OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI SOLUSI KENDALA IMPLEMENTASI LITERASI BUDAYA DI SDN GIRIMOYO 2 KABUPATEN MALANG
PDF (English)

Kata Kunci

peran guru
literasi budaya lokal
gerakan literasi sekolah
sekolah dasar

Cara Mengutip

Iswatiningsih, D., Sudiran, & Pangesti, F. (2021). OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI SOLUSI KENDALA IMPLEMENTASI LITERASI BUDAYA DI SDN GIRIMOYO 2 KABUPATEN MALANG. Jurnal Pena Indonesia, 7(1), 19–29. Diambil dari https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/16912

Abstrak

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan program pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 dalam membangun budaya warga sekolah yang literat. Gerakan literasi ini dilaksanakan sebagai respon atas kondisi tingkat literasi di Indonesia yang cukup memperihatinkan menurut berbagai penelitian. Salah satu literasi yang penting untuk diimplementasikan di sekolah adalah literasi budaya. Hal itu didasarkan pada kondisi di  masyarakat yang menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan penghayatan budaya lokal cenderung menurun. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengimplementasian literasi budaya di SDN Girimoyo 2 beserta alternatif solusinya. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian berupa dokumen dan hasil wawancara terhadap kepala sekolah, guru, pustakawan, dan siswa yang dikumpulkan mellaui teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik reduksi data, sajian deskripsi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN Girimoyo telah melaksanakan gerakan literasi sekolah meskipun belum optimal karena kendala sarana dan prasarana. Adapun literasi budaya belum diterapkan di SD ini. Untuk mengatasi berbagai kendala penerapan literasi budaya, guru hendaknya menjalankan perannya dengan baik. Peran tersebut adalah sebagai (1) motivator, (2) fasilitator, (3) teladan, (4) evaluator, dan (5) kreator bahan bacaan budaya lokal. Dengan menjalankan kelima peran tersebut, literasi budaya dapat diimplementasikan secara optimal di sekolah sehingga sekolah benar-benar menjadi wadah untuk mencetak generasi penerus bangsa yang literat.

Kata kunci: peran guru, literasi budaya lokal, gerakan literasi sekolah, sekolah dasar

PDF (English)

Referensi

Aprinta E.B., Gita. 2013. Fungsi Media Online sebagai Media Literasi Budaya bagi Generasi Muda. The Messenger, Vol V (No,1), halaman 16—30.

Akbar, Aulia. 2017. Membudayakan Literasi dengan Program 6M di Sekolah Dasar. JPSD Vol. 3 (No.1): halaman 42—57.

Budiyono dan Yuni Harmawati. 2017. Penguatan pendidikan Karakter Melalui Nilai-nilai Keteladanan Guru dan Orang Tua pada Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional PPKn III.

Kemendikbud. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Tim GLN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. 2017. Materi Pendukung Literasi Budaya dan Kewarganegaraan (Gerakan Literasi Nasional). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sihabudin, Ahmad. 2013. Literasi Media dengan memberdayakan Kearifan Lokal. Jurnal Communication, Vol 4 (No.2), halaman 1—9.

Susilo, Jimat. 2017. Peran Guru Pembelajar sebagai Pegiat Gerakan Literasi Sekolah: Tantangan dan Solusi.

Wulandari, Ranti. 2017. Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Lukman Al-Hakim Internasional. Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol VI: halaman 319—330.