Uji Efektivitas Diesel Particulate Trap (Dpt) Berbahan Dasar Kuningan Dan Glasswool Terhadap Reduksi Opasitas Gas Buang Mesin Diesel Multi Silinder

Authors

  • I Made Muliatna Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya
  • Diastian Vinaya Wijanarko Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya
  • Warju Warju Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/otopro.v13n1.p35-43

Keywords:

diesel particulate trap), kuningan, glasswool, opasitas

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang membawa dampak besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kendaraan bermesin diesel. Particulate matter (PM) atau yang biasa dikenal sebagai opasitas gas buang kendaraan bermesin diesel menjadi senyawa berbahaya bila dihirup oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan kuningan (Cu+Zn) dan glasswool terhadap opasitas gas buang mesin Isuzu C190. Obyek penelitian yang digunakan adalah mesin Isuzu C190. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi reduksi pada semua variasi DPT Cu + Zn. Pada DPT Cu + Zn 20 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 77% dengan nilai opasitas 17,1 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 15 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 80% dengan nilai opasitas 15,3 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 10 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 82% dengan nilai opasitas 13,3 %HSU.

References

Nitrogen Dioksida (NO2) dengan Jumlah Asma di Jakarta Pusat Tahun 2007-2011. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ariyanto, S. R., & Warju. (2014). Rancang bangun diesel particulate trap (DPT) untuk mereduksi opasitas, konsumsi bahan bakar, dan tingkat kebisingan mesin Isuzu C190. Jurnal Rekayasa Mesin, 1(3), 1928.

Ariyanto, S. R., & Warju. (2016). Unjuk kemampuan diesel particulate trap berbahan tembaga dan glasswool terhadap reduksi opasitas gas buang. Jurnal Otopro, 11(2), 187195.

Badan Pusat Statistik. (2015). Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis, 1949-2015. Jakarta: BPS.

Heywood, J. B. (1988). Internal Combustion Engine Fundementals. McGrawHill series in Mechanical Engineering (Vol. 21). https://doi.org/10987654.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Nasikin, M., Wulan, P. P. D. K., & Andriyanty, V. (2004). Pemodelan dan simulasi katalitik konverter packed bed untuk mengoksidasi jelaga pada gas buang kendaraan bermesin diesel. Makara Teknologi, 8(3), 6976.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 05 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.

SAE J1667. (1996). Surface Vehicle Recommended Practice. In Snap-Acceleration Smoke Test Procedure for Heavy Duty Diesel Powered Vehicles.

Samudra, A., & Muhaji. (2013). Pengaruh penggunaan diesel particulate trap berbahan tembaga dan glasswool terhadap opasitas mesin Isuzu Panther 2000. Jurnal Teknik Mesin, 1(3), 2331.

SNI 09-7118.2. (2005). Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 2: Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan kompresi pada kondisi akselerasi bebas.

Sugiarti. (2009). Gas pencemar udara dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia. Jurnal Chemical, 10(1), 5058.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Warju. (2013). Teknologi Reduksi Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Surabaya: Unesa University Press.

Zannaria, N. D., Roosmini, D., & Santoso, M. (2009). Karakteristik kimia paparan partikulat terespirasi. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, IX(Februari 2009), 3750.

Downloads

Published

2019-06-18

Issue

Section

Article
Abstract views: 682 , PDF Downloads: 673