KONTRIBUSI APRESIASI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH, PEMAHAMAN IDEOLOGI PANCASILA, PEMAHAMAN NILAI- NILAI AGAMA TERHADAP SIKAP NASIONALISME

Authors

  • Mohamad Naim Universitas Negeri Jember

DOI:

https://doi.org/10.26740/metafora.v1n3.p1-17

Keywords:

Appreciation, History learning, Pancasila, Religion values, Nationalism attiudes

Abstract

Efforts to develop an attiude of nationalism in students within the multicultural life of the Indonesian people is not easy. There should be a strategic move. Integration curriculum between History, Civics, and Religion are needed. The values of teaching history contained within historical events can evoke nationalism. An understanding of Pancasila through Civics curricuum as a guide to behave in society, nation, and state can strengthen the love of the nation. An understanding of religious values can be the basis of the rule of truth, preserving the integrity of the state or nation and nationalism. Students' appreciation of the history of learning, understanding of Pancasila and religious values can improve the attitude of nationalism.

References

Azra, Az. 2009. Nasionalisme, Etnisitas, dan Agama di Indonesia : Tantangan Globalisasi. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Sharif Hidayatullah Jakarta.

Azwar, S.2003. Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bloom, B. S., Krathwolh, D.R., Masia, B.B. 1980. Taxonomy of Educational Objectives. New York : Longman Inc.

Depdinas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas. 2004. Panduan Penyusunan Silabus. Jakarta: Dikmenum.

Feisal, J.A.2005. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta; Gema Insani Press

Frankel, J.R.1977. Haw to Teach Abaut Values: An Analtical Approach: Englewood Cliff, New Jarsey: Practice- Hall, Inc

Heru, M.2009. Pancasila dan Kedaulatan Bangsa. Makalah Seminar Sehari Tanggal 19 Nopember 2009 Kerjasama Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri, UIN Yogyakarta.

Hornby, A.S. 2000. The Advanced Learneds Dictionary of Carrent English. London : Oxford University Press.

KBBI.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jakarta : Balai Pustaka.

Kartodirjo, S. 1992. Fungsi pengajaran sejarah Dalam pembangunan bangsa. Makalah, surakarta : PPS IKIP Jakarta, KPK UNS.

Kartodirjo, S.1992. Sejarah Nasional Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM.

Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998 Tentang Pencabutan P4 dan Penetapan Pedoman Pemahaman dan Pengamalan Pancasila.

Lardizabel, A.S., Bustons, A.S, Bucu, L.C., Tangco, M.G. 1978. Principles and methods of teaching. Manila : Rizal Avenue.

Maftuh, B.2007. Pengantar Pendidikan Nilai. Bandung: CV. Maulana

Maliki, Z. 2004. Agama Rakyat Agama Penguasa, Yogyakarta: Galang Press.

Marat. 1982. Sikap manusia perubahan dan pengukurannya. Jakarta : Ghalia Indonesia .

Muhaimin,2003 Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Nuansa Cendekia.

Poespowadojo, Soejanto. 1991 a). Filsafat Pancasila, Sebuah pendekatan social budaya. Jakarta : Gramedia.

Rokeach, M. 1973. Yhe Nature of Human Values. New York: The Free Press

Soesilowidradini. 2003. Psikologi Perkembangan, Masa Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Umamah, N. 2007.Profesionalitas Guru Sejarah di Kab. Jember. Jember:UNEJ
Widja, I. G. 2006. Sera Serbi Pengajaran Sejarah. Yogyakarta: Bentang

Winkel, W. S. 1999. Spikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.

Witherington, H. C. 1952. Educational spycology. Boston, Massachussettts : Gin and Company.

Zamroni. 007. Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi: Prakondisi Menuju Era Globalisasi. Jakarta: PSAP

Downloads

Published

2020-10-05
Abstract views: 140 , PDF Downloads: 264