal Bioterdidik. 9(01): 51- 28.
Overby, K. (2011). Student-Centered Learning. ESSAI. Diperoleh dari http://dc.cod.edu/essai/vol9/iss1/32
Sharan, Y. (2017). Cooperative learning for academic and social gains: valued pedagogy, problematic practice. European Journal of Education, 45(2), 300-313.
Downloads
Published
Issue
Section

