INTERPRETASI SIMBOLIK APAY SEBAGAI PROSES INISIASI MASYARAKAT TUBABA MELALUI PERTUNJUKAN TIKEW: CIRCLE OF LIFE
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tikew menjadi salah satu tumbuhan yang hidup di wilayah berlahan rawa khususnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Tiyuh Gedung Ratu. Salah satu produk yang dihasilkan adalah Apay yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Tubaba dalam kegunaan pada kehidupan sehari-hari. Pengimplementasian Apay sebagai penanda inisiasi bagi setiap proses hidup masyarakat Tubaba berkaitan langsung dengan falsafah yang mereka sebut ‘Hidup Tikew Mati Tikew’. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan interpretasi simbolik Apay sebagai proses inisiasi hidup masyarakat Tubaba melalui pertunjukan karya Tikew: Circle of Life. Hal ini muncul pertanyaan penelitian; pertama, mengapa Tikew dijadikan sebagai falsafah hidup masyarakat yang diimplementasikan melalui Apay?, kedua bagaimana pengimplementasian Tikew dan Apay sebagai simbol dalam pertunjukan tersebut?, ketiga bagaimana relasi Apay dan pertunjukan dalam proses inisiasi kehidupan masyarakat Tubaba? Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan beberapa teknik pengambilan data seperti observasi terlibat dan wawancara. Adapun pendekatan yang digunakan untuk mendasari penelitian ini yaitu, Teori Interpretivisme simbolik Clifford Geertz Hasil dari penelitian ini adalah mengungkapkan makna simbolik Apay sebagai penanda perubahan sosial dan penanda inisiasi proses hidup masyarakat Tubaba
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
kepemilikan artikel milik AutorReferensi
Anggraini, T., Fitriani, E., & Amri, E. (2019). Meaning of Death Ceremony Symbols: Suntiang Bungo Sanggua and Saluak. Journal of Sociology: Journal of Sociology Research and Education, 7(1), 45. https://doi.org/10.24036/scs.v7i1.179
Dei Rupa, H. Y. (2024). GITA SANG SURYA Media Discourse on Justice, Peace, and the Integrity of Creation. 10(6), 1–40.
Efendi. (2021). Spiritual Meaning in the Performing Arts of Pancer in the Corner of Eska Theater Work. Sec. 6.
Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures : selected essays LK. In Basic Books, Inc New York. http://www.gbv.de/dms/bowker/toc/9780465034253.pdf%0Ahttp://swbplus.bsz-bw.de/bsz004027388inh.htm%0Ahttp://catdir.loc.gov/catdir/enhancements/fy0916/73081196-b.html%0Ahttp://catdir.loc.gov/catdir/enhancements/fy0833/73081196-d.html%0Ahttps://monoskop.org/
Hey hey hey hey hey (2020). Symbols: Meaning, Function, and Their Methodological Implications. Scientific Journal of Anthropological Studies, 3(2), 158–165. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/download/30640/17351
Ikhwani, S. (2021). ECOLOGY OF THE ENVIRONMENT AS THE IDEA OF CREATING PAINTINGS.
Laka McGowan, A. M. (2022). The Religiosity of the Hudoq - Dayak Bahau Tradition and the Ecological Crisis in the Perspective of Laudato Si. Perspectives, 17(2), 183–196. https://doi.org/10.69621/jpf.v17i2.166
Maulana, M. A., Suryamah, D., & Mayakania, N. D. (2021). The Art of Burok Cirebon: Symbols and Meanings. Journal of Ethnic Culture, 123–135.
Nurazizah, S. U., Yanti, N., Lahpan, K., Yuningsih, Y., Budaya, P. A., Rancakalong, D., Rancakalong, K., & Wargi, P. (2019). FAMILY HEIRLOOM GROUP IN RANCAKALONG HAMLET, RANCAKALONG VILLAGE/RANCAKALONG DISTRICT, SUMEDANG REGENCY.
Putri, K. A. (2020). SYMBOLIC VALUES OF THE USE OF WOVEN LULUP MATS IN WEDDING TRADITIONS IN PEDAMARAN VILLAGE, PEDAMARAN DISTRICT, OGAN KOMERING ILIR REGENCY. 2507(February), 1–9.
Saleh, S. (2017). Publisher of Pustaka Ramadhan, Bandung. Qualitative Data Analysis, 1, 180. https://core.ac.uk/download/pdf/228075212.pdf
Subandi. (2011). QUALITATIVE DESCRIPTION AS A METHOD IN PERFORMANCE RESEARCH. Harmony, 19, 173–179.
Suprapto, W. (2019). Purun: Knitting Ecology and Traditions in the City of Mats in the Context of Social Studies. PIPSI Journal (Indonesian Journal of Social Studies), 4(2), 47. https://doi.org/10.26737/jpipsi.v4i2.1286
Susanto, B. (1992). culture and religion Clifford Geertz.
Utami, Y. M. P., & Fitriani, E. (2021). The Meaning of Gandai Dance for the People of Riding Village. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 2(4), 151–159. https://doi.org/10.24036/csjar.v2i4.76
Wiradiredja, M. Y. (2022). Hermeneutics of the Song of Songs. Paraguna, 8(2), 59. https://doi.org/10.26742/jp.v8i1.1895
Yanti, E., Simega, B., & Milka. (2023). Interpretation of the Meaning of Toraja Culture in Solo Signs' Ritual Accessories. 2023: Scientific Meeting of Indonesian Language and Literature (PIBSI) XLV 2023, 777–788.