Kualitas Perairan Pantai Barung Toraja Sumenep Madura Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Plankton

Penulis

  • Aulia Alifa Rusdiyani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Tarzan Purnomo Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p28-35

Kata Kunci:

indeks keanekaragaman plankton, kualitas perairan, Pantai Barung Toraja

Abstrak

Pantai Barung Toraja merupakan pantai sepanjang ± 1,5 km yang terletak di Dusun Toraja, Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura yang berpotensi di bidang perikanan dan pantai pariwisata. Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan pantai dapat menyebabkan perubahan kualitas perairan pantai. Salah satu indikator untuk mengetahui kualitas perairan yaitu indeks keanekaragaman plankton. Tinggi atau rendahnya indeks keanekaragaman plankton dipengaruhi oleh parameter fisika dan kimia di perairan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kualitas perairan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton di Pantai Barung Toraja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2018. Lokasi pengambilan sampel dan pengamatan kualitas air secara fisika dan kimia dilakukan di Pantai Barung Toraja dengan 10 stasiun penelitian. Data nilai indeks keanekaragaman plankton dan hasil pengukuran parameter fisika dan kimia dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Pantai Barung Toraja, Sumenep, Madura termasuk kategori belum tercemar, dengan indikator keanekaragaman plankton yang terdiri atas enam divisi, 33 famili, dan 40 genus fitoplankton, dan lima filum, 14 famili, dan 14 genus zooplankton, dengan indeks keanekaragaman plankton sebesar 3,677. Parameter fisika dan kimia kualitas air di Pantai Barung Toraja termasuk dalam kondisi baik.

Referensi

Abida IW, 2010. Struktur Komunitas dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Porong Sidoarjo. Jurnal Kelautan. Vol. 3: 36-41.

Bengen DG, 2002. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor, 29 Oktober 3 November 2002.

Conway DVP, 2012. Marine Zooplankton of Southern Britain. Occasional Publication of the Marine Biological Association 25.

Edmondson WT, 1966. Fresh-Water Biology. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Effendi H, 2003. Telaah kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Imran A, 2016. Struktur Komunitas Plankton Sebagai Bioindikator Pencemaran di Perairan Pantai Jeranjang Lombok Barat. Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol. 2(1): 1-8.

Japa L, Suripto, and Mertha IG, 2013. Hubungan Kuantitatif Fitoplankton dan Zooplankton Perairan Suaka Perikanan Gili Ranggo Teluk Serewe Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. Vol. 13(1): 45-54.

Kurniawan A, 2013. Studi Pendugaan Status Pecemaran Air dengan Plankton di Pantai Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal Rekayasa, Vol. 6(2): 77-81.

Lee CD, Wang SB and Kuo CL, 1978. Benthic Macroinvertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Quality, With Reference of Community Diversity Index. Thailand: International Conference on Water Pollution Control in Development Countries.

MENLH, 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 51/MENLH/2004 Tahun 2004. Tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut Dalam Himpunan Peraturan di Bidang Lingkungan Hidup. Jakarta.

Novia R, Adnan and Ritonga IR, 2016. Hubungan Parameter Fisika-Kimia Perairan dengan Kelimpahan Plankton di Samudera Hindia Bagian Barat Daya. Jurnal Depik. Vol. 5(2): 67-76.

Odum EP, 1994. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Paiki K and Dimara L, 2016. Hubungan Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton di Perairan Pesisir Yapen Timur Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Seminar Tahunan Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan VI, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-Pusat Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir Universitas Diponegoro, Semarang, 12 November 2016.

Rintaka WE, Putri MR, Tenggono M and Tiadi TA, 2013. Pengaruh Suhu dan Salinitas Perairan Indonesia Terhadap Produktifitas Primer. Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, Yogyakarta, 31 Agustus 2013.

Simanjuntak M, 2009. Hubungan Parameter Lingkungan Kimia, Fisika Terhadap Distribusi Plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Jurnal Perikanan. Vol. 9(1): 31-45.

Sthepani S, Yuliati, Efawani, 2014. Diversity of Zooplankton in the Kandis River Karya Indah Village, Tapung Sub-Regency, Kampar Regency, Riau Province. Jurnal Online mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Vol. 1(2): 1-7.

Sukandar, Handayani M, Dewi CSU, Harsindhi CJ, Maulana AW, Supriyadi, Bahroni A, 2016. Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur (Kepulauan Madura). Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur: Bidang Kelautan, Pesisir, Dan Pengawasan.

Tancung AB and Kardi KMNG, 2007. Pengelolahan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT. Bineka Cipta.

Tomas CR, 1997. Identifying Marine Phytoplankton. California: Academic Press.

Vatria B, 2010. Berbagai Kegiatan Manusia yang dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai serta Dampak yang Ditimbulkannya. Jurnal Belian. Vol. 9(1): 47-54.

Wehr JD, Sheath RG and Kociolek JP, 2015. Freshwater Algae of North America. USA: Academic Press.

Wirabumi P, 2017. Struktur Komunitas Plankton di Perairan Waduk Wadas Lintang Kabupaten Wonosobo. Jurnal Prodi Biologi. Vol. 6(3): 174-184.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-05-31

Cara Mengutip

Rusdiyani, A. A., & Purnomo, T. (2021). Kualitas Perairan Pantai Barung Toraja Sumenep Madura Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Plankton. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(1), 28–35. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n1.p28-35
Abstract views: 492 , PDF Downloads: 474