Keanekaragaman Burung di Kawasan Hutan Mangrove Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik

Authors

  • Muhammad Musthofa Mubarrok Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
  • Reni Ambarwati Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jrba.v1n2.p54-63

Keywords:

burung, keanekargaman, kemelimpahan, hutan mangrove Banyuurip

Abstract

Kawasan hutan Mangrove Banyuurip Ujungpangkah Gresik memiliki potensi dalam mendukung keanekaragaman burung, namun terjadi penurunan dan alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis burung, menganalisis keanekaragaman dan kemelimpahan burung serta mendeskripsikan daya dukung lingkungan terhadap keanekaragaman burung di kawasan hutan mangrove Banyuurip. Sampling menggunakan pendekatan birdwatching dengan metode jelajah dengan berjalan sesuai jalur transek yang telah ditentukan sepanjang ± 150 meter yang terbagi menjadi tiga titik pengamatan. Keanekaragaman dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, kemelimpahan dianalisis berdasarkan kemelimpahan relatif, dan daya dukung lingkungan dianalisis berdasarkan vegetasi dan faktor fisik lingkungan yang meliputi suhu dan kelembapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan Hutan Mangrove Banyuurip terdapat 35 jenis burung yang termasuk 20 famili dan delapan ordo, yaitu Anseriformes, Apodiformes, Charadriiformes, Ciconiiformes, Columbiformes, Coraciiformes, Passeriformes, dan Piciformes dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 2,3 yang termasuk dalam kategori sedang. Jenis burung yang paling melimpah adalah kuntul kecil (Egretta garzetta) sebesar 39,25%, blekok sawah (Ardeola speciosa) sebesar 14%, dan walet linci (Collocalia linchi) sebesar 7,8%. Selain itu, diketahui tujuh jenis vegetasi yang dominan dimanfaatkan dan mendukung keberadaan burung, yaitu Avicennia marina, Azadirachata indica, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Calotropis gigantea, Morinda citrifolia, dan Pluchea indica. Kawasan hutan mangrove Banyuurip dapat mendukung kehidupan burung, bahkan di kawasan ini ditemukan enam jenis burung dalam status dilindungi.

References

Alikodra. (2002). Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.

Arbi, U. Y. (2008).Burung Pantai Pemangsa Krustasea. Oseana. 13 (2): 1-8. Diakses dari http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxxiii(2)1-8.pdf.

Aristides, Y., Purnomo, A. & Samekso, F. A. (2016. Perlindungan Satwa Langka Di Indonesia Dari Perspektif Convention On International Trade In Endangered Species Of Flora And Fauna (CITES). Diponegoro Law Jurnal. 5 (4): 1-17. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/58985-ID-none.pdf.

Bismark, M. (2011). Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk Survei Keragaman Jenis pada Kawasan Konservasi. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Burung Indonesia. (2018, 31 Mei). Burung Khas Indonesia Bertambah Lagi. Online. Diakses 13 November 2019, dari http://www.burung.org/2018/05/31/siaran-pers-jenis-burung-khas-indonesia-bertambah-lagi/.

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. 2009. Kerusakan Mangrove di Pantura Gresik Harus Dikonservasi. Online. Diakses 02 Oktober 2018, dari http://www.kominfo.jatimprov. go.id/read/umum/ 19294-luas-hutan-mangrove.

Elfidasari, D. (2005). Pengaruh Perbedaan Lokasi Mencari Makan Terhadap Keragaman Mangsa Tiga Jenis Kuntul di Cagar Alam Pulau Dua Serang: Casmerodius albus, Egretta garzetta, Bubulcus ibis. Makara, Sains. 9 (1): 7-12. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/47416687.

Elfidasari, D. (2006). Lokasi Makan Tiga Jenis Kuntul Casmerodius albus, Egretta garzetta, dan Bubulcus ibis di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Propinsi Banten. Biodiversitas, 7(2): 187-190. DOI: 
10.13057/biodiv/d070220.

Elfidasari, D. & Junardi. (2006). Keragaman Burung Air di Kawasan Hutan Mangrove Peniti, Kabupaten Pontianak. Biodiversitas. Vol. 7(1): 63-66. DOI: 13057/biodiv/d070116.

Fahrudin, A., M. Arsyad A. A., Taryono K., Andan H., Andy A., & Arif T. (2015). Pemetaan Sosial (Social Mapping). Bogor: Working Paper PKSPL-IPB. 6 (2) : 1-50. Diakses dari http://pkspl.ipb.ac.id/berita/detail/pemetaan-sosial-social-mapping-di-wilayah-pesisir-kabupaten-gresik.

Gafur, A., Labiro, E., & Ihsan, M. (2016). Asosiasi Jenis Burung pada Kawasan Hutan Mangrove di Anjungan Kota Palu. Warta Rimba. 4(1): 42-48. Diakses darihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/WartaRimba/article/view/7069/5688.

