Validitas E-LKPD Iinteraktif Berbasis Collabotarive Learning pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
DOI:
https://doi.org/10.26740/jipb.v5n1.p22-32Keywords:
Berpikir Kritis, Collaborative Learning, E-LKPD , Pertumbuhan dan PerkembanganAbstract
Berpikir kritis merupakan berpikir dengan menginterpretasi, menganalisis, menyimpulkan, mengevaluasi, dan mengeksplanasi suatu permasalahan. Keterampilan ini dapat dilatihkan melalui model pembelajaran collaborative learning. Dalam implementasi model pembelajaran dapat melalui pengembangan E-LKPD interaktif. Oleh karena itu, E-LKPD interaktif berbasis collaborative learning perlu untuk dikembangkan guna memenuhi kemampuan literasi digital serta melatih keterampilan berpikir kritis melalui penyajian permasalahan dengan pembelajaran kolaboratif. Tujuan penelitian yaitu untuk menghasilkan E-LKPD interaktif berbasis collaborative learning pada materi pertumbuhan dan perkembangan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik yang layak dan ditinjau dari validitas E-LKPD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Data yang diperoleh berupa validitas ditinjau berdasarkan komponen syarat konstruksi, syarat teknis, dan syarat didaktik oleh ahli pendidikan dan ahli materi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-LKPD sangat valid untuk melatihkan keterampilan berpikir peserta didik melalui pembelajaran yang berbasis collaborative learning yang diperoleh rata-rata keseluruhan 96,91% dengan kriteria sangat valid. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa E-LKPD interaktif berbasis collaborative learning pada materi pertumbuhan dan perkembangan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dinyatakan sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran serta diuji cobakan pada peserta didik.
References
Barkley, E. F., Cross, K.P., Major, C. H. (2014). Collaborative Learning Techniques: A Handbook for College Faculty. Hoboken, NJ: John Wiley dan Sons.
Depdiknas. (2014). Permendikbud No. 146 Tahun 2014. Jakarta: Depdiknas.
Facione. (2013). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. California: Measured Reasons and The California Academic Press.
Hernawan, Asep Herry, Susilana, Rudi, Julaeha, Siti, dan Sanjaya, Wina. 2012. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
IMD World Digital. (2020). IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020. In IMD World Competitiveness Center. (https://www.imd.org/globalassets/wcc/docs/release-2020/digital/digital_2020.pdf, diakses pada 26 Januari 2023.
Kemendikbud. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Prastowo, Andi. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Prastowo, Andi. (2014). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Riduwan. (2013). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rifai, Achmad, Anni, Catharina Tri. (2011). Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Rofiah, Khofidhotur, Masriyah. (2018). Identifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Open-Ended Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 7 (3): 550-556.
Saputra, Riko. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Debat terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Skripsi diterbitkan. Inderelaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sungkono. (2003). Pengembangan dan Pemamfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelejaran. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section

