Kualitas “Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo (SIPRAJA)” Dalam Penerapan Pelayanan Digital Administrasi Kependudukan di Desa Kedungturi Kabupaten Sidoarjo
Keywords:
Pelayanan Publik, Administrasi Kependudukan, E-Government, SIPRAJA, Kualitas, Zeithaml, Parasuraman, dan Malhotra 2005Abstract
Pelayanan publik adalah kewajiban Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik dianggap berkualitas bila masyarakat memperoleh pelayanan yang memuaskan, karena hal tersebut merupakan pemenuhan hak kebutuhan dasar masyarakat. Namun, pemberian pelayanan publik di Indonesia terbilang belum optimal, tertera pada Laporan Ombudsman 2023 aduan terbanyak berasal dari sektor Administrasi Kependudukan menandakan urgensi perbaikan sistemik. Menjawab tantangan ini, selaras UU 23 Th 2006 tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan pembuatan sistem database yang sejalan dengan kemajuan TIK guna memenuhi tuntutan pelayanan professional. PemKab Sidoarjo meluncurkan Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo “SIPRAJA” inovasi berbasis E-Government untuk mewujudkan pelayanan cepat, mudah, dan transparan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan Kualitas “Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo (SIPRAJA)” Dalam Penerapan Pelayanan Digital Administrasi Kependudukan di Desa Kedungturi Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Kantor Desa Kedungturi dengan subjek peneliti yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan instrument penelitian berupa pedoman wawancara. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan Kualitas SIPRAJA cukup tercapai pada Indikator Efisiensi, Keandalan, Pemenuhan, Privasi, Responsivitas, Kompensasi, dan Kontak. Aplikasi dinilai memudahkan pengurusan administrasi kependudukan secara digital, meski terdapat kendala teknis yang masih dalam batas wajar seperti lambat, tidak autosave, down sistem dikala lonjakan pengguna diwaktu bersamaan, kurangnya sosialisasi, dan keterbatasan operator. Pihak desa telah menunjukan respon tinggi dalam penanganan keluhan, namun kurangnya kanal komunikasi daring masih menjadi hambatan. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa kualitas penerapan SIPRAJA di Desa Kedungturi dikatakan cukup optimal, meski perlu penguatan dari sisi layanan digital dan pihak desa. Saran dari penelitian ini perlunya peningkatan infrastruktur digital, pengadaan saluran komunikasi daring, serta penambahan staf pelayanan dan sosialisasi masyarakat guna terealisasikan pemerataan pemanfaatan SIPRAJA di Desa Kedungturi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

