Abstract
Gangguan berbicara dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan mekanisme berbicara yang berimplikasi pada gangguan organik dan gangguan berbicara psikogenik. Gangguan berbicara psikogenis terdiri dari berbicara manja, berbicara kemayu, berbicara gagap, dan berbicara latah. Gangguan berbicara psikogenik dapat dialami oleh siapapun, laki-laki atau perempuan. Hal ini terjadi pada Mpok Atiek yang merupakan komedian perempuan terkenal di Indonesia yang mengalami gangguan berbicara. Penelitian ini menggunakan objek Mpok Atiek yang mengalami gangguan berbicara dalam sebuah acara televisi yaitu Ini Talk Show “Rajinnya Mpok Atiek Menjaga Penampilan” yang telah diunggah pada media sosial Zulu. Gangguan berbicara yang dialami oleh Mpok Atiek merupakan gangguan berbicara psikogenik yaitu gangguan berbicara manja dan latah. Gangguan berbicara yang menonjol pada Mpok Atiek ialah latah. Gangguan berbicara latah pada Mpok Atiek berjenis ekolalia, ekopraksia dan koprolalia. Hasil penelitian gangguan berbahasa yang sering terjadi pada Mpok Atiek ialah latah ekolalia yang pada acara Ini Talk Show “Rajinnya Mpok Atiek Menjaga Penampilan” yaitu sebanyak 10 kali, latah mengulang ujarannya sendiri sebanyak 3 kali, latah ekopraksia sebanyak 2 kali, manja sebanyak 2 kali, dan latah koprolalia sebanyak 1 kali.