PENGARUH OUTDOOR LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI DAN MEMECAHKAN MASALAH SUBTEMA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SEKOLAH DASAR BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR
DOI:
https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n1.p36-43Abstract
ABSTRACT
Learning is the done outside of classroom or outdoor learning is a learning activity outside the classroom that have orientation on the surrounding natural environment that children have fun and be able to realize the nature of spiritual values students about the beauty of God's creation. How to could enjoy by means observe, understand, investigate, solve problems and find themselves all things of God's creation. One's ability to understand the demands of students indicate that they already have sufficient understanding to organize and prepare materials that have been known. While the ability to problem-solving is the process of solving a problem through the result of thought and ability alone or input from others related to the problem. In this study, researchers used a type of experimental research. Experimental research was conducted to investigate whether there is a causal relationship between the dependent and independent variables. In this study, the dependent variable is the student's ability to understand and solve the problem, while the independent variables Outdoor Learning. The research subject is class IVA (experimental) and class IVB (control) SD Al Islah Gununganyar 2015/2016 teachings. Results of testing the hypothesis that t value obtained is equal to 8.717 and a significance value of 0.000, the hypothesis testing results show that the t value obtained is greater than t table (8.717> 1.7011), while the significance value is smaller than the value of α (0.000 <0.05). Based on these results, the hypothesis is accepted, meaning that there is influence between Outdoor Learning the ability of elementary students Al Islah Gununganyar Surabaya in understanding and solving problems.
Keywords: Outdoor Learning, Understand and Solve Problems.
ABSTRAK
Pembelajaran yang di lakukan di luar kelas atau outdoor learning adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas yang mempunyai orientasi pada alam sekitar lingkungan anak yang memiliki sifat menyenangkan dan dapat mewujudkan nilai spiritual siswa mengenai keindahan ciptaan Tuhan. Cara menikmati tersebut bisa dengan cara mengamati, memahami, menyelidiki, memecahkan masalah dan menemukan sendiri segala sesuatu ciptaan Tuhan. Salah satu kemampuan dalam memahami menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Sementara kemampuan pemecahan masalah adalah proses memecahkan suatu masalah melalui hasil pemikiran dan kemampuan sendiri ataupun masukan dari orang lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan untuk meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kemampuan siswa dalam memahami dan memecahkan masalah, sementara variabel bebas yakni Outdoor Learning. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA (eksperimen) dan kelas IVB (kontrol) SD Al Islah Gununganyar ajaran 2015/2016. Hasil pengujian hipotesis bahwa nilai t hitung yang didapat yaitu sebesar 8,717 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung yang didapat lebih besar dari nilai t dalam tabel (8,717 > 1,7011) sedangkan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,000 < 0,05). Berdasar hasil tersebut, maka hipotesisditerima, artinya terdapat pengaruh antara Outdoor Learning terhadap kemampuan siswa SD Al Islah Gununganyar Surabaya dalam memahami dan memecahkan masalah.
Kata Kunci: Outdoor Learning, Memahami dan Memecahkan Masalah.
References
Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Al-Habil, Wasim. (2010). The Development of The Concept of The "One Best Method" in Public Administration. Vol 2 No. 6 tahun 2010 pp. 96-102.
Arikunto, Suharsimi. (1989). Manajemen Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan P2LPTK.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, Esti Puji, dkk. (2013). Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Kegiatan Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/2294/1672. Vol. 1 No. 7 tahun 2013.
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Azwar, Saifudin. (1996). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, Saifudin. (2008). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Depdikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas 1. Jakarta: Depdikbud.
Bawn, Susan. (2007). The Effects of Cooperative Learning on Learning and Engagement. Washington: A Project Submitted to the Faculty of The Evergreen State College.
Beard, Margaret T, dkk. (2001). Meta-Analysis: A Systematicc Approach to Scientific Inquiry. Vol 5 No. 2 pg.63 tahun 2001 pp. 63-65.
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Fogarty, Robin. (1991). The Mindful School: How to Integreted The Curicula. Illinois: Skylight Publishing.
Gunawan, Rudy. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Hadi, Sutrisno. (2009). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offsed.
Hermawanto, dkk. (2013). Pengaruh Blended Learning terhadap Penguasaan Konsep dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Vol. 6 No. 67.
Husamah, dan Yanuar Setyaningsih. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Indah, Yenny Ayu Swara dan Utiya Azizah. (2014). Penerapan Model Outdoor Learning dengan Pendekatan Saintifik scientific Approach) pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Kelas X MIA 5 SMAN 3 Surabaya. Vol. 3 No. 3 Tahun 2014.
Istianti, Tuti. (2007). Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Vol. V No.7.
Kemdikbud. (2013). Pengembangan Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.
Krieger, Nancy. (2012). Methods for the Scientific Study of Discrimination and Health: An Ecosocial Approach. Vol. 102, No. 5 tahun 2012 pp. 936 945.
Kusno. (2014). Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas IV. Vol 2 No. 4 Tahun 2014.
Maemunah, Siti. (2014). Peningkatan Aktifitas peserta Didik Menggunaakan model outdoor learning di Kelaas I Sekolah Dasar 17 Ketapang. Vol.1 No 2 Tahun 2014.
Mutisya, Sammy M., dkk. (2014). Performance in Science Process Skills: The Influence of Subject Specialization. Vol. 3 No. 1 tahun 2014 pp. 179-188.
Nashrullah, dkk. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar Kecil Cempaka Sari melalui Penerapan Pencapaian Konsep pada Kelas IV Tahun 2013. Vol. 2 No. 1.
Nursid, Sumaatmadja, dkk. (2005). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rosalia, Lia Angela. (2013). Peningkatan Pemahaman Konsep Kenampakan Alam dalam Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/430 (Vol 2, No. 4 tahun 2013).
Reynolds, Julie, dkk. (2009). BioTAP: A Systematic Approach to Teaching Scientific Writing and Evaluating Undergraduate Theses. Vol. 59 No. 10 tahun 2009 pp. 896-903.
Sapriya. (2012). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Skeel, Dorothy J. (1995). Elementary Social Studies Challenges for Tomorrows World. USA: Harcourt Brace College Publishers.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sriyanto. (2007). Kondisi Lingkungaan Hidup di Jawa Tengah dan Prospek Pembangunan ke Depan. Vol. 4 No. 2: Unnes.
Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Taylor, George R and MacKenney, Loretta. (2008). Improving Human Learning in the Classroom Theories and Teaching Practices. United States of America: A Division of Rowman & Littlefield Publishers, Inc.
Varelas, M and Ford M. (2009). The Scientific Method and Scientific Inquiry: Tensions in Teaching and Learning. DOI 10.1002/sce.20366 Published online 7 OUSA: Wiley InterScience. pp. 30-47.
Wahab, Abdul Aziz. (2012). Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alfabeta.