Pelestarian Alat Musik Beghu Sebagai Ikon Kabupaten Nagakeko Flores Nusa Tenggara Timur
Isi Artikel Utama
Abstrak
Abstrak: Artikel ini memfokuskan kajian pada alat musik tradisional Beghu dari Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sebagai representasi warisan budaya takbenda yang kaya nilai historis, edukatif, dan artistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling untuk menggali makna, fungsi, dan tantangan dalam pelestarian Beghu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beghu tidak hanya memainkan peran penting dalam ritual adat dan kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga menghadapi ancaman nyata akibat minimnya dokumentasi, kurangnya minat generasi muda, serta keterbatasan dukungan institusional. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi alat musik tradisional dalam pendidikan dan penguatan komunitas lokal melalui dokumentasi, pelatihan, dan kegiatan budaya. Upaya pelestarian yang terstruktur dan kolaboratif diperlukan agar Beghu tetap hidup sebagai simbol identitas dan kebanggaan budaya masyarakat Nagekeo.
Kata kunci: Beghu, pelestarian, musik tradisional
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
kepemilikan artikel milik AutorReferensi
Bronfenbrenner, U. (1979). The ecology of human development: Experiments by nature and design. Harvard University Press.
Ceme, R., Dopo, F., & Samino, S. (2021). Kajian organologi dan teknik permainan alat musik beghu di Kampung Gezu Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo. Jurnal Citra Pendidikan, 1(2), 310–322. https://doi.org/10.38048/jcp.v1i2.261
Chrysty, J. (2024). Proyek penguatan profil pelajar Pancasila: Implementasi pagelaran musik Gendang Beleq sebagai budaya Indonesia. Dharma Sevanam Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 213–223. https://doi.org/10.53977/sjpkm.v3i2.2171
Crysti, C., Alpiana, A., Oktaviani, A., Sutanto, K., & Sutanto, R. (2024). Upaya pelestarian angklung sebagai warisan budaya di Jawa Barat. JIMR, 2(11), 32–36. https://doi.org/10.62504/jimr956
Dopo, F. (2022). Musik Beghu dan fungsinya dalam kehidupan adat budaya masyarakat Gezu. Imedtech (Instructional Media Design and Technology), 6(2), 193–201. https://doi.org/10.38048/imedtech.v6i2.279
Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching and learning: What it is and why it’s here to stay. Corwin Press.
Kabnani, J., Salau, T., Iswanto, I., & Lakapu, L. (2022). Waditra Jungga pada masyarakat Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tambur Journal of Music Creation Study and Performance, 2(1), 1–12. https://doi.org/10.52960/jt.v2i1.89
Khasanah, I., Wibowo, A., & Padmaningrum, D. (2023). Pemberdayaan kelompok tani melalui pengembangan nilai-nilai modal sosial dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Karanganyar. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 4(1), 27–41. https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.628
Malino, S., Sambira, Z., Allo, H., Asyer, V., Dase, A., & Siallagan, S. (2023). Kajian organologi musik Pompang Toraja: Bentuk, fungsi, dan makna. Tonika Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni, 6(2), 87–105. https://doi.org/10.37368/tonika.v6i2.526
Mawa, H., & Wewe, M. (2024). Eksplorasi etnomatematika kearifan lokal Nagekeo. Polinomial Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 123–130. https://doi.org/10.56916/jp.v3i2.924
Mone, O., Letma, I., & Olang, M. (2024). Representasi nilai yang terkandung dalam Gong & Moko, musik tradisional masyarakat adat Suku Abui Kabupaten Alor di Sanggar Kenari Sikumana. Tambur Journal of Music Creation Study and Performance, 3(2), 68–87. https://doi.org/10.52960/jt.v3i2.242
Muslihin, H., Pranata, O., Nurlaela, W., & Cahyana, C. (2021). Hambatan dan tantangan proses pelestarian budaya lokal dalam konteks seni tradisi pencak silat di Tasikmalaya. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 17(2), 99–108. https://doi.org/10.21831/jorpres.v17i2.37041
Rahayu, R., & Abdilah, D. (2020). Rancang bangun media pembelajaran mengenal alat musik tradisional khas Jawa Barat menggunakan teknologi augmented reality. Jurnal Algoritma, 17(2), 424–431. https://doi.org/10.33364/algoritma/v.17-2.424
Sawaludin, S., & Salahudin, M. (2018). Nilai-nilai karakter bangsa dalam tradisi tari Caci di masyarakat Manggarai Desa Golo Ndoal Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Civicus Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 59. https://doi.org/10.31764/civicus.v4i2.341
Sobel, D. (2001). Children's special places: Exploring the role of forts, dens, and bush houses in middle childhood. Wayne State University Press.
Tomlinson, J. (1999). Globalization and culture. University of Chicago Press.
Umami, A., Khadijah, U., & Lusiana, E. (2023). Pelestarian warisan budaya takbenda di Kampung Pulo Kabupaten Garut. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(03), 42–51. https://doi.org/10.56127/jukim.v2i03.614
UNESCO. (2003). Convention for the safeguarding of the intangible cultural heritage. Paris: UNESCO.