Pengembangan Wisata Bahari Tlocor Melalui Pentahelix Stakeholder
Abstract
Pengembangan Wisata Bahari Tlocor menghadapi tantangan dalam penerapan komponen 4A, yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan pelayanan pendukung (ancillary services). Masalah ini muncul akibat kurangnya koordinasi antar stakeholder pentahelix, yang meliputi pemerintah, komunitas, akademisi, pelaku usaha, dan media. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan wisata ini melalui kolaborasi pentahelix. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Fokus penelitian adalah penerapan komponen 4A dari Cooper, yaitu atraksi (attractions), amenitas (amenities), aksesibilitas (accessibility), dan pelayanan pendukung (ancillary services), serta peran lima unsur pentahelix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi komponen 4A di Tlocor belum optimal. Terdapat kebutuhan pengembangan atraksi untuk menarik lebih banyak wisatawan, serta kendala pelayanan pendukung akibat masalah status kepemilikan lahan yang menghambat investasi. Selain itu, kontribusi akademisi, media, dan bisnis masih kurang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan forum komunikasi dan koordinasi rutin antar stakeholder, serta penyelesaian masalah kepemilikan lahan untuk mendukung pengembangan wisata yang lebih berkelanjutan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