Hadinoto, Mulyadi, A., Siregar, Y.I. (2012). Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan. 6(1): 25-42. Diakses dari https://docplayer.info/54092116-Keanekaragaman-jenis-burung-di-hutan-kota-pekanbaru-abstract.html.

Hidayah, N. (2018). Studi Penurunan Luasan Lahan Mangrove di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Jurnal Swara Bumi. 5(61): 162-169. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/24134/22061.

Hidayat, O. (2013). Keanekaragaman Spesies Avifauna di KDHTK Hambala Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2(1): 12-25. Diakses dari http://www.forda-mof.org/files/2.Keanekaragaman_Spesies_Avifauna_Di_Khdtk_Hambala.pdf.

Howes, J., Bakewell, D.,&Noor, Y. R. (2003). Panduan Studi Burung Pantai. Bogor: Wetlands International-Indonesia Programme.

Kuswanda, W. (2010). Pengaruh Komposisi Tumbuhan Terhadap Populasi Burung di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 7(2): 193-213. Diakses dari http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1126/1047.

Mackinnon, J., Phillipps, K., & Balen B. V. (2010). Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Burung Indonesia.

Mahardika, G. (2017). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Kelayakan Hutan Mangrove sebagai Objek Ekowisata di Banyuurip Ujungpangkah Gresik. Skripsi. Malang: Jurusan Geografi. Tidak diterbitkan.

Master, J., Nurcahyani, N., Natalia, S., & Pertiwi, H. I. (2016). Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Lampung. Biospesies. 9(2): 24-31. Diakses dari https://online-journal.unja.ac.id/biospecies/article/view/3159.

Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Cetakan ulang Kedua. Bogor: Wetlands International Indonesia Programme.

Odum. (1993). Ekologi Umum (Terjemahan). New York: McGraw Hill.
Prasenja, Y. 2018. Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Ekominawisata Pulauu Lusi, Kabupaten Sidoarjo. Majalah Geografi Indonesia. 32 (2): 123-129. Doi.org/10.22146/mgi.28695.

Prasetyo, A., Santoso, N. dan Prasetyo, L. B. (2018). Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Jurnal Silvikultur Tropika. 8(2): 130-133.

Rusmendro, H., A. Ruskomalasari, H. Khadafi, B. Prayoga, & Apriyanti. (2009). Keberadaan Jenis Burung Pada Lima Stasiun Pengamatan di Sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Jurnal Vis Vitalis. 2(2): 50-64. Diakses dari https://docplayer.info/59572471-Keberadaan-jenis-burung-pada-lima-stasiun-pengamatan-di-sepanjang-daerah-aliran-sungai-das-ciliwung-depok-jakarta.html.

Sajithiran, T. M., Jamdhan, S. W., & Santiapillani, C. (2004). A comparative study of the diversity of birds in three reservoirs in Vavuniya, Srilanka. Tiger Paper. 31 (4): 27-32. Diakses Dari Https://Www.Researchgate.Net/Publication/312594111_A_Comparison_Of_Floral_And_Faunal_Diversity_Between_Two_Small_Disturbed_Forest_Patches_In_Sri_Lanka's_Central_Highlands.

Sukmantoro, W., Irham, M., Novarino, W., Hasudungan, F., Kemp, N., & Muchtar, M. (2007). Daftar Burung Indonesia No. 2. Bogor: Indonesia Ornitologits Union.

Sutiawan, R. & Hernowo, J. B. (2016). Analisis Populasi dan Habitat Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus Horsfields 1921) di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Media Konservasi. 21(3): 207-215. DOI 10.29243/medkon.21.3.207-215.

Swastikaningrum, H., Hariyanto, S., dan Irawan, B. (2012). Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe Pemanfaatan Lahan di Kawasan Muara Kali Lamong, Perbatasan Surabaya Gresik. Berk. Penelitian. Hayati. 17: 131-138.

Wasito, H. dan Yuliana, S. (2007). Keanekaragaman Jenis Burung di Saribi, Numfrot Barat, Papua: Beberapa Catatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 4(6): 553-560. DOI: 10.23869/bphjbr.17.2.20122.

Widodo, W. Y., Noor, R., & Wirjoatmodjo, S. (2009). Pengamatan burung-burung air di Pantai Indramayu Cirebon, Jawa Barat. Media Konservasi. 5(1): 11”15. Diakases dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/30072.

Winassis, Swiss. 2017. Burungnesia. (Online), (https://www.birdpacker.com/burungnesia,diunduh 11 Maret 2018).

Downloads

Published

2019-09-30

How to Cite

Mubarrok, M. M., & Ambarwati, R. (2019). Keanekaragaman Burung di Kawasan Hutan Mangrove Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Jurnal Riset Biologi Dan Aplikasinya, 1(2), 54–63. https://doi.org/10.26740/jrba.v1n2.p54-63

Issue

Section

Articles
Abstract views: 2088 , PDF Downloads: 3803