Analisa Devolusi Bphtb Menjadi Pajak Daerah Dengan Economic Of Collection Sebagai Tolak Ukur (Study Kasus Kabupaten Madiun)
DOI:
https://doi.org/10.26740/jaj.v2n2.p200-216Keywords:
Devolusi, BPHTB, Economic of CollectionAbstract
Abstract
Act No. 28 of 2009 is a set of policies issued by the government to give more autonomy to local government to manage its finances. One form of financial autonomy is realized in the form of devolution of authority from central government tax collections to the regional government, one of which is BPHTB. However, based on survey results of the readiness of the region with local regulation readiness indicators, from the 492 area there are only about 160 areas that are ready to pick BPHTB. The remaining 108 are in the process of preparing regional and 224 local law there is no information. Of the 224 areas that there is still no information is largely disagreed with the existence of such PDRD Act.Hence, this study aims to analyze the devolution of Economic BPHTB with the principle of Collection as a benchmark (especially in Madiun County). The results showed that in Madiun County policy did not represent one of the principle of taxation at the Economics of Collection. The results of this study can be used by governments as an ingredient to evaluate BPHTB devolution in general and review the levels of NJOPTKP determination as provided in Act No. 28 of 2009.
References
Andi, FerryAfi. 2010. Analisa Dampak Pemindahan Kewenangan Pemungutan Bea Peralihan Hak Atas Tanah dan/atauBangunan Kepada Pemerintah Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah. http://ferryafiandi.blogspot.com/2011/06/analisa-dampak pemindahan-kewenangan.html
Bambang. 2011. Pengalihan Pungutan BPHTB dari Pusat ke Daerah yang Masih Bermasalah, http://bambangoyong.blogspot.com/2011/03/pengalihan-pungutan-bphtb-dari-pusat-ke.html
Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan Keuangan Daerah: Pedoman untuk Eksekutif dan Legislatif Rangkuman 7 Undang-Undang, 30 Peraturan Pemerintah dan 15 Permendagri, Indeks, Jakarta.
IAI. 2011. Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet A & B Terpadu. Jakarta: IAI.
Lubis, Abu Samman. 2011. Dampak Pengalihan BPHTB Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota,http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/pontianak/index.php?option=com_content&view=article&id=74:dampak-pengalihan-bphtb-bagi-pemerintah-kabupatenkota&catid=10:umum
Musgrave & Musgrave. 1980. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: ANDI.
M. Nasir. 2008. DEVOLUSI :Konsep Desentralisasi Demokratis, By.M.Nasir, S.IP, MPA. http://nasirforkombia.wordpress.com/2008/12/16/devolusi-konsep-desentralisasi-demokratis-bymnasir-sip-mpa/
Saidi, M. Djafar. 2008, Hukum Keuangan Negara, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Suparmoko, Muhammad. 2008. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, BPFE, Yogyakarta.
Syamsi S.U, Ibnu. 1994. Dasar-Dasar Kebijaksanaan Keuangan Negara, PT. RinekaCipta, Jakarta.
Undang-UndangNomor 21 Tahun 1997 s.t.t.d UndangUndang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea PerolehanHakatas Tanah dan/atauBangunan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Wahyudi, Eddi. 2010. Mulai 1 Januari 2011 BPHTB Telah ResmiMenjadi Pajak Daerah, http://eddiwahyudi.wordpress.com/2010/12/31/mulai-1-januari-2011-bphtb-telah-resmi-menjadi-pajak-daerah/
Widjaja, Gunawan. 2002. Seri Keuangan Publik: Pengelolaan Harta Kekayaan Negara, SuatuTinjauanYuridis, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.